detik keempat belas

192 12 0
                                    

Kara pun dibawa oleh alva ke uks dan di baringkan oleh alva ke tempat tidur.

kara masih saja diam dan tidak berbicara alva yang melihat itu langsung menggenggam tangan kara seketika kara langsung tersadar dari lamunan nya dan menatap wajah alva

“kenapa ? kenapa loe masih aja terus mengejar yang jelas – jelas dia udah nggak suka apalagi cinta sama loe kar “

“ loe nggak tau al loe nggak tau “ kata kara sambil menggeleng kepalanya

“ apa yang nggak gue ...
tau gue tau semua nya kar , tadi loe sama putri ngadakan taruhan kan dan yang kalah harus jauhin edgar pleasee kara jangan korban kan buat cowok yang jelas jelas udah nggak cinta sama loe kar” kara yang mendengar

perkataan alva hanya terdiam

“ masih ada cowok kar, masih ada cowok yang cinta dan sayang sama loe “ kata alva sambil
menggengam tangan kara

kali ini dengan kuat hingga kara melihat kedua mata alva dan kara menunduk kembali dan melepaskan genggaman tangan alva

“ pergi al gue pengin sendiri “

perkatan kara cukup menjelaskan kepada alva bahwa gadis itu menolaknya akhirnya alva pun membiarkan kara sendirian di uks .

di tempat lain....

edgar menumpahkan amarahnya ke salah satu tembok belakang sekolah , matanya terus mengeluarkan air mata .

air mata yang selama ini disimpan air mata yang selama ini tidak pernah di perlihatkan kesemua orang termasuk gadis itu , hari ini ya hari ini semua tumpah begitu saja semua keluar begitu saja tanpa dia tahan dia  terjatuh dan hanya menatap kosong tembok di depan nya dan

tidak memperdulikan kedua tangan nya yang mengeluarkan cairan berwana merah dia menggenggam pasir di sekitarnya dan dia mengalirkan semua amarahnya kepada pasir

Tbc ...
Please voment nya yaaa ... 

3600 detikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang