Part 8

3.5K 389 22
                                    

Background Music
🎶Winner - Fool🎶

Seulgi berkeliling sendirian ditaman dekat rumah Irene.

Hatinya kalut dan kesal melihat Nayeon yang terlalu dekat dengan Jimin, Nayeon terlalu sempurna dan sangat serasi berdampingan dengan Jimin. Dalam hatinya bagaimana ia bisa mengalahkan kepribadian baik dan otak cerdas Nayeon.
Cemburu satu kata yang ada dipikiran Seulgi, hati nya benar-benar tidak baik malam ini.

"Ck! nih high heels sakit banget sih dipake. Gue gak abis pikir kenapa tuh cewek-cewek demen banget pake high heels kayak gini".
Seulgi bertambah kesal melihat tumit kaki nya lecet gara-gara tak biasa memakai high heels.
Ingin rasa ia membuang high heels itu, tapi ia urungkan karena ini punya Wendy bisa-bisa kalau empu nya tau high heels nya rusak, Seulgi bisa dimaki-maki oleh Wendy.

Seulgi membuang high heels sembaran, moodnya benar-benar hancur.
"Kalau sakit gak usah dipaksa, lecet semua tau rasa lo".

Tiba-tiba saja seseorang yang membuat Seulgi kesal daritadi datang dan menempelkan plester di tumit kaki nya yang sedikit berdarah.
Seulgi terkejut apa yang ia lihat, nafasnya tercekat melihat Jimin tiba-tiba datang menempelkan plester.
"Ji-jimin?" Seulgi gugup menerima perlakuan Jimin terhadapnya.

Seulgi masih menatap kepala yang tengah tunduk dihadapan nya itu, ingin sekali ia memeluk pria yang dihadapan nya itu memberi tahu kalau ia sungguh-sungguh dengan perasaan nya. Seulgi merindukan Jimin. Sangat merindukan nya.

Telapak tangan Seulgi dinaikan diatas kepala Jimin, ingin sekali ia mengelus pucuk kepala Jimin dengan lembut, ia urungkan ketika Jimin tiba-tiba mendongkak wajahnya menatap wajah Seulgi.

Seulgi dengan wajah merah padam, memalingkan wajahnya dan mengatur nafasnya yang sesak.
Baru kali ini Seulgi kehilangan kata-kata, biasanya gadis ini selalu cerewet dan aktif didepan Jimin, tapi kali ini ia benar-benar diam seribu bahasa.

Jimin duduk disamping Seulgi dengan diam.
Sunyi dan canggung. Tak ada yang membuka suara satu sama lain.
"Lo cocok sama Johnny" Jimin membuka suaranya dengan hati-hati.
Seulgi yang mendengarkan nya pun jengah berapa kali ia harus bilang ke semua orang, kalau ia dan Johnny hanya sebatas sahabat. Sepertinya ia tidak belum mengerti sebenarnya Jimin juga cemburu melihat Johnny dan Seulgi berdampingan.

"Dan lo cocok sama Nayeon serasi" jawab Seulgi dengan ketus.

Jimin terkekeh geli melihat tingkah laku Seulgi ketika cemburu itu sangat lucu.
Jimin tak bermaksud membuat Seulgi cemburu, hanya saja ia ingin menjauh dari Seulgi.

"Kata Nayeon lo balik tadi kok masih disini?"
Seulgi menatap Jimin yang tengah berdiam diri dengan pikiran nya.
"Gue anter dia pulang tadi terus balik lagi, gak enak sama Taehyung baru dateng langsung pulang, jadi nya gue kesini lagi" jawab Jimin seadanya.

Bukan itu alasan ia datang lagi kesini, ia berbohong dengan jawaban nya tadi. Ia hanya merasa bersalah dengan Seulgi telah membuatnya menunggu.
Dalam hati Jimin ia benar-benar ingin menjauhi Seulgi tapi tiba-tiba saja ada sesuatu yang membuatnya selalu ingin mengobrol dengan Seulgi.

Seulgi memainkan jari-jari tangan nya dan mencurutkan bibirnya. "Gue cemburu sama Nayeon".
Jimin sedikit terkejut tingkah Seulgi bukan karena kata cemburu, ia tau Seulgi cemburu tapi tingkah nya Seulgi yang membuat Jimin tak habis pikir. Gadis ini benar-benar unik mengungkapkan semua perasaan nya tanpa ada rasa canggung dan malu sedikit pun.

100% DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang