Part 22 [END]

8K 451 42
                                    

18+

Seulgi akhir-akhir ini memang agak kesal dengan Jimin. Ia mencoba memahami calon suami nya itu.

Memang Seulgi dan Jimin sudah berpacaran tetapi tetap saja sifat cuek Jimin tidak pernah hilang.

Seperti hal nya malam minggu kemarin ketika mereka berkencan, menonton film, makan hanya diam, tidak ada respon seperti pasangan kekasih lain nya.

Berpegangan tangan juga tidak bahkan sesekali Jimin berjalan didepan Seulgi seperti layaknya teman yang canggung.

Seulgi sering berpikir apakah menerima Jimin sebagai suami nya adalah pilihan terbaik.

Seulgi bukan gadis yang manja ingin selalu diperhatikan oleh Jimin, tapi setidaknya ia ingin seperti pasangan lain nya romantis dan selalu terbuka.

Sedangkan Jimin tidak, dia laki-laki unik dia seperti tsundere lebih banyak menampakan perhatian nya secara tidak langsung, membuat Seulgi terharu tanpa diketahui olehnya.

Dan sekarang dengan seenaknya Jimin menyuruh dirinya untuk datang kerumahnya alasan karena ada makanan banyak yang tidak dimakan olehnya.

Hah! Dia pikir dirinya rakus pada makanan ck! dan tanpa menjemputnya. Dasar Park Jimin sialan. Umpatnya.

Seulgi mengetuk pintu rumah Jimin dengan wajah datar.

Tanpa berkata-kata Jimin membuka pintu dan mendahului Seulgi ke meja makan.

"Makan. Ayah bawain banyak makanan dari dinas Palembang" Jimin membuka tudung saji di meja dengan wajh datar ciri khasnya.

Seulgi dengan wajah cemberutnya menatap Jimin kesal.
Bukan makanan banyak, tapi makan sisa nya Jimin yang tak habis.

Seulgi tak habis pikir dengan Jimin bisa-bisanya laki-laki itu mempermainkan nya.

"Ck! jadi lo nyuruh gw kesini cuma buat ngabisin makanan sisa doang?" tatap Seugi dengan kesal.

"Gue kenyang"

Seulgi memutar bola mata nya malas. "Bodo ah males, lo kira gue cewek yang kerjaan nya makan doang"

Seulgi menindurkan tubuhnya ke kasur Jimin sambil memainkan handphone game kesukaan nya itu.

Jimin memperhatikan gerak-gerik kekasih nya itu kalau sedang kesal sangat lah lucu.
Bukan alasan itu Jimin menyuruh Seulgi datang kerumah nya, tapi karena Jimin rindu pada Seulgi.

Ia benar-benar ingin berdua dengan kekasih itu apalagi kedua orang tua nyaa sedang mengunjungi kakek-nenek nya di Rusia.

Sehingga Jimin bisa bebas melakukan apapun.

Hah! Pikiran kotor ketika rindu itu datang lagi.

Jimin menidurkan tubuh nya disamping Seulgi menatap punggung kekasihnya itu yang membelakangi nya.
Asik dengan game yang di handphone nya.

Jimin mengelus rambut Seulgi dengan penuh kasih sayang. Membuat Seulgi nyaman dan memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan Jimin.

"Gak usah ngambek terus" Jimin mencubit pipi Seulgi dengan gemas.

Melihat sang kekasih menatap dirinya dengan datar.

"Lagian sih, gak punya perasaam banget sih disuruh kesini malem-malem gak dijemput, terus cuma suruh ngabisin sisa makanan lo, terus..."

Belum sempat berbicara Jimin sudah memeluk Seulgi dengan erat, menenggelamkan wajah cantik kekasihnya itu di dekapan dadanya.

Seulgi terdiam, pipi nya merona hebat. Baru kali ini Jimin memperlakukan nya skinship romantis seperti ini.

100% DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang