Abigail mengetuk-ngetukkan jemarinya di atas meja, akhirnya ia sudah memutuskan untuk berpura-pura menjadi adiknya, "Bagaimana kau tahu namaku?"
Rafael tersenyum, "Itu mudah sekali. Aku bahkan tahu mengenai semua informasi pribadimu."
Abigail mengangkat sebelah alisnya sambil sedikit mencondongkan tubuhnya, "Oh ya? Misalnya?"
"Aku tahu bahwa kau mencintai Javier Fransesco." Kata lelaki itu sambil menyeringai.
Seketika tubuh Abigail menegang. Javier. Dia adalah satu-satunya lelaki di dunia ini yang tidak ingin ditemuinya lagi, karena lelaki itu hanya menyebabkan luka yang mendalam bagi dirinya maupun adiknya.
"Apa buktinya?"
"Apa harus? Bukankah itu sudah jelas? Oh ayolah, semuanya sudah tahu bahwa kau menyukai Javier."
Abigail hanya memutar bola matanya, "Terserah." Ia lalu bangkit berdiri, "Jadi tuan, kau akan mengembalikan ponselku atau tidak?"
"Tentu saja aku akan mengembalikannya. Tapi dengan satu syarat."
Abigail mengangkat alisnya, "Dan apa itu?"
Rafael menyeringai, "Jadilah kekasihku."
Seketika Abigail langsung terbatuk-batuk mendengarnya, "Maaf, apa aku salah dengar?"
Rafael menggeleng, "Tidak. Apa perlu aku mengulanginya lagi?"
Abigail menggoyang-goyangkan tangannya, "Tidak. Tidak perlu." Ia lalu menghela napas, "Kenapa kau memintaku untuk melakukannya? Kita baru saja saling mengenal."
Rafael menggedikkan bahunya, "Tidak ada alasan khusus. Hanya saja kau adalah tipeku."
"Aku yakin orang sepertimu dapat mendapatkan wanita yang jauh lebih cantik daripada aku."
"Kau benar," Rafael mengakui. "Begini saja," ia menghela napas. "Aku akan mengembalikan ponselmu kalau kau mau tetap bertemu denganku, hanya selama tiga bulan. Beri aku kesempatan untuk lebih mengenalmu selama tiga bulan," kata lelaki itu akhirnya.
"Tapi tetap saja, sir. Menurutku ini syarat yang terlalu.."
"Terserah." Sela Rafael. "Kalau kau tidak mau menyetujuinya, maka aku tidak akan mengambalikan ponselmu." Katanya sambil menyeringai.
Abigail tercenung. Tiga bulan. Tiga bulan adalah waktu yang singkat, dan walaupun ia mengatakan tidak terlalu membutuhkan ponsel miliknya, sebenarnya ia berbohong. Ia sangat membutuhkan ponsel itu.
Lagipula ini hanyalah hubungan saling mengenal, jadi kurasa ini tidak akan jadi masalah. Aku akan langsung memutuskan hubunganku dengannya setelah mendapatkan ponselku.
Akhirnya Abigail mengangguk setuju, "Baiklah. Hanya tiga bulan. Sekarang kembalikan ponselku."
Rafael menyeringai, ia lalu memberikan ponsel itu pada Abigail.
"Jadi sekarang aku mau pergi dulu, aku sibuk."
"Kau mau ke mana? Duduklah lagi. Bukankah kita sudah saling berjanji untuk mengenal lebih jauh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us (END)
RomanceApa jadinya bila Rafael Stanford jatuh cinta pada seorang gadis biasa bernama Abigail Vessalius? Rafael Stanford. Seorang pengusaha muda yang sangat kaya raya. Harta, kekuasaan, wanita, semuanya dapat di dapatkannya dengan mudah. Dia adalah seorang...