detik keduapuluh

204 3 0
                                    

 2 jam sebelum kara datang ....

jam menunjukkan pukul 12.10  siang  suasana kantin sangat padat oleh siswa siswa yang kelaparan termasuk edgar , farel dan rafa yang tengah duduk di kursi yang disediakan oleh pemilik kantin farel dan rafa menatap aneh ke arah edgar , mereka merasa aneh karena tidak biasanya edgar diam saat mereka berkumpul selalu ada kisah atau lelucon yang di keluarkan oleh edgar saat mereka bersama tetapi ada satu hal yang bisa membuat  seorang edgar terdiam yaitu kara yah sudah terhitung seminggu kara tidak masuk sekolah akibat penyakitnya
" heii... heii... heii edgar dia si bis kecil melaju - " ucap rafa terhenti ketika farel menyenggol bahunya , akhirnya rafa hanya menghela nafas dan menatap kesal ke arah farel dan edgar yang membuat suasana seperti ini

" loe udah jenguk kara ? " ucap farel tiba tiba dan seketika membuat edgar melihat farel dengan wajah dengan wajah seperti ingin memangsa seorang

" wah jadi loe udah jenguk karaa wahh... gue nggak nyangka ternyata seorang edgar udah mau jenguk kara " ucap rafa

edgar langsung menatap rafa dengan wajah yang semakin merah dan dengan tangan terkepal dan tiba tiba menggebrak meja " BRAK " lalu edgar meninggalkan mereka berdua .

" he.e kok edgar pergi gue salah ngomong ya rel "

" nggak tau " lalu setelah itu farel juga meninggal rafa sendiri di kantin , tanpa mereka tau ternyata seseorang mendengar omongan mereka 

farel yang pergi mencari edgar menemukan edgar sedang berlari mengelingi lapangan , mungkin bagi mereka edgar sudah gila tetapi bagi farel inilah pelampiasan marah edgar pada keadaan yang sedang terjadi,  dialah yang menyarankan edgar untuk berhenti melampiaskan ke dinding dan menyuruh edgar untuk berlari mengelilingi lapangan tidak ada alasan khusus dia hanya tidak ingin edgar melukai tangannya sudah cukup baginya melihat sahabatnya tersakiti seperti itu dengan hal yang sama farel masih terus memantau edgar hingga tepukan di bahu nya menyadarkan nya " kak farel ?" ucap michelle, farel langsung berbalik dan melihat wajah michelle yang saat ini sedang tersenyum lebar ke arahnya

" ohh hai michelle " jawab farel

 " kakak lagi liat apa kok serius banget ? " 

" gue lagi ngeliatin lelaki yang bodoh yang nggak bisa menyampaikan perasaan ke perempuan yang dia suka " 

" maksud kakak?''

farel bergeser dan terliatlah edgar yang sedang  berlari mengelilingi lapangan " kak edgar " ucap batin michelle                          

farel menghela nafas dan berucap kembali " udah hampir 5 putaran mungkin bentar lagi dia akan pingsan jadi gue mau loe kasi ini ke dia " sebuah botol air minum kemasan sedang berpindah ke tangan michelle.

michelle langsung  menggengam botol air minum itu , lalu farel pun berlalu dari lapangan itu dan michellepun berteriak memanggil edgar

" KAK EDGARR " edgar yang mendengar nama dia berbalik dan mencari sumber suara yang memanggil namanya dan dia menemukannya ternyata michelle yang memanggilnya segera dia berlari ke arah michelle " hosh ... hosh... hosh " suara nafas edgar , penampilan edgar saat ini tidak bisa dikatakan baik baik saja karena keringat bercucuran dari keningnya dan bibir yang pucat , michelle yang melihat itu langsung mengeluarkan sapu tangan nya dan segera mengelap dahi edgar

" kenapa kakak berlari di tengah hari kayak gini sih kan panas kak bisa  - bisa nanti kakak dehidrasi lo kak " 
edgar hanya tersenyum ke arah michelle dan mengacak ngacak rambut michelle , michelle yang melihat perlakuan edgar tidak tinggal diam segera dia berucap

" ihh kak edgar ... aku tu susah ya nata rambut aku " edgar yang mendengar perkataan itu semakin menganggu michelle  dengan  semakin mengacak  mengacak rambut michelle  lalu berlari ketika michelle akan mencubit tubuh edgar , michelle tak tinggal diam segera dia mengejar edgar ke tengah lapangan 

dan tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat mereka dengan hati yang semakin terluka ya, dia adalah kara yang 2 jam lalu datang ke sekolah dengan niat baik dan tekad yang bulat dia bisa melihat  lelaki yang dia sayangi dan ternyata ... tubuh kara tiba tiba oleng tetapi segera di tahan oleh alvin dan dipapahnya tubuh kara ke mobil jemputan karaa tetapi sebelum alvin melepaskan tubuh kara  ke kursi penumpang alvin berbisik ke  kara

" kar ... cukup,  udah waktunya loe nyerah apalagi yang mau loe lakukan kar ... apa bisa sekali aja loe liat gue ada gue kar ... ada gue .... " kara langsung memeluk tubuh alvin dan tumpahlah tangis yang dia tahan di rumah sakit  dan di depan mamanya kara merasa sangat buruk saat ini perasaan nya tidak sedang baik - baik saja . 

3600 detikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang