detik ketujubelas

301 12 11
                                    

"kak" kata caramel sambil melambaikan tangan di wajah edgar yang masih melamun , dan seketika edgar pun tersadar dan menjawab

" ya ada apa ? "

caramel yang mendengar itu hanya kebingunan dengan jawaban edgar , ya ampun kata edgar dalam hati

" hemm gue mau jadi sahabat loe kok asalkan nggak boleh bosan terus disamping gue " kata edgar sambil mengancungkan kecil nya

"pinky promise" dan perkataan edgar langsung membuat caramel tertawa dan mengancungkan jari kecil nya
" pinky promise " dan mereka pun tertawa bersama .

Hari ini , kara kembali bangkit dia sudah melupakan apa yang terjadi pada hari sabtu kemarin dia mengehela nafas sambil menatap kearah jendela yang menunjukkan waktu akan menuju pagi yang cerah .

8 jam ya kira - kira hampir 8 jam kara tidak tidur karena insominia yang dia idap dan juga di karenakan sakit ditulang belakangnya yang hampir membuatnya tidak bisa menutup mata barang semenit saja .

"kara kamu mau kemana pagi - pagi begini " sapa mama kara yang melihat kara menutup pintu dan sudah siap dengan sepatu converse nya

"mau jogging ma " jawab kara

"jangan lama joggingnya sayang "

kara hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju atas ucapan mama nya

Kara pov

Setelah kejadian kemaren gue ngerasa jadi orang yang nggak berarti tapi setelah gue pikir pikir gue nggak boleh seperti ini gue harus tetap pada misi gue yang pertama yaitu menjadikan edgar sebagai orang yang satu satunya pengen gue lihat selain kedua orang tua gue ketika gue udah mau tiada

Tapi kenapa gue selalu nggak bisa bikin ini menjadi sebuah hal yang mudah kenapa gue harus jadi cewek yang super cengeng, lemah bahkan buat ada di samping dia aja gue nggak bisa .

Kara masih terus berlari kecil dikeliling perumahan. tanpa terasa hari sudah semakin siang dan kara masih terus berlari kecil kara sebenarnya tidak memperdulikan perkataan ibunya dia ingin sekali - kali menjadi orang normal .

Tetapi ketika dia akan berlari lagi dia melihat sepatu putihnya terkena tetesan darah dia menyangka bahwa dia terkena percikan darah burung yang dilindas oleh mobil tadi tetapi ketika dia akan mengelap muka nya dia melihat bekas darah sudah penuh ditangan nya

Kara langsung mengelap sisi hidung nya yang ternyata darah sudah mengalir di kedua lubang hidungnya dan kara langsung merasakan kepala berputar dan matanya seakan minta ditutup dan ...

BRAK

Setelah sekian lama akhirnya cerita ini updet lagi maaf ya udah nunggu lama buat cerita ini semoga masih nyambung deh sama part sebelum nya

Yaaa...

3600 detikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang