bagian 9

59 9 0
                                    

Laki-laki manis itu mendengus sebal membaca pesan yang baru saja masuk

“mereka benar-benar pasangan serasi. Selalu menyusahkan orang lain”

***

Di hari minggu yang cerah namun gelap.

“huftt…… weekend yang menyebalkan” keluh yein

Sujeong dan yein kini tengah berjalan mengitari kawasan gangnam street. Entah ini sudah yang keberapa kali mereka mengitari tempat yang sama. Yein sebenarnya ingin protes, padahal ia akan lebih bisa memanfaatkan hari liburnya dengan baik mengingat cuaca sangat mendukung. namun melihat sujeong yang nampak murung dan seolah tak perduli dengan sekeliling membuatnya urung melakukan.

“sujeong-ah”

Sujeong berhenti melangkah dan menatap yein sendu. Mata nya yang tidak terlalu besar dan kantung mata yang menghitam seperti panda menambah buruk keadaannya.

“huahhh kau benar-benar terlihat menyedihkan, bagaimana kau terlihat gelap dicuaca cerah seperti ini” ungkap yein hati-hati

Sujeong hanya menghembuskan napas pelan, “ya itu memang benar, yein-ah. Kau pulanglah saja dulu. Aku akan mampir ke cafe itu sebentar” ucap sujeong

Gadis itu menunjuk sebuah cafe berukuran sedang dibelakang yein. Yein pun menoleh mengikuti arah tangan sujeong. Dia pun mengangguk-angguk. Ia tahu disaat seperti ini sujeong memang sedang membutuhkan waktu sendirian, apalagi setelah perdebatan hebat nya dengan taehyung kemarin sebelum akhirnya ia jadi korban tempat curhatan sujeong yang membuatnya harus datang tengah malam kerumah sujeong demi mendengar keluhan dan cerita sujeong.

 
“baiklah, kalau begitu kau hati-hati, ah iya ini untukmu”

Yein memberikan sebuah buku catatan, sujeong mengernyit heran kenapa yein memberinya ini.

“paling tidak agar kau tidak terlihat terlalu menyedihkan, berpura-puralah membaca buku ku itu. Kau tahu kan aku suka membuat fanfiction infinite. Ada beberapa yang kutulis disitu hee” jelas yein dengan cengiran khasnya. Lalu ia sedikit mengusap pundak sujeong sekedar memberi kekuatan dan memberi tahu sujeong kalau dirinya peduli.

“gomawo” ucap sujeong

“cheonma”

Yein pun melangkah meninggalkan sujeong lebih dulu seraya melambaikan tangan. Sampai pada persimpangan yein sudah menghilang dari arah pandang sujeong.

Sujeong pun akhirnya melangkah kearah cafe tempat dimana menikmati racikan kopi terbaik diseoul, setidaknya begitu yang pernah taehyung ceritakan padanya.

TINGGG

Lonceng bel caffe berbunyi saat sujeong membuka pintu cafe dan memasukinya, seorang pelayan tersenyum kearahnya dan segera mendekati sujeong saat sujeong sudah mengambil posisi duduk dimeja cafe yang tepat disamping jendela yang memperlihatkan hirukpikuk gangnam street. Pelayan itu menanyakan apa yang ingin sujeong pesan.

“caramel macchiatt… ahhh ani, espresso satu” ujar sujeong

“espresso?” ulang sang pelayan

“ne,”

“baiklah, tunggu sebentar”

Pelayan itu pun menjauh dari tempat sujeong, dan selang beberapa lama pesanan sujeong sudah datang. Secangkir espresso hangat yang sebenarnya sama sekali tidak mengundang sujeong untuk meminumnya.

Lalu sebenarnya untuk apa ia memesan espresso

[BTS] How To Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang