Part 3

4 1 0
                                    

Kami dimasukkan ke sebuah tempat dimana ada banyak robot yang berusaha menutup mata kami. Aku menunduk, merasa sedikit pengecut, lalu melirik Charlie dan berpikir betapa kasihannya aku terhadap anak kecil itu.

Kami diintrogasi dengan cepat, lalu mereka memutuskan untuk melepas Charlie karna anak itu tak bersalah dan di bawah 18. Jared 20 dan aku sebentar lagi menyamai umurnya, tak ada alasan yang tepat bagi kami buat dilepaskan.

Sebuah robot mendekati Jared dan bertanya, "Siapa namamu?"

"Jared Higgins" ia menjawab, tampak sama frustasinya denganku. Robot itu mencatat sesuatu di monitor di perutnya. Seorang tentara mendekati kami, memperhatikan beberapa sudut di bahu kai yang loyo seperti kertas. "Kau 20?"

"Ya, Pak"

"Sudah menikah?" dan Jared menatap lurus tentara itu, merasa konyol. Tentara itu tertawa keras, "Artinya belum"

"Well, aku masih mencari" Jared mengembangkan senyum miringnya, berusaha mengintip apa yang tentara itu tulis di kertas gadgetnya.

"Ya, pergilah keluar dan cari wanita yang kau temui"

Jared mulai menganggap ini candaan, atau pendekatan. "Yah, kalau begitu aku harus keluar dari tempat ini dan tidak jadi dihukum, Pak"

"Kau benar" tentara itu menaruh jari Jared di kertas gadgetnya, lau kawanku itu tampak pasrah, menatap langit-langit bening di atas kami yang—pastinya—dilengkapi semacam CCTV.

"Keluarlah, Jared Higgins. Kau dibebaskan"

Kawanku itu tidak percaya dengan perintah yang baru ia dengar, tertawa lalu hendak mengamit tanganku untuk sama-sama keluar, sebelum satu momen menyebalkan datang. Tentara itu tetap menahanku.

"Ada yang salah, Pak?" Jared bertanya, masih menggenggam lenganku, dan aku berkata dalam hati, tentu saja ada yang salah. Tak ada yang memberi perintah untukku dilepas, jadi kupasrahkan diri sambil berucap, "Sudahlah, Jared. Aku yang memulainya, kertas itu milikku, dan hukuman ini juga"

"Aku senang kau mengerti tanpa perlu diperjelas lagi" tentara itu menunjuk tag nama di dadanya, Hannibal Smith. "Dengan ini, saya menetapkan Jennifer Michael Cornoble berstatus Denat, alias pelanggar, untuk menjalani hukuman selama 2 minggu di benteng. Kontak dengan luar benteng tidak diijinkan selama proses hukuman. Terimakasih"

Jared menggerutu, dengan sikapnya yang sedikit memberontak masih mengunciku. Kawanku mengkhawatirkanku, sedangkan aku tidak. Aku tidak begitu mengenal apaun mengenai hukuman, hanya sedikit informasi dari tetangga-tetanggaku yang pernah menghabiskan waktu di benteng. Mereka dihukum sesuai berat pelanggaran. Sebenarnya, kata mereka, hukuman itu lebih pantas disebut magang. Magang di benteng.

Gagasan bahwa aku telah melanggar ketertiban dan berstatus Denattidak mengusikku samasekali. Malah sebaliknya, karna hasratku akan benteng lebih dari yang bisa kuucapkan, aku ingin tahu apa yang ada di dalam sana.

Jared mengucap perpisahan dan Charlie melambai-lambai. Mereka akan memberitahu orangtuaku perihal hukuman ini, dan berita baiknya, mereka tak peru khawatir karna hanya dua minggu. Ia mengelus punggung adiknya, mendorong bocah itu untuk menyamai jalannya.

Pintu tertutup dan kaca kembali menampilkan diriku, tentara Hannibal serta robotnya. Dua orang penjaga bersenjata menunggu di belakang kami.sebuah mobil masuk dan aku tahu, mereka hendak mengantarku ke benteng. Dua minggu yag menurutku bakal cemerlang.

Tanganku diborgol dengan sedikit kasar, hingga aku berubah menjadi bertanya-tanya. Wajah tegas namun baik yang tentara Hannibal pasang di depan Jared pudar, sedetik kemudian kurasakan pukulan telak di bahuku. Aku meringis dan benar-benar tidak mengerti.

"Selamat menjalani hukumanmu, bajingan" aku mendengar dua penjaga berdesis seperti ular, sebuah kain hitam menutupi wajh dengan sangat tidak nyaman, dari gerakannya, aku merasa dipaksa masuk mobil.



Oh ya Guys, kalo kalian tanya knp banyak bgt ketikan yang salah, ya itu diluar kemampuan wkwk soalnya aku ngetik ini waktu itu di laptop yang bermasalah memang, dan males buat ngedit mau iseng-iseng aja post wkkwkw

Denat CastellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang