"Gad, gue denger dari ibu, katanya pernikahan lo dengan Adelia ditunda yah?" Kata Wita.
Jagad lagi ngunjungin dia di rumahnya. Setiap weekend Jagad rutin ngunjungin dia.
"Ibu tau dari mana?" Balas Jagad bertanya.
"Dari bapak. Katanya dia terima telepon dari mama Adelia."
Wita memperhatikan genit wajah Jagad yang lagi serius membaca sebuah buku.
"Berarti mama gue udah tau juga?" Jagad baru menarik wajahnya menatap Wita. Matanya berubah sinis mendapati Wita seperti sedang terangsang menatapnya.
"Enggak tau. Emang mama lo belum nanyain?" Wita melanjutkan menatap Jagad semakin genit menindas perasaannya.
Dan kalian tau, pagi ini Wita tampilannya super hot. Di bawah cuma make shortpants, mamerin pahanya yang putih mulus. Atasannya, cuma pake you can see yang super ketat mencetak bentuk tubuhnya yang enggak kalah sama keindahan tubuh Adelia. Kalo Jagad ngaku adeknya, harus professional dong. Enggak boleh protes dengan godaan yang sedang ia hadapi sekarang.
"Pernah nanyain sih waktu gue pulang jemput Kak Wita tapi nanyanya cuma sebatas bertanya. Mama belum tau kayaknya." Jawab Jagad santai yang kembali fokus dengan buku yang ia baca.
"Gad, lo nyadar enggak sih kalo aura lo ini bikin cewek tergoda?" Goda Wita. Jagad menatapnya sinis.
"Kak Wita" Matanya mengingatkan Wita agar tidak memulai menggoda Jagad.
"Serius Gad, bawaannya tuh kayak pengen ngangkang aja." Sosor Wita semaunya tidak menghiraukan peringatan Jagad.
Jagad bereaksi kesal dan bermaksud melempar Wita dengan buku yang dia pegang. Untungnya Wita keburu kabur. Kalo enggak, Jagad beneran pengen nimpuk dia pake buku itu. Jagad kesal dengan omongannya yang frontal banget.
"Hahaha, ampun Mas Jagad" Teriak Wita sambil berlari menjauh dari Jagad.
"Suka asal aja kalo ngomong. Sekolahin tuh mulut." Tutur Jagad kesal.
"Hahaha, suka-suka gue dong." Wita tidak menggubris omelannya.
"Pantes aja Imam enggak pengen serumah sama Kak Wita, kakaknya mesum gini" Lanjut Jagad mengomel.
Wita udah menghilang entah ke mana. Jagad kembali dengan bacaannya. Karena asik membaca, Jagad enggak perhatiin tingkah Wita lagi. Dia sibuk bolak balik kamarnya, enggak tau nyari apa lalu tak lama kemudian dia kembali lagi ke ruang tengah tempat Jagad tiduran.
"Taadaaa" Teriak Wita antusias.
Betapa terkejutnya mata Jagad mendapati Wita cuma make handuk putih yang lebarnya enggak cukup nutupin seluruh tubuhnya. Jagad sempat tertegun memandangnya.
"Mau mandi bareng Mas Jagad?" Goda Wita.
"Auww" Pekik Wita.
Kali ini Jagad berhasil melemparnya dengan buku yang dia pegang. Wita berlari menghilang dari hadapan Jagad. Jagad menggeleng frustasi dengan tingkahnya.
"Udah gila kali lo kak wita." Teriaknya kesal.
-----
Hari ini, Jagad berencana mau nyusup ke Fakultas Sospol. Jagad pengen nyari arsip biodata Alan. Info sekecil apapun tentang lawannya kini sangat penting bagi Jagad.
"Bum, entar lo kirim orang buat nyari tau tempat arsip biodata mahasiswa Sospol. " Jagad memberi instruksi ke Bumbum.
"Terus apa lagi bang?"