^THREE^

64 13 4
                                    

Memang sakit rasanya memendam rasa kepada sahabat,serba salah untuk menentukan alur kedepannya akan seperti apa.

                         💢💢💢💢💢

Setibanya Varisha dirumah,ia langsung ke kamar dan membersihkan badannya.

Dirumah sebesar ini sudah terbiasa tercipta keheningan karena tak ada yang bisa diajak bercanda oleh Varisha,ia ingin sekali mempunyai adik karena ia selalu kesepian.

Tetapi Tuhan belum menghendakinya untuk memiliki itu.Jadilah Varisha hanya bisa berdoa.

Dulu kalau ia sedang merasa jenuh,ia akan pergi ke taman komplek di sekitaran rumahnya yang dulu,disitu ia  bisa melepaskan beban di otaknya.

Varisha jadi mengingat masa lalunya bersama sahabatnya itu yang sekarang entah dimana.

"Kak ke taman komplek yuk bosen nih dirumah terus"rengek Varisha sambil menyenggol bahu lelaki yang ada di sampingnya

"Elah lo dek banyak mau juga deh"
"Ya bodoo lah,ayok buruan"jawab Varisha sambil menggeret lengan lelaki itu menuju taman komplek yang berada tak jauh dari rumahnya.

Sampai di taman,mereka memilih duduk di bangku dekat tugu.

"Ris,gue mau minta sesuatu boleh gak"
"Minta apa kak,jangan mahal-mahal ya entar duit gue abis hehehe"canda Varisha

"Bukan barang yang gue mau tapi lebih dari itu"

"Apaan kak?bintang?bulan?matahari? planet?atau bumi?"ucap Varisha sambil tertawa.

Kemudian lelaki itu mengambil tangan kanan Varisha lalu menaruhnya di atas tangan kiri lelaki itu.

Duhh kak kalau mau nembak gue jangan sekarang,gue gak siap buat jadi putri kayangan sang pangeran-batin Varisha kepedean sambil menetralkan detak jantungnya yang semakin cepat.

"Lo mau janji gak ris sama gue"

Nah lo janji apa sih pangeran,janji di pelaminan kita nanti?-batin Varisha tak karuan

"Janji apaan kak?janji diatas materai?atau janji di pelaminan kita nanti,eakkk"rayu Varisha sambil menutupi rasa malunya itu.

"Ih apaan sih ris,gue mau bilang kalau mulai sekarang--"

Mulai sekarang kita ubah status kita,dari teman jadi pacar lo mau kan ris gue udah lama suka sama lo tapi baru nemuin waktu yang tepat sekarang,lo mau kan,huhahuha ayoo kak lanjutin aja pake kalimat aku tadi,aku pasti terima kak pastii-gumam Varisha sambil menahan senyuman di bibirnya.

"Mulai sekarang elo jadi--"lagi-lagi lelaki itu menggantungkan ucapannya.

Jadi pacar gue,gitu aja kok susah sih kak-lagi lagi Varisha kepedean

"Mulai sekarang lo jadi sahabat gue ya ris,itu artinya lo gak perlu lagi manggil gue pake kata "kak" karena gue kan sahabat lo,satu lagi gue minta lo harus janji sama gue gak bakal ninggalin gue dalam keadaan apapun,jangan bohong sama gue,jangan sungkan kalau mau curhat tentang apapun termasuk doi dan jangan pernah berubah apapun yang terjadi"

Yahh kak hatu dedek ancurrr,apa??curhat tentang doi?doi gue aja elu gimana gue mau curhat ke elu,sakit kak sakit cuma dianggep sahabat apa kate dunia nanti-sesal Vaisha

"Hah?sahabat kak?yakin mau sahabatan sama gue?"

"Yakin lah,lo gak mau"
"Yaa maulah kalau sahabat mah,oke kita sahabatan,tapi janji itu juga harus berlaku buat lo yaa awas sampe lo ngingkarin janji itu"

My FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang