Part ini agak panjangan ya, karena emang cerita ini hampir selesai hehe..
Selamat membaca..
●●●
"Baiklah, aku akan ikut denganmu."
Kedua pria itu menoleh dan menatap Abigail. Satu dnegan pandangan ngeri, sementara satu lagi dengan pandangan berbinar serta seringai yang menakutkan.
"Kemarilah, sayang." Kata Rafael sambil mengulurkan tangan kanannya pada Abigail, sementara tangan kirinya tetap mengacungkan moncong revolvernya pada kepala Javier.
"Jangan." Javier berbisik pada Abigail, tapi gadis itu menggeleng.
"Tidak, J. Sudah cukup. Kini giliranku untuk melindungimu. Aku tidak ingin kau terluka." Kata Abigail smabil menepuk bahu Javier singkat sebelun berjalan mendekati Rafael.
"Kalau begitu, ayo pergi." Kata Rafael lalu memasukkan revolvernya ke dalam saku jasnya dan menggenggam tangan Abigail erat.
Kali ini aku tidak akan pernah melepasmu lagi.
●●●
"Kenapa kau ingin bertemu denganku? Dan apa pula dengan senjata itu? Apa kau tahu membawa-bawa senjata itu adalah illegal? Apalagi mengacungkannya pada orang umum. Tindakanmu tadi.."
"Bisakah kau diam? Aku sedang menyetir." Kata Rafael tanpa melirik Abigail yang berada di sebelahnya sekali pun.
Seketika gadis itu langsung bungkam.
Rafael sebenarnya juga tak tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya. Entah kenapa, sejak berada bersama dengan gadis ini, ia tidak bisa mengontrol emosinya. Apalagi melihatnya dengan pria lain, ia merasa tak sanggup.
Tapi, dilain pihak, ia bingung. Siapa yang dicintainya? Apakah Annalesse ataukah gadis yang berada di sebelahnya ini?
Jadi selama ini siapa yang ditemuinya? Siapa yang waktu itu makan bersamanya di restoran? Siapa yang waktu itu dipeluknya? Dan siapa yang waktu itu diciumnya?
Mendadak Rafael merasa pusing. Ia pusing dengan semua masalah yang menimpanya ini. Ia harus menanyakan kejelasannya pada gadis itu nanti. Harus.
Tapi pertama-tama, ia harus membawa gadis disebelahnya itu ke tempat yang aman.
Karena ia merasa bahwa sejak tadi ada yang mengikuti mereka.
●●●
Abigail menatap sekelilingnya sambil berdecak kagum. "Dimana ini?"
"Mansionku." Jawab Rafael ringan. "Tunggu apa lagi?" Ia menawarkan tangan kirinya pada gadis itu. "Ayo masuk."
Awalnya Abigail bimbang untuk menyambut uluran tangan itu atau tidak, tapi akhirnya ia memutuskan untuk melakukannya. "Ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us (END)
RomanceApa jadinya bila Rafael Stanford jatuh cinta pada seorang gadis biasa bernama Abigail Vessalius? Rafael Stanford. Seorang pengusaha muda yang sangat kaya raya. Harta, kekuasaan, wanita, semuanya dapat di dapatkannya dengan mudah. Dia adalah seorang...