Part 6

3.5K 341 23
                                    

Kalian bisa putar lagu, untuk background musik.
Suara nya Kyuhyun sumpah keren banget 😢👍👏
[COVER] Kyuhyun - Wild Flower

Note : Sedikit ada rate M disini 😆😅

***

Seulgi menangkup wajahnya dan mengacak wajahnya yang lelah itu dengan kasar.
Mengepalkan tangan nya dengan kuat.

Jimin menatap Seulgi dengan tatapan tanda tanya. Ia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi.
Jimin mencengkram tangan Seulgi dengan kuat, Jimin tak menyadari jika tangan Seulgi terluka.

Seulgi bersusah payah menahan emosi, menahan tangis nya dan menahan semuanya dihadapan Jimin.

"Maaf Jim gue gak bisa pegang janji gue". Seulgi susah payah mengatakan hal ini, ia menetralisir wajah nya untuk menampilkan wajah yang baik-baik saja.

"Makasih atas tumpangan nya. Gue bisa balik sendiri" sambung Seulgi sambil tersenyum. Jimin tahu Seulgi tersenyum untuk menutupi kesedihan nya dan tangis nya.

Belum sempat mengejar Seulgi, ia sudah hilang dari pandangan Jimin.
Seulgi berlari menaiki taksi.

***

Jimin merenungi kejadian-kejadian hari ini bersama Seulgi. Seulgi benar-benar sangat misterius untuk Jimin.

"Yaampun nak, tangan kamu kenapa berdarah" tiba-tiba saja bunda Jimin sudah disamping Jimin yang meng-khawatirkan Jimin.

Jimin sedikit terkejut melihat bunda nya sudah disampingnya.
"Bunda, ngagetin aja nih" jawab Jimin dengan wajah kesalnya.
"Daritadi bunda udah ketok-ketok pintu ya kamu nya malah ngelamun" elak bunda Jimin. "Ini tangan kenapa sampe kayak gini kamu jatoh dimana?".

Jimin bahkan baru tahu kalau tangan nya terkena darah, ketika bunda nya menanyakan keaadaan tangan nya. Ini pasti tangan Seulgi batin nya.
"Cuma kepleset aja bun, tadi main futsal" jawab Jimin seadanya.
Bunda Jimin menggeleng pasrah. "Makanya main hati-hati, turun kebawah gih ayah udah nunggu buat makan malem".

"Bun?". Dengan ragu ia memanggil bundanya untuk menanyakan sesuatu.

"Hm?"

"Hm, misalkan nih kalo bunda simpati sama laki-laki terus tiba-tiba dipikiran bunda, bunda pengen ngejagain dia, ngelindungi dia, pengen dia selalu ceria setiap harinya. Itu namanya cuma kasihan kan?" Tanya Jimin dengan gugup, ia sedikit menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Ny.Park sedikit mengerutkan dahinya. Ia menarik kursi disamping Jimin duduk berhadapan dengan Jimin.
Ny.Park tersenyum geli dengan pertanyaan Jimin "Sekarang bunda tanya balik kamu, perasaan kamu ketika deket sama dia gimana?".

Jimin memikirkan hal ketika ia sedang bersama Seulgi ada rasa aneh yang terus-menerus hadir dalam dirinya.
"Ya gitu aku kesel banget sama dia, dia ngikutin aku mulu kemana-mana. Cewek rese', gak punya etika, berantem mulu kerjaan. Tapi aku .. " Jimin tak melanjutkan kata-katanya ia terlalu malu untuk menceritakan kisah cinta nya pada sang Bunda.

Jimin memang sudah pernah berpacaran, tapi perasaan nya terhadap gadis-gadis yang ia pacari selalu sama. Selalu pasif, Jimin menyukai gadis-gadis yang sifat dan prilaku sama dengan nya.
Menurutnya jatuh cinta itu sama seperti matematika yang selalu monoton. Tapi sejak ia bertemu Seulgi, perasaan aneh yang belum pernah ia rasakan terus-menerus hadir dalam dirinya.

100% DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang