^SEVEN^

51 9 0
                                    

Ibarat orang sedang terjatuh,aku harus bangkit dulu untuk memastikan kakiku kuat untuk berjalan atau berlari,baru mengulurkan tangan untuk membantu(9 Matahari)

                         💢💢💢💢💢

Pagi ini Varisha berangkat sekolah diantar oleh pak Santo karena badannya sedang tidak sehat dan juga mamanya memaksanya untuk diantar oleh pak Santo,Varisha hanya bisa pasrah saja mengikuti kemauan mamanya.

Setibanya di gerbang sekolah,ia meminta pak Santo untuk menjemputnya tepat waktu karena hari ini ia berencana akan ke rumah sakit lagi jadi ia tak mau pulang terlalu sore.

Jam masih menunjukkan pukul 06:35 itu artinya baru sedikit siswa yang datang,Varisha memanfaatkan kesempatan ini untuk mengobrol dengan Zuan karena Zuan pasti sudah datang lebih awal.

"Pagii Zuan"sapa Varisha saat memasuki ruang kelasnya.

"Gue gak disapa ris,babang lo juga ini masa si Zuan doang yang disapa"ucap sang ketua kelas,Firza.

"Apaan sih lo fir gaje banget,lo tumben udah dateng jam segini biasanya lo ngebo dulu"yang di ajak bicara malah berjalan dengan santai keluar kelas,sebelum itu Firza sudah senyum kepada Varisha sambil mengedipkan matanya.

"Gak sopan banget lo fir diajak ngomong malah ngacir kemana"

Walaupun Varisha dibilang anak baru,ia cepat akrab dengan teman sekelasnya karena bagi Varisha mereka adalah orang yang baik jadi Varisha mudah untuk bergaul dengan mereka.

Sepertinya Firza tahu kalau Varisha akan bermodus-modus ria kepada Zuan,jadi dia pergi keluar kelas.

"Mana janji lo semalem zu"
"Kantin aja sekarang yuk ris kebetulan gue tadi belum sarapan"
"Nah gitu dong yuk buruan"

Suasana di kantin sedikit ramai karena mereka pasti selalu menyempatkan diri ke kantin walaupun hanya mengobrol ria.

Varisha dan Zuan memilih bangku nomor 3 karena tempat itu cukup strategis menurut mereka.

"Lo mau pesen apa ris?"
"Samain aja kayak lo"
"Tunggu disini ya"
"Okeee"

Sambil menunggu Zuan,Varisha memainkan jari-jarinya di atas meja dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kantin.

Sampai matanya berhenti pada seorang pria yang sedang duduk di bangku nomor 15 bersama seorang perempuan.

Arhann??astagaaa itu beneran Arhan??ya allah makasih engkau telah mengabulkan doa hambamu ini,tapi dia sama siapa tuh kayaknya akrab banget,kabulkan doa hambamu ini lagi yaallah semoga mereka hanya sebatas teman-batin Varisha sambil mulutnya berkomat-kamit tidak jelas.

Saat Arhan tak sengaja melihat ke arah Varisha dan Varisha mengetahui itu buru-buru ia menutupi wajahnya dengan satu tangannya.

Lo gak boleh tau dulu han kalo gue ada disini gue belum siap ketemu lo langsung-batin Varisha lagi

Tak lama kemudian,Zuan datang dengan dua mangkok bakso.

"Nih makan buruan keburu bel"
"Iyaaa zuannn makacihh yaaa"
"Hmm"

Saat mereka menikmati makanan mereka,tiba-tiba Zuan tersedak dan Varisha langsung memberinya air mineral.

"Tiati napa zu gak gue minta gak bakso lo itu"
"Sya...kilaa... Ar...han..mereka berduaan lagii"
"Eeh sori ris gue jadi keceplosan gini,lupain lupain"

Varisha yang mendengar itu langsung terbelalak tak menyangka jika wanita yang sedang bersama Arhan itu Syakila,yang notabenenya mantan Zuan.

Wawwww dunia rupanya sempit sekali-batin Varisha takjub

My FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang