Part 7

3.4K 379 21
                                    

Kalian bisa dengerin lagu ini atau tonton video ini supaya lebih menghayati 😆👍
🎶Day6 - I'm Serious🎶

"WENDY LO DIMANA?" teriak Seulgi. Seulgi membuka matanya sangat lebar ketika melihat sepasang kekasih tengah melakukan Making Love. Tak hanya Seulgi bahkan sepasang kekasih itu terkejut setengah mati tiba-tiba Seulgi masuk ke apartemen Wendy tanpa memberitahu Wendy. Jelas saja memang sudah biasa Seulgi menyelonong keluar-masuk apartemen Wendy.
Yang salah itu sepasang kekasih ceroboh tidak mengunci pintu apalagi bermain disofa ruang tamu.

"Ops..Sorry" Seulgi buru-buru keluar dari apartemen Wendy. "Anjing! Making Love gak kunci pintu keren lo bang Suga haha" teriak Seulgi dari luar.

Seulgi sudah terbiasa melihat sepasang kekasih ini bermesraan bahkan Wendy sering bercerita ia sering melakukan Making Love dengan Suga, mereka berdua memang sudah seperti suami-istri. Orang tua mereka pun sudah merestui hubungan mereka tinggal menunggu Wendy lulus kuliah S1 mereka melanjutkan kejenjang pernikahan.

Wendy dan Suga buru-buru memakai pakaian mereka, Suga tak masalah ketahuan Seulgi ia sudah menganggap Seulgi saudaranya karena ia dekat dengan Wendy, tapi Wendy wajahnya merah padam ketika kepergok berbuat mesum.

"Udah masuk aja Seul udah kelar" jawab Suga. Seulgi masuk apartemen Wendy lagi melihat Suga sudah duduk biasa disofa sedangkan Wendy masih sibuk merapihkan rambutnya.
"Kalo masuk ketok dulu kek Seul ganggu aja, lagi enak-enak juga" sambung Suga dengan sinis.

Seulgi yang mendengarkan perkataan Suga sedikit menggidik geli.
"Ya lagian lo berdua Making Love pintu gak dikunci, coba kalo orang lain masuk bukan gue, gue jamin lo sekarang udah di KUA" Seulgi terkekeh geli.
Wendy yang sendari tadi menahan malu akhirnya buka suara "Lo ngapain sih teriak-teriak ini bukan hutan".

Seulgi pun akhirnya ingat tujuan utama nya ke apartemen Wendy untuk menceritakan apa yang ia alami tadi.
"Oh ya sampe lupa kan, mumpung ada lo bang Suga gue mau berbagi kebahagiaan" Seulgi tersenyum penuh kemenangan.

"Taraaa!"
Seulgi dengan senang hati menunjukan kartu yg bertuliskan Birthday Party Irene's. Suga dan Wendy mengerutkan dahinya.
Seketika Suga tertawa terbahak-bahak "Yaelah Seul gue kira ada apa ternyata cuma undangan birthday party? Lo gak pernah birthday party ya sampe segitu senengnya" ledek Suga.

Seulgi menatap Suga dengan kesal "Bangke! Bukan ini monyet! Tapi yang ngajak gue hehe" Seulgi cengengesan ketika mengingat siapa yang mengajak ke party Irene itu.
"Jimin?" Tanya Wendy dengan malas, Wendy tau siapa yang membuat sahabatnya ini tersenyum senang hingga giginya kering kebanyakan tersenyum.

Seulgi mengangguk senang. "Akhirnya luluh juga tuh cowok sama gue". Ia tak menyangka Jimin mengajak ke party Irene, cowok dingin dengan mulutnya yang kasar dan pedas itu mengajak Seulgi kepesta ini anugerah yang tuhan berikan untuk Seulgi menurutnya.

"Seul, gue gak mau nanggung ya kalo suatu saat lo nangis karna dia. Gue rasa Jimin tuh cuma mau php-in atau iseng bales cinta lo".
Bukan apa-apa sepertinya Wendy ini tidak menyukai sifat dingin dan kaku Jimin. Wendy memang sudah terbiasa dengan cowok-cowok dingin seperti Jimin karena pacarnya sifatnya tak jauh beda oleh Jimin.
Bedanya Suga laki-laki yang gentle mengakui perasaan nya tetapi Jimin laki-laki pengecut yang selalu membohongi perasaan nya sendiri

Seulgi memutar bola matanya malas "Terserah deh Wen lo mau larang gue dari A sampe Z pun gue tetep cinta sama Jimin" jawab Seulgi keras kepala.

"Yaelah yank biarin aja sih, jarang-jarang loh Seulgi suka laki-laki ya gak Seul?" Ledek Suga dibalas dengan pukulan bantal yang diberikan oleh Seulgi. "Bangsat! Lo kira gue lesbi".
"Jimin emang gitu Seul hatinya tuh keras sekeras batu kali dia mah tabrak aja terus pake aer ntar juga mengikis dikit-dikit wkwk" sambung Suga dengan gaya kocaknya.
"Loh lo tau Jimin yang mana bang?".
"Tau lah tadi gak sengaja ketemu dia dikampus lo pas gue lagi meeting sama client, dia itu junior gue waktu sma emang dia mah batu banget anaknya, gue dukung lo supaya lo bisa dapetin si anak batu onoh" Suga dengan pede-nya berkata seperti itu.

100% DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang