^ONE^

118 15 10
                                    

Memendam dan mempertahankan itu lebih berarti dibanding mengungkapkan.

                         💢💢💢💢💢

Varisha tidak sabar untuk segera masuk ke sekolah barunya.Ia ingin merasakan kehangatan dan keindahan masa SMA nya lagi.

Segala kepedihan yang ia rasakan 1 tahun lalu ingin ia akhiri secepatnya.Semua kerinduannya pada seseorang yang entah masih memikirkannya atau tidak,ia ingin cepat mengakhirinya.

Semoga saja pilihannya untuk pindah dari Jakarta ke Lembang tidak salah.Ia berharap di sekolah barunya nanti,dia akan menemukan sosok yang akan membuatnya melupakan masa lalunya,ia memang masih ada rasa kepada sahabatnya itu,tapi semoga saja di sekolah barunya ia bisa membuang memori itu jauh-jauh,semoga.

                        💢💢💢💢💢

Hari ini adalah hari pertama Varisha sekolah,ia pun telah mengurus semua keperluannya yang akan dibawa hari ini tadi malam

Jam menunjukkan pukul 06:45 yang berarti 15 menit lagi ia harus sudah sampai disekolah,tetapi Varisha masih santai menyantap sarapannya.

"Ris,udah jam berapa ini bentar lagi gerbang ditutup loh,kamu gak malu apa jadi anak baru berangkatnya telat"emang ya semua emak-emak sama aja bawelnya yang mau sekolah siapa yang bawel siapa,gumam Varisha.

"Iya ma sabar dikit kenapa"

Kemudian Varisha bergegas masuk mobil karena langit sudah mendung,tandanya sebentar lagi akan turun hujan.

Pagi ini ia diantar oleh sopir pribadi mamanya,pak Santo.

Diperjalanan tiba-tiba tetesan air mengenai kaca mobil,yang artinya hujan.

Mobil yang dipakai Varisha pun telah sampai di depan gerbang sekolah 3 menit sebelum bel,cepat-cepat Varisha keluar dari mobil dan lari menuju pos satpam karena jarak dari gerbang ke lorong sekolah cukup jauh jadi Varisha memilih untuk menyelamatkan seragamnya dari air hujan di pos satpam.

Hujan pun tak kunjung reda,Varisha kebingungan untuk masuk ke dalam sekolah karena bel sudah berbunyi dan saat ia ingin lari menerobos hujan,tangannya di cekal oleh seseorang dan otomatis dia langsung membalikkan badannya.

Subhannallah ini mah cogan parah,idungnya mancung, tinggi,badannya okelah,doi aja gak gini-gini amat,gumam Varisha.

"Lo mau masuk kan,bareng aja sama gue lo kan gak bawa payung"tawar cowok itu
"Eh,gak usah gue udah biasa kok lo duluan aja entar telat masuk kelas"

Tanpa babibu cowok tadi langsung memayungi kepala Varisha sambil menarik tangannya.Varisha hanya melongo melihat tingkah cowok itu yang bisa dibilang romantis,eakkk

"Hmm makasih yaa maaf ngerepotin"

"Iya gak papa kok,btw gue duluan ya,see you"

"E-eh makasih yaa sekali lagi"teriak Varisha.

Lelaki itu hanya tersenyum dan mengangguk,lalu lari meninggalkan Varisha.

                         💢💢💢💢💢

Varisha pun sudah tiba di ruang kepala sekolah,tanpa perlu bertanya-tanya kepada orang lain karena kemarin ia telah melihat semua ruangan yang ada di sekolah ini.

"Permisi"
"Silahkan masuk,kamu Varisha Azzahwa ya"
"Iya bu,saya boleh masuk kelas sekarang"

"Biar saya saja yang antar,ini sudah tugas saya"

Sesampainya di kelas,seluruh murid penghuni kelas XI IPA 1 langsung diam dan duduk di bangkunya masing-masing.
"Pagi anak-anak,hari ini ada teman baru kalian dan semoga kalian cepat akrab,silahkan Varisha perkenalkan dirimu"

Varisha langsung memperkenalkan diri dan ia disuruh duduk di meja nomor dua dari belakang disamping perempuan yang tampak senang menerima kehadirannya.

Suara kelas menjadi riuh setelah kepsek keluar dari ruang kelas dan juga belum ada guru.

"Bidadariku sudah jatuh dari surga euy"
"Kecantikannya membuat hatiku dag dig dug"
"Nikmat mana lagi yang engkau dustakan"dan masih banyak lagi komentar lainnya,Varisha hanya senyum saja mendengar ucapan teman sekelasnya.

Saat Varisha tak sengaja melihat ke arah jendela,ia kaget karena cowok yang membantunya tadi pagi ternyata teman sekelasnya.

Takdir anak sholeha mah gini,sekelas sama cogan cuyy,batin Varisha.

"Eh,hai nama gue Maurelia Justiana Azhar,panggil aja Maurel"
"Haii senang bisa kenalan sama lo"

Mereka berdua pun mengobrol dan bercanda ria hingga terhenti saat bel istirahat berbunyi.

"Yuk ke kantin,entar gue kasih menu yang pualing enak di kantin deh buat lo"
"Boleh,bener ya awas sampe lo bohong"

"Enggak dong,Maurel kapan sih pernah bohong,hehe"

Varisha dan Maurel bergandengan tangan menuju ke kantin,suasana di sekolah ini sangat damai apalagi banyak cogan berkeliaran,semoga saja ia tidak salah dengan pilihannya ini.
                        
                         💢💢💢💢💢

Hai..hai..hai untuk pembuka sedikit dulu yaa
Vote anda sangat dinantikan:v
Gimana pendapat kalian untuk bagian ini?(silahkan comment yoh)
Langsung lanjut berikutnya euyy❤

My FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang