^SEVENTEEN^

48 4 2
                                    

Jika kamu mencari cinta maka ia mungkin akan meninggalkanmu,tapi jika kamu memantaskan diri menjadi orang yang layak dicintai,maka ia akan datang untukmu.

💢💢💢💢💢

Malam ini Varisha rupanya tak bisa tertidur pulas karena hatinya sedang dilanda kebahagiaan,sayangnya kebahagiaan yang sifatnya sementara dan pasti nantinya ia akan mendapat kesedihan lagi.

Yang penting bagi Varisha adalah saat ini dirinya sudah mulai bisa dekat kembali dengan Arhan,bahkan baru saja ia mendapat pesan dari Arhan jika besok setelah Arhan selesai rapat OSIS,Arhan siap menemani Varisha untuk mencari puisi yang tepat untuk dibawakan Varisha nanti saat diadakannya seleksi 3P(Pengarang dan Pembaca Puisi).

Varisha tak mau melewatkan tawaran itu dan dia menerimanya dengan sangat senang.Ia juga dijanjikan akan diajari oleh Arhan berhubung Arhan jagonya dalam bidang puisi,kemampuannya itu tak bisa diragukan oleh siapapun karena sekalinya ia membaca puisi maka suasana di tempat itu akan berubah seketika.Tak ayal jika di rumahnya banyak sekali piala maupun piagam miliknya hasil mengikuti lomba yang berbau puisi.

Sayangnya,ia sedikit tertutup pada temannya dulu tentang kemampuannya itu entah sekarang apakah ia masih menutupi kemampuannya itu,yang mengetahuinya hanyalah mamanya dan Varisha.

Berbeda dengan Varisha yang sedang bahagia,Arhan saat ini sedang bingung menatap sebuah amplop berwarna biru di hadapannya.

"Buka enggak,buka enggak,buka enggak,buka enggak,buka enggak"Arhan berbicara sendiri di atas kasur dan menggaruk-garuk kepalanya.

Tetapi jika ia tak membukanya,sama saja ia mengkhianati sahabatnya yang telah meninggal dua tahun lalu karena kecelakaan.Setelah mendengar kabar duka itu,Arhan syok dan sempat murung beberapa minggu di kamarnya.Sampai sekarang juga Arhan masih tak terima dengan kenyataan pahit ini,pasalnya waktu itu sahabatnya dalam keadaan baik-baik saja.Namun Tuhan berkata lain,sahabatnya dan ayahnya tewas di tempat setelah mengalami kecelakaan itu.Sehari sebelum sahabatnya mengalami kecelakaan,sahabatnya itu memberikan amplop yang saat ini sedang ia pandangi dan sahabatnya itu berpesan agar dirinya menjaga dan mengawasi adiknya karena kebetulan juga adiknya itu diterima di SMA yang sama dengan Arhan.

"Lo harus jagain adik gue pokoknya kalau misalnya ada apa-apa gue gak bakal biarin lo hidup aman dan satu lagi lo gak boleh jatuh hati sama adek gue apapun yang terjadi" itulah kalimat yang diucapkan sahabatnya padanya setelah memberikan amplop itu.

Sampai sekarang Arhan masih menuruti kemauan sahabatnya itu tanpa tau alasan mengapa ia tak boleh jatuh hati pada adiknya.Disetiap kali ia didekat adik sahabatnya itu,ia merasa nyaman tetapi ia berusaha mempertahankan perasaan itu tanpa ingin untuk merubahnya menjadi rasa cinta.

Dan parahnya,justru adik sahabatnya itulah yang jatuh hati kepadanya.Maka saat adik sahabatnya itu mengungkapkan perasaannya,Arhan memilih menjauh dari kehidupannya dengan cara pergi ke Lembang ini.Arhan pikir dengan ia pindah rumah dan menjauh dari kehidupan adik sahabatnya itu hidupnya akan tenang,namun justru kebalikannya hidupnya sekarang menyedihkan.

Ia hidup di rumah cukup luas ini sendirian,karena mamanya sedang terbaring lemah di rumah sakit.Jika saja ia tetap di rumahnya dulu,ia tak akan kenal Syakila lalu mengejarnya hingga membuat raga mamanya koma dirumah sakit.

Arhan merasa bersalah sekali pada mamanya,namun mau bagaimana lagi ini sudah menjadu takdirnya.Jika Tuhan sudah berkehendak makhluk ciptaannya bisa apa.

Kembali ke amplop.Arhan diam sejenak memikirkan nasib amplop itu,memang saat itu sahabatnya menyuruhnya membuka amplop itu saat umur Arhan genap 18 tahun dan hari ini umurnya sudah genap 18 tahun.Tetapi masih ada yang menjanggal saat Arhan akan membuka amplopnya.

Dengan sangat terpaksa,Arhan membuka amplop yang sekarang sudah ia pegang.Lalu didalamnya terdapat selembar surat yang ditulis diatas kertas berbentuk persegi panjang.

Apa kabar han?semoga baik selalu ya...aaminnn
Happy Birthday sobatku yang ke -18,doa gue selalu yang terbaik buat lo.Eitss gimana lo sama Varisha?baik-baik aja kan awas aja lo sampe bikin di merana,jagain dia lindungin dia bahagiain dia saat gue gak ada nanti.Lo ikhlas kan broh?kalau lo gak ikhlas gue gibeng lo broh.

Gue gak mau basa-basi.Gue mau bilang makasih atas semuanya,atas 4 tahun gue dikasih sahabat cem lo makasih udah kasih hidup gue warna makasih lo udah sering traktir gue dan makasih lo udah mau bantu gue ciptain puisi-puisi indah itu.

Arhan meneteskan air matanya,namun sedetik kemudian ia segera menghapusnya karena ia tak mau ada kesedihan lagi setelah kepergian sahabatnya itu.Ia kembali membaca isi surat yang telah ditulis oleh sahabatnya.

Lo pasti masih bingung kan kenapa lo gak boleh jatuh hati sama adek gue?gue juga bingung broh mau ngungkapinnya gimana intinya kalau lo sekarang memang masih deket sama Varisha dan lo nyaman sama dia gue bakal restuin kalian kok dengan syarat lo harus bahagiain dia dan lo gak boleh bikin dia meneteskan satu air matanya karena lo.Kalau sampe itu terjadi,gue kecewa sama lo.

"Maaf ril gue udah ngecewain lo dan gue janji gue gak bakal ngulangin itu"ucap Arhan menyesal.

Gue gak jamin lo bisa jagain dia dengan baik kalau misalnya lo udah bikin dia nangis,gak menutup kemungkinan lo bakal buat dia nangis lagi seiring berjalannya waktu dan tanpa lo sadari itu.Apalagi lo kan udah tambah berumur,gue yakin lo sekarang pasti udah punya wewek baru kan?iya kan?ngaku lo!dengan begitu lo pasti gak bisa bagi waktu buat mantau Varisha,gue sih maklum ya soalnya urusan lo gak cuma Varisha doang satu lagi ya han lo harus selalu ada di samping Varisha disaat suka maupun duka karena cuma lo satu-satunya orang yang gue percaya tentang Varisha.

Buah kedondong buah mengkudu
Belinya di pasar pagi
Jika kamu rindu aku
Bacalah selalu suratku ini
[Sekali-kali pantun lah ya daripada puisi mulu]
Tertanda sahabat mu yang jauh dimato
.Gabriel

Habis sudah isi surat dari Gabriel.Arhan tersenyum kecil saat membaca pantun dari Gabriel yang abal-abal itu.Tak disangka ternyata sahabatnya bisa mengarang pantun juga walaupun pantunnya masih biasa saja.Arhan bersombong sedikit.

Ia bangkit dari kasurnya dengan amplop biru yang isinya telah ia lipat lagi seperti semula saat ia belum membacanya lalu membuka lemarinya untuk menaruh surat itu.Hatinya merasa lega setelah membaca surat dari Gabriel walaupun kenyataannya hatinya masih saja merasa ada yang mengganjal.Arhan tak seberapa memikirkan itu,ia memilih tidur di kasur empuk kesayangannya itu.

Sebelum tidur,tak lupa ia mematikan lampu dikamarnya dan menge-cash hpnya yang lowbat.

Di malam ini Arhan masih setia untuk tidur sendiri di rumah karena keadaan yang memaksanya.Mamanya masih belum sadar dari komanya padahal ia sangat tak sabar menanti kepulangan mamanya ke rumah ini lagi.

💢💢💢💢💢

Haiiii.... Haiiii...
Fast update yaaa spesial menyambut hari kemenangan
Minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir & batin gensssss❤
Vomment masih wajib ya👍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang