Part 19

4.4K 437 35
                                    

Flashback


"Jadi lo yang namanya Jaebum?"

Seulgi dan Jaebum saling bertatapan satu sama lain.

Ini pertama kalinya mereka bertemu secara langsung.
Menurut Seulgi beberapa hari yang lalu ia sedikit berkenalan lewat line, Jaebum hanya membalas singkat. Seulgi pikir Jaebum orang yang sangat dingun tapi ternyata Jaebum orang yang sangat cerewet bila bertemu langsung.

"Kenapa? Lo kira gue jelek gitu"

"Ya bukan gitu. To the point aja gue.."

"Ya..ya gue tau lo gak mau dijodohin kan, gue juga ogah kali"

Belum sempat Seulgi berbicara, Jaebum sudah memotong pembicaraan nya.

Kampret nih orang! Batin Seulgi.

Seulgi memutar bola matanya malas, dan menatap Jaebum kesal.

"Intinya kita sama-sama korban perjodohan ya kan. Gue udah punya pacar, dan dari raut wajah lo, lo juga punya gebetan kan?"

Seulgi mengerutkan dahinya, bagaimana Jaebum tahu.

"Ya gitu. Tapi cuma gue yang punya perasaan"
Entah kenapa tiba-tiba Seulgi curhat pada Jaebum.

"Ck.. lo mirip gue persis"

"Lo apaan sih, gue ngomong apa lo jawab apa"

"Gue sama lo, sama-sama dalam situasi yang sama pacar gue juga cuek banget dulu gue ngejar-ngejar dia 4 tahun malah, jadi lo sabar aja"

"Sabar apanya, yang ada gue dimaki-maki ama dia" Seulgi mendengus kesal.

"Gini deh gimana kalo kita bikin gebetan sama pacar gue cemburu"

Seulgi mengerutkan dahinya, bingung.

"Maksud gue pacar gue yang lagi ldr di jepang nama nya Mina, itu belum pernah cemburu sama sekali sama gue, yang ada gue terus cemburu sama dia, dan lo pasti pengen liat reaksi gebetan lo itu kan?"

Seulgi berpikir sejenak.

"Ah kebanyakan mikir lo"

"Kalo gak berhasil gimana"

"Gue yakin 100%, gue bohong lo gue traktir"

"Yaelah itu doang"

Tidak butuh lama Seulgi dan Jaebum sudah akrab layaknya teman lama.

Seperti menemukan jati diri mereka yang lain.
Seulgi dan Jaebum benar-benar mirip akan pribadi nya.

Mereka mengobrol, bercerita hal-hal tidak penting tapi menurut mereka mengasyikan.
Seperti style baju mereka sama, kenakalan suka pembuat onar yang sama, tidak suka buah apel, tidak suka diganggu tidur.

Ah rasanya mereka seperti bertemu kembaran.

Seulgi berpikir perjodohan nya itu tidak lah buruk yang selalu dibayangkan nya, bukan cerit-cerita novel yang sering Wendy baca.

Nyatanya walaupun mereka cocok tapi cocok sebagai teman.

***

Seulgi mematung, tubuhnya kaku untuk digerakan, jantungnya seperti ingin meledak.

"Gue cinta lo, Kang Seulgi!" tegas Jimin.
Sepertinya hati kecil Jimin memberontak, tak sanggup untuk menutupi kebohongan.

Raut wajah yang lesu, frustasi dan putus asa terlihat dari wajah Jimin.

"Kalo lo cuma mainin gue, gue mohon sama lo Jim tolong stop, gue bukan boneka yang punya perasaan kaku, gue cuma manusia"

100% DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang