Prolog

15.2K 1.3K 794
                                    

Seorang gadis tengah memainkan ponselnya sambil sedikit berlari di koridor sebuah pusat perbelanjaan ternama. Sesekali keningnya berkerut pelan seolah sedang memikirkan sesuatu. Karena terlalu serius, ia jadi tidak melihat jalan yang ada di hadapannya.

Ketika pesannya sudah terkirim, ia tersenyum puas, ketika ia mendongakkan kepalanya, ia melihat seorang pria yang sedang memainkan ponselnya sedang berjalan kearahnya.

Ketika ia menyadari bahwa mereka akan saling menabrak, semuanya sudah terlambat. Tabrakan mereka cukup keras sehingga membuat ponsel mereka terjatuh ke atas lantai.

Gadis itu merintih pelan, ia mengusap kepalanya yang sakit. Sepertinya tubuh pria itu cukup keras sehingga dapat membuat kepalanya sakit seperti sekarang.

Gadis itu lalu mendongakkan kepalanya dan melihat bahwa lelaki itu sudah berdiri sambil merapikan pakaiannya. Ia lalu mengambil salah satu ponsel yang tergeletak di lantai.

Lelaki itu lalu menatap gadis yang berada di hadapannya, "Kau tidak apa-apa?" Tanyanya sambil mengulurkan tangan pada gadis di hadapannya.

Gadis itu menatap mata cokelat lelaki di hadapannya. Hanya satu kata yang dapat ia deskripsikan ketika pertama kali melihat wajah lelaki itu. Tampan.

Gadis itu mengangguk, karena sedikit salah tingkah, ia lalu mengambil ponsel lain yang tergeletak di lantai.Ia lalu buru-buru bangkit berdiri tanpa memedulikan tangan lelaki yang terulur padanya.

Ia lalu segera pergi menjauhi lelaki itu, sementara lelaki itu hanya dapat mengangkat sebelah alisnya.

Aneh.

Ia lalu kembali berjalan menuju arah yang bersebrangan dengan gadis itu sambil menyeringai.

Ia menatap ponsel yang berada di tangannya sambil memutar-mutarnya pelan. Ia tidak sabar dengan apa yang akan segera dihadapinya nanti.

Tak lama kemudian, ponsel yang berada di genggamannya itu pun berdering pelan. Ia pun tertawa, ternyata perkiraannya benar.

Ia lalu membaca pesan yang tertera di ponsel itu dan mulai mengetikkan sesuatu sebagai balasannya.

Setelah selesai, ia pun berjalan dengan mantap menuju mobilnya, sesekali ia bersiul pelan.

Menarik. Sangat menarik. Tunggu saja, akan kubuat kau menjadi milikku.

Between Us (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang