^FIFTEEN^

29 7 4
                                    

Harapan.
Satu kata yang aku punya untuk saat ini,saat dimana dia akan memberikan sesuatu yang akan membuatmu bahagia,aku harap kamu bahagia dan sayangnya kau bahagia karenanya,bukan karenaku.

💢💢💢💢💢

Malam ini Varisha sibuk mengerjakan PR nya,walaupun tugas itu masih satu minggu lagi dikumpul.Baginya tak ada salahnya jika ia mengerjakannya sekarang selagi mood nya masih baik,daripada ditunda-tunda yang jadi ia tidak mengerjakan PR nya.

Malam ini,ia ditemani oleh angin malam yang menyejukkan ditambah ice cup dan beberapa cemilan yang tadi sempat ia beli sewaktu pulang lagi acara makan-makan Bian.

Selain sibuk dengan tugasnya,ia juga sibuk memikirkan kado ulang tahun untuk Arhan yang lusa akan ulang tahun.

Tahun lalu,Arhan merayakan sweet seventeen bersamanya dan momen itu adalah momen yang sangat-sangat dinantikan semua remaja dan mereka pasti akan berharap jika pada saat itu mereka akan merayakannya dengan kekasihnya.Kala itu Varisha sangat beruntung bisa merayakan ulang tahun Arhan dan membuat Arhan bahagia dengan kejutan yang ia berikan waktu itu.Ia berharap jika ulang tahun Arhan saat ini lagi-lagi dirayakan hanya bersamanya,walaupun sulit bagi Varisha mendapat kesempatan istimewa itu karena hadirnya wanita yang telah mengambil hati Arhan saat ini.

Ia mengingat setiap detail ekspresi yang kala itu Arhan tunjukkan kepadanya,ekspresi bahagia.Varisha tak menyangka jika saat ini Arhan bisa bahagia tanpanya.Bumi akan selalu berputar mengikuti porosnya,walaupun ia tak rela jika terus berputar mengikuti jejak porosnya.

Begitupun dengan Varisha yang tak ingin jika nantinya Arhan akan direbut oleh kakak kelasnya itu meskipun ia tau jika ia harus rela membiarkan burung untuk terbang ke tempat yang ingin burung itu singgahi.

Dirinya sempat ingin menghilangkan memorinya dengan Arhan sesaat agar dirinya tak sepusing sekarang,ingin juga rasanya menjadi bocah lagi yang hidupnya bahagia tanpa beban apapun tentang hal cinta di hatinya.

Saat sedang asyik mengulang memori indah bersama Arhan,Varisha mendengar ponselnya berbunyi tanda adanya notifikasi yang masuk.Lalu ia bangkit dari meja belajarnya menuju kasurnya dimana ia meletakkan ponselnya.Dilihatnya ada satu notifikasi LINE dari kak Syakila.

Syklacamln:Ris sibuk gak?ketemuan di kafe Rotter yuk,gue mau minta tolong sama lo.Pliss dateng.

Varisha bingung,lagi-lagi bingung.Entah mengapa semua orang selalu membuatnya bingung dengan tingkah mereka yang aneh itu.Saat ini kak Syakila bertingkah seolah-olah dia adalah sahabat dari Varisha,apalagi tingkahnya saat di ruang OSIS tadi yang menurut Varisha terlalu berlebihan untuk sebatas kakak kelas dengan adik kelasnya.Tapi karena Varisha sudah terlanjur nyaman dengannya,mau tak mau ia tak bisa menolak ajakan itu.

Varishaaz:Oke kak otw.
Syklacmln:Hati-hati ris.

Read

Varisha bergegas mambuka lemari bajunya dan mengambil cardigan berwarna hitam lalu balik lagi ke meja belajarnya untuk mengambil kunci mobil dan hpnya.

Setelah itu ia berlari kecil menuju garasi karena ia takut jika mamanya bangun dan melarangnya untuk pergi apalagi malam-malam begini.Varisha merasa sudah siap dan tidak ada yang tertinggal jadi ia langsung melajukan mobilnya menuju kafe dimana kak Syakila menunggu.

Setibanya di kafe,pandangan mata Varisha ke segala arah untuk mencari keberadaan seseorang yang akan ia temui malam ini.Akhirnya Varisha menemukan sosok itu,tanpa ragu ia berjalan mendekati wanita itu dan duduk dihadapannya.

"Maaf kak lama"ucap Varisha lalu menaruh kunci mobilnya di atas meja.Syakila menunjukkan ekspresi cerianya,bahkan Varisha sempat berfikir jika kak Syakila malam ini sedang dirasuki oleh hantu jalanan karena ekspresinya yang sangat berbeda di hari-hari sebelumnya.
"Gak papa kok ris,justru gue yang harus minta maaf karena udah ganggu malam kamu"balas Syakila.

"Langsung ke intinya aja ya kak,soalnya saya belum pamit tadi ke mama takut nyariin"ucap Varisha dengan sopan karena ia masih canggung jika berkata "gue" "lo" dengan kakak kelasnya yang satu ini.

"Jadi gini ris,kan lusa ultahnya Arhan dan gue mau ngasih kejutan buat dia,you know lah tujuan lain gue yah intinya gue besok mau minta temenin lo belanja buat perlengkapan ulang tahunnya karena temen-temen gue besok pada bimbel jadi gak bisa nemenin,oh iya ris gue juga minta tolong banget buat bantuin ngasih surprise ke Arhan,gue mau kasih sesuatu yang jarang banget orang kasih untuk kado di hari ulang tahunnya,gak keberatan kan ris"mohon Syakila kepada Varisha yang dari tadi tidak menyimak omongan Syakila karena pikirannya melayang kemana-mana.

Varisha sadar,ia sekarang harus membantu Syakila untuk membuat Arhan semakin kagum kepadanya bukan kepada dirinya,inilah resiko yang dari awal Varisha tidak inginkan jika menjalin hubungan lebih dekat lagi dengan Syakila,ia harus menerima situasi dan kondisi saat ini dimana ia tak bisa berkutik.

Dirinya terlalu sulit untuk menolak permintaan seseorang walaupun ia harus siap fisik dan mental untuk menghadapi semuanya tanpa membuat Syakila tau jika dirinya sangat-sangat mencintai lelaki yang sekarang Syakila sukai itu.

Varisha akan berusaha semaksimal mungkin untuk menutupi perasaannya kepada Arhan saat ini,ia harus menahan dirinya untuk tidak egois dalam hal percintaannya ini.

Karena tak mau berlama-lama membahas tentang Arhan dihadapan Syakila,Varisha memutuskan untuk menerima permintaan Syakila dan setelahnya ia pamit untuk pulang.

"Yaudah kak aku pamit pulang ya,see you tomorrow"pamit Varisha yang sudah tak kuat lagi terus menatap wajah Syakila karena wajahnya itu berhasil membuat Varisha mengingatkan pada momen ulang tahun Arhan tahun lalu.

Ia juga paham jika tahun ini tak akan ada kesempatan baginya untuk merayakan ulang tahun Arhan hanya berdua saja melainkan bertiga dengan hadirnya wajah baru di hidup Arhan.Rela tak rela Varisha hanya bisa bungkam,ikhlas dan sabar menerima semua ini,mau bagaimana pun dirinya tak bisa mengadili urusan pribadi seseorang walaupun itu urusan sahabatnya.

Sungguh menyakitkan sekali bayangan yang ada di pikiran Varisha saat ini,ia membayangkan nanti disaat Syakila memberikan kejutan kepada Arhan,mau tak mau dirinya harus melihat kejadian itu dan harus bisa menahan rasa sakitnya melihat seseorang yang kita cintai bahagia dengan orang lain.

Dirinya harus benar-benar siap untuk saat ini dan kedepannya jika ia akan sakit hati apalagi sampai meneteskan air matanya melihat kebahagiaan yang akan dipancarkan oleh Syakila dan Arhan.

Ya Tuhan jika kau menginginkan aku untuk tabah dalam menjalani semua ini,tolong berikan kepadaku hati yang seperti batu yang tahan dengan apapun meskipun lama-kelamaan ia akan mengalami pelapukan-mohon Varisha diantara doanya malam ini.

💢💢💢💢💢

Haiiiaiaiaiaia.......
Vomment pliss🙏

My FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang