Tres

594 61 38
                                    

(Author Side)

6 month later – South Korea 12:45AM

"Ah- San- tai saja! Ahn!"Ucap wanita itu terpatah-patah karena pria yang menjadi pasangan intimnya malam ini sedang bersemangat menjilat,menggigit dan mengulum bibir dan lidah sang wanita.

Namun percuma saja.Saat ini ia sedang dalam keadaan yang tidak memungkinkannya mengubris setiap ucapan wanita itu.Masih dengan gulatan kedua pasang bibir itu.Tangan nakalnya sudah berpindah menuju gundukan kenyal dan memastikan seluruh telapak tangan kirinya bisa meremas salah satu benda itu.

Hingga akhirnya bibirnya berpindah menuju tengkuk leher putih dan mulus milik wanita itu dan meninggalkan jejak merah di beberapa tempat.

"Eungh..."Erangan itu membuat Pria berambut putih itu semakin bersemangat bermain-main disana.

Hampir saja lidahnya sampai di dua buah dada milik sang wanita,

"TOLONG!!! ADA MAYAT DISINI!!"

Teriakan itu membuat kedua insan itu menolehkan kepalanya ke asal suara.Cih! Perusak suasana saja.

"Mayat katanya?!"Ucap si wanita panik.

"Aish,Kenapa disaat seperti ini."Keluh pria itu pelan. "Ayo lanjutkan lagi,"

Namun,akibat perkataannya itu Ia mendapat sebuah pukulan di kepalanya.

"Apanya yang 'ayo-lanjutkan-lagi' ?! Aku takut!"Wanita itu bangkit dan segera menyambar pakaiannya yang berserakan di lantai.

Pria itu menatapnya kemudian mendengus kesal sambil mengacak rambutnya.Ia pun turun dari ranjang, kemudian melakukan hal yang sama seperti wanita itu.

Setelah satu set pakaian sudah melekat di tubuhnya,pria itu pun membuka pintu kamar untuk melihat keadaan di lorong hotel tersebut.

"Ada apa ini?"Tanya pria itu pada seorang perempuan paruh baya yang ikut berkumpul di kerumunan.

"Seseorang yang tinggal di kamar 205 meninggal karena dibunuh."Jawabnya panik.

Pria itu mengernyitkan dahinya membuat alis tebalnya itu hampir menyatu, "Di bunuh?"

Rasa penasaran yang besar membuatnya menyelinap di kerumunan dan mendekati mayat yang disebut itu.

Benar saja,seorang pria berumur 20 tahunan tergeletak secara mengenaskan di dalam kamar hotelnya.Mulutnya sobek hingga belakang kepalanya,rahang bawahnya terpisah.Banyak lebam dan memar di tubuhnya menunjukan kalau dia habis-habisan bertarung dengan si pembunuh.

Tapi yang membuatnya bersemangat adalah tanda sayatan simbol perdamaian yang belum selesai di telapak tangan korban.Lebih tepatnya kehilangan satu garis pendek di sebelah kanan.

"Akhirnya kutemukan.."Katanya pelan.

"Maaf tuan! Jangan terlalu dekat dengan TKP dan jangan sentuh apapun! Silahkan menjauh."Perintah seseorang tiba-tiba.

Ternyata polisi sudah datang ke tempat kejadian.

"Aku mengerti.Aku tidak pernah melakukan itu.Tapi sebelumnya,bolehkah aku memotret sesuatu dari mayat ini?"

"Untuk apa? Jangan terlalu banyak terlibat."Polisi itu mulai tak sabar.

"Tenang saja! Aku ini mantan detektif di London,astaga!"Pria itu tertawa sambil mengeluarkan handphone dari sakunya.

Mendengar perkataannya itu membuat polisi itu menyerah dan membiarkan pria itu melakukan hal yang diinginkannya.

/CKRIK

Ultimum Vale [GDragon] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang