detik kedua belas

212 12 1
                                    

Kara,thalita dan agatha pun bersiap untuk mengganti seragam sekolah dengan seragam cheerleader kara yang sebagai ketua dari tim cheerleader angkasa dan

pevita juga merupakan ketua dari tim cheeleader langit mereka berdua memang berbeda tim

tapi ketika ada perlombaan yang mengatas nama kan sekolah mereka berdua menjadi satu tim

itu ciri ciri khas tapi saat ini izin kan mereka mempertahankan ego mereka masing .

saat ini sedang berlangsung sebuah petandingan antara

edgar dan alva edgar yang mewakili kelas XII IPA-3 dan alva yang mewakili XII IPA-1

siapa yang tidak mengenal mereka berdua sama sama the most wanted dan sama – sama memiliki karier yang cermelang dibidang musik ataupun dibidang yang lainnya.

Kedua tim cheerleader sudah keluar dan menuju lapangan basket kara yang mendukung alva dan pevita yang mendukung

 edgar pun mulai menjalankan aksi cheeleader yang membuat mereka yang saat ini ada

dilapangan basket terkagum ke arah dua cewek yang saat ini sedang  melakukan aksinya Mereka berdua pun selesai.

melakukannya dan saatnya bagi tim basket pun memasuki lapangan alva menatap tajam ke arah edgar  begitu juga sebaliknya.

entah alasan apa yang membuat mereka berdua seperti ini mungkin hanya alva , edgar dan tuhan lah yang tau  apa yang membuat mereka berdua seperti ini  pertandingan pun dimulai dilain pihak kara sedang beristirahat bersama agatha dan thalita

“ aduh panas banget tau “ kata thalita sambil mengibaskan tangannya ke arah wajahnya

" tumben banget loe ngalah ke pevita biasanya kan loe menang dan selalu di tempat kan di  timnya edgar “ lanjut thalita

“ gue juga nggak tau  “ Saat di tengah pembicaraan mereka , mereka kedatangan dua orang wanita yang menatap sombong ke arah mereka bertiga

“ ha mak lampir dan dayangnya datang lage nih “ kata agatha dengan sedikit tertawa

“ gue nggak ada urusan sama loe berdua gue urusannya sama kara “ kata pevita

“ heh urusan kara urusan kita bedua juga “

Pevita dan putri pun geram dengan tingkah laku agatha dan thalita

Kara yang menglihat itu pun berkata

“ udah lebih baik kalian berdua suruh tim kita untuk istirahat setelah itu kita kalian mau tampil lagi untuk penutupanya “

Setelah mendapat perintah seperti itu dari kara mereka berdua pun langsung pergi

“ ada urusan apa ? “

“ to the point aja gue akan nantang loe  buat adu cheerleader kita  “ kata pevita

“ dan siapa yang menang  bisa dengan mudah untuk mendapatkan edgar dan siapa pun yang kalah harus jauhi edgar  loe maukan ?  “ lanjut putri berkata .

Setelah lama berfikir akhirnya kara pun nyetujui rencana yang pevita dan putri ajukan “ oke gue terima “ kata kara Pertandingan hampir selesai dan mereka berdua pun dinyatakan seri karena mereka berdua edgar dan alva memeperoleh nilai yang sama Dan waktunya para tim cheerleader dari kedua tim  tampil dilapanngan Dan  taruhan pun dimulai .... Kara yang melakukan gerakan terbaik pun membuat split – lift  dan itu langsung membuat putri dan pevita gelagapan karna tim mereka belum belajar tentang split – lift tapi pevita dan putri tidak kehabisan ide mereka prep dan elevator tapi mereka tidak bisa membuat para murid yang hadir di lapangan mengatakan bagus  dan 1-0 untuk tim kara dan tim pevita . Dan tim kara pun membuat sebuah bentuk seperti piramida dan kara yang berada di atasnya tapi ketika kara diatas kara kehilangan keseimbangan dan kara pun memejamkan matanya ketika dia hampir terjatuh tapi berapa detik kemudian dia merasa dia tidak merasakan lapangan dan ketika dia membuka matanya dia dikejut oleh dua orang yang saat ini sedang menahan tubuhnya , dua orang ini yang nangkap nya , kara hanya bisa menatap kedua mata elang  yang sedang menatap balik ke dia .

3600 detikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang