(Kwon Jiyong Side)
Aku terbangun dan mendapati diriku yang sudah ada di kamar hotelku.
"Ah,"Aku merasakan ngilu pada tangan kananku.Kulihat jari-jari yang patah dan darah mongering di tangan itu.
"Apa yang terjadi kemarin?"Ucapku pelan.
Aku pun mengobati lukaku ini dan membalutnya dengan perban.Aku juga menyalakan tv untuk mendengarkan berita hari ini.
"Kali ini kita masuk dalam berita luar negeri.Lagi,terjadi pembunuhan sadis di daerah Oxford,London.Pelaku mencekik korban dan menyayat semua tubuh korban kemudian luka sayatan tersebut di jahit kembali oleh benang wol.Polisi juga menemukan symbol yang sama seperti korban Jennie Kim yaitu symbol perdamaian yang tidak lengkap..."
Aku yang saat itu sedang menggulung tanganku dengan perban seketika menghentikan kegiatan itu dan menoleh kearah tv.
"Siapa yang melakukan itu."Ucapku pelan.
/TING!!
Tiba-tiba bell kamar hotelku berbunyi.Siapa? Aku tidak punya kenalan yang tahu dimana aku tinggal.Seungri sekali pun.
Aku pun melihat siapa yang dating dari layar kamera bell tersebut.Seorang gadis berambut pirang dan kacamatanya itu,
"Jiyong? Are you in there?"
"C-cloe?!"
--
(Lee Seungri Side)
"Maaf mengganggu anda pagi sekali seperti ini.Saya hanya ingin mendiskusikan ini pada orang yang tahu soal masalah ini."Ucap Mino sambil duduk di sofa.
"Silahkan saja.Dan jangan terlalu formal,aku kurang menyukainya."Jawabku.
"Oh,baiklah.Aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan seputar kasus ini."
"Oke."
"Kapan kira-kira kasus ini dimulai?"
Aku mencoba mengingatnya, "Hm,kurasa sekitar 7 atau 8 bulan yang lalu."
"Begitu ya? Kau masih mengurusinya walaupun kau sudah bukan menjadi inspektur lagi? Sekarang kepala sekolah ya?"
Aku menatapnya.Orang ini sedikit arogan dan kata-kata begitu pedas.
Rasanya ingin ku tampar.
"Ya,walaupun begitu aku tetap akan menyelesaikan kasus ini dengan tanganku sendiri."Jawabku mantap.
"Wah wah,kau begitu serius dengan kasus ini ya? Kenapa? Padahal ini sudah bukan wewenang mu lagi?"
Aku menghembuskan nafas panjang sambil mengusap lengan yang terbalut perban.
"Itu karena,"
Aku menoleh pada sebuah foto berfigura di meja sebelah sofa yang ku duduki.Begitu juga Mino setelah melihatku melakukan itu.
"Adikku juga menjadi korban dari kasus ini."
Mino menjauhkan tubunya sedikit dan bergumam, "Begitu ya? Pantas saja."
"Kalau begitu aku bias memberikan petunjuk ini padamu."Lanjut Mino sambil mengambil sesuatu di dalam sakunya.
"Aku masih belum yakin,tapi wanita ini sepertinya dalang dari semua pembunuhan ini."
Aku membulatkan mataku dan segera mengambil foto yang Mino berikan tadi.
Foto itu memperlihatkan seorang gadis berambut coklat terang terurai.Sepertinya ia masih remaja karena melhat tubuhnya yang kecil.Aku tak bisa melihat semua wajahnya karena masker dan topi yang ia pakai.
"Kau yakin dia pelakunya?"Tanyaku.
"Entahlah.Itulah kenapa aku ditugaskan untuk mencarinya.Karena aku melihatnya selalu ada di tempat kejadian."
"Jadi aku harus kembali ke London?"
"Tidak perlu.Karena aku menemukan bukti kalau dia terbang ke korea beberapa hari yang lalu."
Aku kembali melihat foto itu, "Boleh ku minta foto ini?"
"Tentu.Kita akan bekerjasama ,kan?"Ia tersenyum.Senyuman nya itu begitu khas.
Tapi kenapa aku merasa ragu untuk bekerja sama dengannya?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Ultimum Vale [GDragon] ✔
FanfictionMATURE CONTENT 18++ Mohon kebijaksanaannya dalam membaca. [Genre : Thriller, Mystery] Selamat Tinggal. Kini kata itu akan menjadi kata terakhir yang keluar dari mulut mu. started : 220317