Chapter 2

6.7K 217 15
                                    

~happy reading~

Aland POV

Seorang gadis terbaring lemah di ranjang berukuran king size milik sang tuan rumah yang kini sedang menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Sambil sesekali memandang pemandangan tak biasa tepat di depan matanya. Kesan pertama yang terlintas di pikirannya, saat memandang wajah gadis itu. Cantik.

Dia menelusuri gadis itu dari ujung kepala hingga ujung kaki. Mulai dari Rambut halus berwarna hitam legam terurai dengan panjang sebahu. Wajah polos yang tercipta seperti bocah yang berusia 5 tahun. Bentuk Alis yang tampak alami. Mata bulat dihiasi bulu mata yang lentik.
Hidung yang cukup mancung, tepat dibawahnya terdapat bibir tipis berwarna pink pucat dikarenakan kondisinya saat ini. Kulit seputih susu menandakan bahwa gadis itu adalah gadis rumahan. Serta ukuran tubuhnya hanya mengisi seperempat bagian ranjang yang berukuran king size itu.

Dan lebih parahnya lagi terbesit pikiran yang tidak pantas dipikirkan oleh seseorang yang kini bergelar sebagai seorang tersangka. Gadis itu hanya dibalut dengan kemeja tipis berwarna putih. Membuat lekukan dan bagian penting tubuh gadis itu sedikit terekspos. Dan Err.. baginya itu tampak.

Sexy.

Dia mengeluarkan smirk "Evil", sedetik kemudian dia mulai melangkah maju, mendekati ranjang gadis itu. Dilihatnya wajah gadis itu terkulai lemas. Mata,hidung, dan semakin turun ke bibir pink pucat gadis itu. Dia sedikit menyibakkan rambut gadis itu ke bagian belakang telinga gadis itu.

Ia tersadar "ASTAGA APA YANG AKU LAKUKAN,"batinnya. Ia segera menjauhkan diri dari gadis itu dan kembali ke posisi tadi.
***

Lyn POV

Beberapa menit kemudian...

"YHAA?!! Aku dimana?!" teriakku panik seraya duduk terpaku.

Aku menoleh ke kanan dan ke kiri. Saat aku menoleh ke kiri aku melihat seorang pria asing yang sedang menatapku dengan tatapan tajamnya. Kilatan mata yang dimiliki pria asing itu membuat dadaku sesak. Baru kali ini ada orang yang menatapku semenyeramkan ini di awal pertemuan.

Aku hanya membalas tatapannya dengan tatapan bingung. Sebenaranya apa yang terjadi? tubuhku terasa sakit dan kaku terutama bagian kakiku. Aku membuka selimut yang menyelubungi tubuhku. ASTAGA!!! Kakiku digips! memang separah apa keadaanku? Mataku hanya melotot dan mulutku seperti terkunci rapat. Aku hanya dapat menjerit dalam hati.
Tiba-tiba pria itu membuka mulut, "Kau siapa?".

Ya Tuhan apakah ini pertanyaan yang pantas untuk ditanyakan kepada seorang korban kecelakan yang baru saja sadar bahkan mengakibatkan kaki korbannya hingga seperti ini. Aku kembali melihat pria asing itu. Setelah kuperhatikan wajahnya seperti orang yang... MENABRAKKU TADI MALAM?!

"Aa..ap..pa kau yang menabrakku tadi malam?!"ucapku sedikit terbata, sedikit takut dan berpikir mungkin dia akan menabrakku lagi.

Dia memalingkan pandangannya ke samping dan menatap kembali ke arahku.

"Apa pendengaranmu juga berkurang? Aku yang bertanya duluan, jawab dulu pertanyaanku." Sahutnya dengan angkuh.

"Bagaimana mungkin aku bisa memberitahu namaku pada orang asing yang baru saja menabrakku?!" jawabku tak kalah angkuh.

"Hai bocah apa kau tidak melihat sekarang?" tanyanya sedikit bernada sombong.

"Kuakui..aku memang menabrakmu tetapi setidaknya aku bertanggung jawab dengan keadaanmu saat ini! Apa kau tidak terfikir untuk mengucapkan terimakasih?!" jelasnya.

Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang