detik kesembilan belas

125 4 0
                                    

Kara terbangun mata nya perlahan melihat keseliling nya dan menghela nafas sejenak "Ternyata hanya mimpi " ucap kara dalam hati lalu setelah itu dia duduk di bangkar tempat tidurnya dan melepaskan semua selang di tubuhnya dan melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan rawat inap nya .

Kara merasa ada yang harus diselesaikan antara dia dan edgar kesalapahaman yang terjadi hingga cinta yang bertepuk sebelah tangan , entah mengapa dia merasa bahwa dia sudah lelah dia sudah memutuskan lewat mimpi itu .

Kara berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan tangan yang mengeluarkan darah akibat paksaan dia mencabut selang dari tangannya tapi baru beberapa langkah menyusuri lorong kepala kara terasa berat sekali lalu tiba tiba ...

■■■

Kara terbangun lagi diruangan yang sama dengan pertama kali dia membuka matanya lalu dia melihat kesamping dan betapa terkejutnya dia melihat edgar ada di sebelahnya dengan wajah memerah seperti ingin  menangis , dan kara yang melihat edgar ada di sebelahnya kembali menutup mata dan berpura pura tidur .

"Gue benci ketika denger kalau penyakit loe kambuh lagi " ucap edgar

" sampai kapan loe ngejar gue terus, apa loe nggak letih"

" di luar sana masih banyak cowok yang mau sama loe kara please jangan buat gue jadi orang jahat , gue udah cukup jahat untuk jadi orang yang selalu ngabaikan loe " ucap edgar dengan panjang lebar , kara yang mendengar itu hanya bisa menahan diri.

Setelah berkata seperti itu edgar keluar dari ruang inap kara dan kara perlahan membuka matanya ketika mendengar pintu ruang kamar inap nya di tutup kembali .

Airmata kara tumpah dia menangis mengingat kejadian di mimpi dan kejadian yang lalu hati nya sakit ketika mendengar setiap perkataan yang edgar katakan ke dia , walaupun tadi dia sudah memutuskan untuk menyerah tapi sebagian hatinya masih berharap edgar untuk membuka hatinya .

Seminggu kemudian.....

Hari ini kara sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dia merasa sangat senang karena dia tidak mencium bau obat - obatan lagi .

Diperjalanan kara meminta kepada ibunya untuk kembali ke sekolah bentar untuk bertemu dengan sahabat nya dan teman teman kelasnya yang pasti mencarinya selama hampir seminggu ini .

Ketika sampai di sekolah kara di sambut dengan agatha dan thalia , kara  sangat senang ketika melihat wajah kekhawatiran dari 2 sahabatnya dia merasa bahwa kedua sahabatnya tulus menyayangi nya .

Hampir sekitar 15 menitan kara sudah bertemu sahabatnya akhirnya kara memutuskan untuk pulang dan ketika dia berjalan keluar dari sekolah betapa terkejutnya dia melihat edgar sedang tertawa lepas dengan seorang gadis yang dia yakini kalau gadis itu adalah adik kelas nya kara yang melihat itu merasa bahwa dia lah yang sudah jahat kepada edgar .

Selama dia suka dengan edgar tak ada rasa bahagia di wajah edgar yang ada hanyalah rasa benci dan kekecewaan yang jelas di matanya dan entah mengapa tiba tiba ucapan edgar masuk kembali ke otaknya , hingga membuat kara terhuyung ke belakang .

Lalu tanpa di sangka alvin langsung memeluk tubuh kara dari belakang " kara loe nggak papa " ucap alvin

Kara hanya menggeleng kepala dan berucap " vin loe bisa bantu gue kan tolong antarin gue ke mobil mama gue pasti udah nunggu " alvin pun langsung memapah tubuh kara .

3600 detikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang