Di sepanjang jalanan kara hanya diam tak ada satu kata yang terucap keluar dari mulutnya , ingatan akan edgar bersama dengan seorang gadis masih terus membayanginya di dalam benak nya dia brtanya
"Apakah dia emang tak di takdirkan untuk edgar ? Rasanya sangat sakit melihat cowok yang dia sukai bisa tertawa lepas bersama gadis lain "
Tanpa sadar kara mencengkram sabuk pengaman yang saat ini berada di tubuh nya saat ia kembali mengingat hal yang terjadi .
Kara kembali melamun menghadap kaca mobil di sebelah nya hingga mamanya berucap
" kara hidung kamu berdarah ? "kara yang terkejut mendengar ucapan ibunya secara refleks langsung mengusap hidungnya dan betapa terkejutnya kara melihat hidung nya sudah mengeluarkan banyak darah , kara langsung menyumbat hidungnya dengan tisu di mobilnya
" nggak papa mama darah nya cuman sedikit kok yang keluar mama fokus aja nyetir nya ya "
" tapi sayang ..."
kara langsung mengusap lengan ibunya dan tersenyum ke arah ibunya yang nampak khawatir dengan keadaan nya .
kara mencoba untuk tenang walaupun dia sama begetar nya dengan ibunya karena melihat tisu yang sudah di sumbat di hidungnya meneteskan .
sesampainya dirumah sakit kkaara langsung dilarikan kembali ke ruangan rawat inapnya dan alat alat yang sudah dilepas di tubu kara kembali dipasang di tubuh kara
kara kembali tak bisa mengingat apapun akibat sakit di kepala yangg tiba tiba menyerang , dia mencoba untuk tetap sadar dan tersenyum saat melihat wajah ibunya yang nampak khawatir dengan keadaan nya kembali memburuk .
" ma.. mama " ucap kara saat melihat wajah ibunya yang nampak menahan tangisan di sampingnya , kara mengenggam kuat tangan ibunya yang sedari tadi menggenggam tangan nya
" mama jangan nangis .... kara nggak papa kok ... kara kan udah janji sama mama untuk sembuh " tangisan ibu kara pecah melihat anaknya berucap seperti itu
" iya sayang hikss.. iya kamu udah janji sembuh sayang "
perlahan mata kara terasa berat kembali dan semua nya kembali hitam
***
setelah 45 menit ibunya kara meninggalkan ruangan anaknya dan keluar untuk menemui dokter di ruangan nya tiba tiba ibunya kara di kejut kan oleh seorang lelaki yang sedang berdiri di samping ruangan anaknya" edgar" ucap ibunya kara ak
edgar tersenyum sedih saat ibunya kara memanggil nama nya , kemudian dia menunduk dan menatap bunga lily putih yang di genggam nya saat ini
dia dan ibunya kara memutuskan duduk berdua di cafe rumah sakit
" apakabar edgar ?" tanya ibunya kara ter
" ba.. baik tante " jawab edgar dengan nada begegar , tak bederani sekalipun edgar menatap wajah ibunya kara
" syukurlah tante selalu berharap kamu baik - baik aja begitu juga kara putri kecil tante , apa kamu tau kondisi kara sekarang mengingat kalian tak pernah bertemu hampir berapa tahun " jawab ibunya kara
edgar hanya diam tak ada satu patah kata yang dia keluarkan hingga akhirnya ibunya kara bertanya kembali kepadanya " edgar ?"
" i.. iya tante " jawab edgar
" kara kembali kambuh tadi siang saat di kembali dari sekolah jadi dia terpaksa di rawat kembali "
seketika edgar langsung mengadakan wajahnya untuk melihat raut wajah dari ibunya kara , dia terkejut mendengar ucapan yang dikeluarkan oleh ibunya kara , nafasnya terasa berat dan tanpa ia sadari dia telah mencengkram kuat bunga lily putih yang di genggamnya .
dan tak lama kemudian edgar juga mendengar tangisan dari ibunya kara yang seketika membuatnya terasa seperti disayat - sayat .
" tante rindu dengan senyumannya yang selalu lebar saat dia mendengar bahwa kamu akan ke rumah "
" tante rind.."
" tan.." ucapan edgar langsung membuat ucapan ibunya kara terhenti
" edgar nggak bisa ..." lanjut edgar dengan nada lirihnya
nampak bahunya ibu kara merosot mendengar ucapan yang edgar katakan , dan dia mencoba untuk menutupi kekecewaan akibat ucapan yang edgar katakan dengan sebuah senyuman
" kita coba lagi gar ... "
edgar menggelengkan kepala nya mendengar ucapan yang dikeluarkan oleh ibunya kara
" edgar tante mohon sama kamu , hanya kamu selain tante yang bisa menyemangati kara "
ucap ibunya kara sambil mencoba untuk mengenggang tangan nya edgar
" nggak tan.. edgar nggak bisa "
edgar melepaskan genggaman ibunya kara
" kenapa ?kenapa ... kamu tidak mau di sampingnya kara kenapa edgar kenapa..... hikss... kasi tau tante , apa alasan kamu menjauhi kara , apa alasan kamu tidak pernah sedikitpun melihat putri tante padahal dia selalu berada di belakang kamu apa alasan nya "
edgar kembali menahan diri untuk menangis saat pertanyaan - pertanyaan yang keluar dari mulut ibunya kara
" karena ... karena edgar nggak bisa melepaskan bayangan mama "
" apa " ucap ibunya kara menatap bingung ke arah edgar
" ya setiap edgar melihat kedua mata kara yang edgar liat hanya bayangan mama "
" edgar akan teringat saat terakhir mama meminta untuk mendonorkan kedua matanya ke anak tante "
" edgar tante minta ma-"
edgar berusaha untuk tersenyum saat ibu kara meminta maaf kepada nya
" edgar udah maafin kok tante semua hal di masa lalu edgar mencoba untuk menghilangkan nya jadi edgar mohon sama tante tolong jangan paksa edgar untuk di samping kara lagi "
ibunya kara hanya diam mendengar ucapan kenyataan yang dikeluarkan oleh edgar
" bagi edgar kara hanya masa lalu yang harus edgar lupakan "
KAMU SEDANG MEMBACA
3600 detik
Fiksi Remaja"gue cuman butuh 1 jam buat bikin lu selalu memperhatikan gue dan gue juga butuh 1 jam buat lu nggak pernah nggak menatap mata gue dan lu bisa pegang perkataan gue," Cowok yang mendengar perkataan itu hanya menatap balik dengan dingin kearah cewek...