detik kesembilan

260 10 0
                                    

Edgar akhirnya pulang ke apartementnya setelah seorang gadis menghampirinya ke club edgar terus memikirkan kejadian yang berlangsung tadi kejadian itu terus berputar putar di kepala nya hingga dia tak sadar

ketika dia sudah didepan pintu apartementnya

[flashback]

Tampak seorang gadis dengan dress sepaha nya memasuki sebuah club dia juga tidak tau kenapa dia menghentikan taksi

di depan club mewah ini saat dia memasuki club itu suara berisik , musik yang salin bernyautan serta bau alkhol menyambut gadis itu.

ketika dia tersadar bahwa dia sudah salah feeling tidak mungkin pria yang selama ini dia cintai ada disini tapi ketika gadis itu berbalik arah dan ingin meninggalkan club tersebut dia melihat seorang cowok memakai pakaian seperti kaos rumahan siapapun yang melihatnya

mungkin akan terpesona langsung dengan nya atau bahkan langsung menyerahkan dirinya ke pria itu kara langsung menghampiri, edgar yang sedang  meneguk  segelas wine .

“ edgar “ kara memanggil pria itu dia yang merasa bahwa namanya dipanggil langsung menoleh kebelakang dan edgar pun terkejut melihat kara

“ ngapain loe disini ? “ tanya edgar dengan wajah dinginnya

“ loe nanya kenapa gue disini seharusnya gue yang nanya kenapa loe ada disini “ edgar yang mendengar perkataan kara hanya bisa membuang muka .

“ bukan urusan loe “  

“ menjadi urusan gue karena gu-“ perkataan kara dipotong oleh edgar

“ TAPI GUE NGGAK CINTA SAMA LOE SEBAIKNYA LOE PERGI DARI SINI KARENA GUE NGGAK MAU LIHAT MUKA LOE “ kata edgar dengan lantang kara yang mendengar perkataan itu hati bergetar luka yang kemarin sempat tertutup terbuka lagi kara hanya bisa menghela nafas dan air mata menetes tanpa permisi kara menghapus air mata itu dan berkata

“seberapa .... seberapa benci loe sama gue seberapa.... seberapa  banyak loe norehkan luka gue  tetap  menjadi  kara yang mencintai loe “

kali ini air matanya kembali mengalir dengan derasnya dan kara berbalik arah meninggalkan edgar.  

edgar yang melihat pemandangan itu hatinya langsung seperti tersayat sayat kecil tapi edgar menguatkan hatinya  dan berkata kali ini perkataan edgar lagsung membaut kara berhenti berjalan

“ gue nggak peduli mau loe cinta sama gue mau loe sayang sama gue gue nggak peduli yang gue ingin kan adalah loe pergi jauh jauh dari hidup gue loe harus ingat itu"

setelah mendengar itu semua kara pergi meninggalkan edgar tanpa sepatah kata apapun .

Setelah kara meninggalkan edgar sendiri di club air mata kara terus mengalir tanpa henti dia terus mengingat perkataan terakhir edgar

“ yang gue ingin kan loe pergi jauh jauh dari hidup gue “

kara kembali memejam kan matanya air matanya mengalir terus dan sambil berkata

“ gue juga ingin gar gue juga ingin pergi dari hidup loe gue capek gar gue capek ngejar yang nggak pasti . tapi apa loe nggak ngasi gue waktu sedikit aja buat nunjukkin semua gar kenapa gar kenapa "

kara langsung terduduk diaspal sambil menangis

“ gue capek gar gue capek “

Edgar masih termenung di bar baru kali dia melihat perempuan itu begitu rapuh baru kali ini setelah termenung begitu lama edgar langsung tersadar dia langsung pergi meninggalkan club dan pergi

dia ingin melakukan sesuatu sesuatu yang membuat gadis itu bangkit ya dia harus tapi ketika dia sudah sampai di jalan dia melihat gadis yang memakai dress hitam sambil menangis sambil berteriak

“ gue juga ingin gar gue juga ingin pergi dari hidup loe gue capek gar gue capek ngejar yang nggak pasti . tapi apa loe nggak ngasi gue waktu sedikit aja buat nunjukkin semua gar kenapa gar kenapa “

edgar yang  mendengar itu  terdiam terus sambil mengamati gadis itu dari kejauhan

“ gue capek gar gue capek “kata kara ucapankan membuat edgar terkejut dan berkata

“ gue juga kar gue juga capek  menahan semua ini “

[ flashback off ]

Tbc

3600 detikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang