Part 9

4 1 0
                                    


Aku kembali ke sel sesaat sebelum pil tidur dibagikan. Beberapa helai kain berhasil menyembunyikan luka-luka di tanganku, setidaknya malam ini. Aku melewati sel Rob dan ibunya, ia sedang menganyam beberapa lembar bambu sehingga diriku tidak masuk perhatiannya. Al memberiku pil jatahku, memakan jatahnya lalu menunggu untuk tertidur.

"Selamat malam, Jane" sebutnya, lau membungkus tubuh dengan sleeping bag. Aku menggeser badan dan memunggungi semua orang, airmataku langsung tumpah dan bertengger di ujung hidung. Terlau banyak tekanan. Ketakutan.

Aku memandangi pilku, tergeletak di tengah-tengah tanganku, memikirkan Adam dan buntelan keras dan tangan Rob dan lelaki yang digantung itu dan wanita itu dan manula itu lalu tertidur.

1111

Ketika aku bangun, aku merasakan perasaan bahagia yang entah bagaimana terbentuk, bahwa tidurku nyaman, bahwa semalam aku melakukan sesuatu untuk melindungi diriku sehingga aku tidak perlu lagi untuk takut. Aku melihat Al yang tubuhnyaberguling dari sisi kanan ke kiri, terbungkus sleeping bag sendiri. Matanya tertutup rapat, begitu juga yang lainya yang berada di penjara. Aku merasakan sesuatu di tanganku, lalu terkejut.

Pil tidur masih ada dalam genggamanku. Dan aku tertidur tanpanya.

Kali ini, aku merasa panik. Kusingkap selimutku dan mengguncang-guncag tubuh Al. Namun ia tidak akan membuka mata hingga waktu yang ditentukan dikarnakan efek pil. Aku segera bersembunyi di balik selimutku sambil menyudutkan kepala ke dinding.

Jika mereka menemukanku bisa tidur tanpa pil, dalam arti lain aku tidak normal, hukuman buatku bakal ditambah. Denat. Berapa kali aku harus berstatus Denat? Enta berapa lama lagi aku harus mendeka disini, karnamereka memiliki pemancar di QUANTEL, pemancar ke setiap rakyatnya. Mereka memantau kami dengan melihat pergerakan otak kami di layar komputer. Otakku bakal terlihat tenang seperti orang tertidur biasa, namun tanpa ada tanda-tanda pil bekerja di layar itu, yang artinya pelanggaran. Aku bakal tertangkap.

Tidak juga.

Mereka berhenti memberi kami pemancar pada minggu pertama dalam sel. Aku mengetaui itu dari Rob, kawanku bilang pemancar ditakutkan dapat membuat pelakunya berhubungan dengan dunia luar. Aku yakin itu karna, biasanya dalam suntikan pagi di rumahku, akan ada garis biru tipis dalam cairannya. Itulah pemancar.

Suntikanku dan suntikan yang lainnya dalam penjara ini berbeda. Pendatang baru menerima suntikan tanpa garis biru. Aku tidak bisa terlacak, otakku masih belum terlacak.

Aku merasa lega. Ketika waktunya tiba, sebuah bayangan mengetuk sel kami. Kami semua bangun serempak, juga aku yang pura-pura tidur kembali. Aku mengeluarkan tubuh dari selimut, mengibas kain itu dengan wajah mengantuk terbaik buatanku, menyapa Al dengan "Good morning" iamenggaruk kepala kusutnya, tersenyum simpel dan menggandeng tanganku keluar.

ROCK penuh manusia seperti biasa, Al menuju ke atas dan aku membantu Rob memecah bebatuan kembali. Hannibal berjaga di depan, tanpa Adam. Aku tampak fokus memecah batu, namun pikiranku berkata lain. Pertanyaan datang dan pergi, sensasi rasatakut dan penasaran bercampur. Aku bisa tidur. Tanpa. Pil. Tak ada yang spesial dariku, jadi, kupikir semua orang sebenarnya memiliki kemapuan yang sama.

Bel makan siang menyuruh kami berumpul di kantin. Sekotak susu lumayan basi kulempar ke arah Al. Beberapa tetes menghiasi pinggiran bibirnya. Aku mengunyah roti tawar dengan enggan.

Seorang tahanan, yang kukenal bernama Valencia dan akan dibebaskan dua minggu lagi, membicarakan sesuatu mengenai rumahnya. Ia menyebut-nyebut tetangganya yang begitu tampan dan rencananya mereka akan minum pil myn bersama, agar rasa cinta tumbuh diatara mereka. Lantas aku bertanya tentang pendapat tetangga-tetangga rumahnya soal pelanggaran dan hukuman.

Denat CastellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang