Kamu hadir membawa warna baru.
Kamu obati lukaku tentang masa lalu.
Kamu mampu mengubah kehidupanku.
Jauh dari kehidupan yang lalu.
Tapi maafkan aku jika aku masih berat pada masa laluku.💢💢💢💢💢
Suasana di kelas Varisha masih sangat sepi seperti hari-hari sebelumnya saat Varisha tiba dikelasnya,hanya ada Zuan disana.
"Pagi Zuan"Varisha tersenyum lalu duduk di bangkunya.
"Pagi"jawab Zuan dengan senyuman tipisnya.Setelah terjadi keheningan beberapa saat,Zuan berdeham kecil dan berjalan mendekati bangku Varisha.Bahkan Varisha tak sadar jika Zuan telah duduk dihadapannya.
Varisha menatap Zuan heran"Lah lu cepet amat nyampenya"
Zuan hanya menganggukan kepalanya.
"Hm ris gue mau nanya tentang permintaan gue waktu itu,lo mau kan bantuin gue"
Varisha melongo,dirinya tak ingat jika beberapa hari yang lalu Zuan memintanya untuk menjauhkan Syakila dari Arhan.Zuan yang mengerti ekspresi Varisha itu kemudian mnjelaskan kembali permintaannya yang beberapa hari lalu ia sampaikan kepada Varisha.
"Itu lo ris tentang Syakila,lo mau bantu gue kan buat jauhin dia dari Arhan"
Varisha diam seribu bahasa.Bingung ingin menjawab apa.
"Emm gini aja deh zu,lo kasih gue waktu sampe besok ya buat gue mempertimbangin ini,gak papa kan?"ucap Varisha memohon.
Zuan kecewa mendengar jawaban itu,tapi mau bagaimana lagi jalan satu-satunya hanya ini saja.
"Yaudah deh ris gue tunggu besok ya"Zuan kembali ke bangkunya,takut murid lain melihat mereka dan menganggap yang aneh-aneh.
Tak lama,Maurel datang dan duduk di bangkunya-disamping bangku Varisha-lalu bercerita heboh tentang film yang baru saja tadi malam ia tonton.
Tak berapa lama,bel pun berbunyi dan Varisha mengajak Maurel untuk segera ke lapangan untuk upaca bendera dan agar tidak mendapat barisan paling belakang.
"Yuk rel buruan gue pengen liat-liat cogan nih"
Maurel menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar ucapan temannya itu.
"Aelah lo kayak gak pernah liat cogan"mereka berjalan dengan langkah dipercepat.
"Hehehe gue kan bosen sama cogan di sosmed,gue pinginnya di sekolah ini"ucap Varisha seraya mengambil barisan.
"Serah deh serah"Maurel menyerah dengan pembicaraan Varisha ini.
Suara pembawa acara yang sangat lembut pagi ini membuat seluruh peserta upacara diam dan mendengarkannya baik-baik,apalagi para lelaki yang sampai melongo.
"Suara siapa sih rel,kayaknya gue kenal"tanya Varisha disela-sela upacara berlangsung.
"Ya kak Syakila lah siapa lagi yang punya suara begini"
Jleb.Gila suaranya tambah lembut aja nih orang udah cantik,baik,sopan,ramah,lembut lagi gimana gak si Arhan klepek-klepek dah tu.-batin Varisha.
💢💢💢💢💢
Tak terasa,satu jam telah berlalu dan para murid sudah bubar memasuki kelas mereka masing-masing.
Varisha berada di toilet sekarang,sendiri karena tadi ia meminta Maurel duluan ke kelas agar tidak telat masuk kelas.
Setelah selesai buang air,Varisha keluar toilet dengan tergesa-gesa karena bel dimulainya pelajaran sudah berbunyi,jadi ia hanya menatap lurus ke depan saja tanpa melihat kanan-kiri lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My FATE
Teen FictionCover by:@Chayxz Di dalam suatu persahabatan pasti salah satu dari mereka ada yang mencintai sahabatnya. Setelah mengungkapkan persaannya kepada sahabatnya itu,persahabatan tersebut menjadi hancur. Setelah satu tahun berlalu Varisha Azahwa lalu me...