Part 1

6.7K 510 44
                                    

"Seul, kita apain nih bocah"
Seulgi dengan tangan yang dilipat di dada hanya tersenyum licik melihat mangsa nya tidak berkutik dan lemah di aspal, wajah nya sudah babak belur akibat ulah Seulgi dan teman-teman nya.

"Najis segini doang kemampuan lo, jangan sok bisa ngelawan gue deh, bilang ya sama temen-temen lo sekali lagi kalian ganggu wilayah ini, abis lo semua sama gue ngerti!" Seulgi mengancam nya dan terus saja menendang tubuh lawan nya dengan kaki saat di rasa ia telah cukup membuat lawan nya tak berdaya, ia langsung pergi bersama teman-teman nya.

Kang Seulgi gadis mahasiswa tingkat menengah di Univesitas ternama di Seoul terkenal pembuat onar, hobby tawuran, siapa yang tak mengenal Seulgi bahkan diluar kampus pun Seulgi sudah dikenal oleh banyak orang karena hobby nya pembuat onar dan paras nya yang menawan tidak jarang laki-laki yang berhati baja mendekati Seulgi walau akhirnya patah hati karena Seulgi selalu menolak laki-laki yang menaruh hati padanya.

"Oy Seul," Seulgi langsung menoleh kearah seseorang yang memanggil diri nya dengan senyum yang menawan Seulgu tahu siapa yang memanggilnya.
"Woy John, kemana aja lo abis ada kelas?" tanya Seulgi dan ber-tos ria dengan sahabatnya itu.

Kim Johnny sahabat Seulgi yang sudah dianggap Seulgi adalah kembaran nya karena sifat dan kelakuan nya hampir sama oleh Seulgi.
Johnny tak kalah famous dengan Seulgi. Berpiawakan tinggi, fashionista, tampan, dan seorang yang kaya raya karena mempunyai bisnis dimana-mana, sering kali disalah artikan kedekatan mereka oleh teman-teman kampus menyebut mereka Perfect Couple.

Johnny yang melihat wajah Seulgi sedikit terluka akibat perkelahian tadi langsung menghampiri Seulgi dan memastikan luka nya besar atau tidak. Berantem lagi? Kali ini anak mana? Kalo banyak orang yang ngeroyok lo, jangan sekali-kali deh lo sendiri, demen banget sih berantem sama anak gak jelas kayak mereka" Johnny terus menasehati dan menanyakan keadaan Seulgi tanpa henti.

Seulgi yang sudah biasa melihat Johnny yang khawatir berlebihan nya hanya memutar bola mata nya dengan malas. " Biasalah dia cari gara-gara sama maba (Mahasiswa Baru) kampus kita, segala malakin mereka di depan gang itu loh, lagian gue gak sendiri ada Taeyong, Mark, Jaehyun, Kwangmin ramean lah gak tau mereka aja, mereka kan sayang sama gue, iye gak?" Seulgi sedikit menoleh ke teman-teman nya dan mengangkat alis nya seakan menggoda mereka.

Mereka yang melihat Seulgi mengangkat alis dan kata "sayang " yang Seulgi ucapkan langsung menggidik ngeri. "Najis Seul, sayang lo buat bang Johnny aja noh geli sumpah! Gue dengernya" celetuk Taeyong yang diikuti tawa lain nya.
"Kmvrt lo!" Seulgi melempar rokok yang ada ditangan. "Thanks" Jaehyun yang menangkap rokok lemparan Seulgi langsung menghisap nya.

Johnny yang melihat kelakuan para sahabatnya itu hanya menggeleng pasrah, apalagi melihat Seulgi yang tengah merokok membuat ia ikut menghisap rokok yang ada disamping Seulgi.
Johnny hanya memandang wajah Seulgi, oke menurut kalian ini friendzone tapi kenyataan nya begitu.

***

"Selamat nak, kamu diterima di Universitas ini dengan beasiswa penuh, Ibu harap prestasi kamu disini makin membawa kampus lebih baik" Direktur Universitas tersenyum melihat mahasiswa yang berprestasi penuh masuk universita nya.
Jimin tersenyum dan menyalami Ibu Direktur "Terimakasih bu, atas kepercayaan ibu terhadap saya".

Park Jimin mahasiswa pindahan karena orangtua nya dipindah tugaskan di daerah Seoul, Jimin hanya mengenal buku dan buku, orang yang tertutup, berbicara seperlunya, tidak suka basa-basi, omongan yang pedas dan benci terhadap pen-cintaan yang menurutnya sama sekali tidak penting.

"Jim, gimana udah mulai kuliah hari ini kan?" Kim Taehyung teman masa kecil nya, faktor utama ia pindah ke Universitas ini karena ada sahabatnya itu, ia tidak mau berbaur atau beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Jimin bertos-ria dengan Taehyung "Iyo, udeh mulai kuliah hari ini".
Taehyung merangkul Jimin "Oke, lo berhutang traktiran sama gue, gue kan udah bantu lo nih jadi bisa kali bakso kantin" Taehyung melirik Jimin dengan alis naik-turun menggoda Jimin.
"Najis, makan aja baru cepet tadi aja gue minta anterin ruang adminitrasi males lo" Jimin memutar bola mata nya dengan malas, ia tahu kebiasaan Taehyung selalu makanan diotaknya.

100% DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang