"Jihan eonni , mengapa kau menangis?" Ucapku kaget melihat Jihan eonni yang sekarang membawa kopernya .
Isakkan tangis nya semakin terdengar saja saat aku bertanya seperti itu . Tanpa meragukan dan bertanya apa apa lagi , aku pun membuka pintu lebar dan meraih tangan Jihan eonni agar masuk ke dalam apartemen milik Jimin oppa itu .
Aku tidak bisa berbuat apa apa selain menenangkannya dan memberikannya tisu saat ini . Lagian aku harus bagaimana ? Ia masih menangis dan jika aku bertanya banyak pertanyaan ia pun pasti belum siap untuk menjawabnya .
Aku pun meraih handphone ku . Niatku saat itu adalah menelfon Jimin oppa , dan memberi tahu kabar ini . Namun Jihan menepis tanganku dengan tangannya yang basah karena air matanya . Karena perlakuan Jihan eonni itu kepadaku , aku pun mengurungkan niat aku untuk memberi kabar Jimin oppa . Dan aku pikir sebaiknya aku menunggu ia memberhentikan tangisannya itu .
"Jihan eonni , kenapa menangis ?" Tanyaku . Sudah agak lama ia tidak menceritakan apapun padaku .
"Eonni ,jawab dan ceritakan semuanya padaku , dan mengapa kamu membawa koper itu?" Tanyaku pelan dan masih menunggu jawaban dari Jihan eonni .
"Aku .. aku sudah tidak kuat lagi Yura . Sasaeng sangat banyak yang meneror ku saat ini . Aku menemukan boneka berlumuran darah saat pulang dari Sungai Han , dan Taehyung pada saat itu tidak mengantar ku sampai depan pintu apartemennya . Aku memilih tidak tinggal disitu lagi" jelasnya .
"Apakah Taehyung oppa tau mengenai hal ini , eonni ?" Tanyaku masih penasaran .
"Aku tidak ingin bilang ini , aku hanya meninggalkan sepucuk surat di apartemen , untungnya dia punya kunci cadangan untuk membuka pintu apartemen itu" jawabnya .
"Hanya sedikit saran dariku , apa yang kau lakukan itu salah eonni ,seharusnya kau menceritakan nya saja pada Taehyung oppa . Siapa tau dia punya solusinya , jangan tinggalkan oppa mu begitu saja" saranku .
"Kau benar , Yura-ssi . Tapi aku butuh waktu untuk nerima itu . Mungkin sampai berita itu sudah di klarifikasi . Aku butuh ketenangan untuk sementara" ucap nya .
"Ketenangan apa yang kau maksud , eonni . Mau kau lari kemanapun , berita itu akan tetap ada . Hanya satu yang kita butuhkan , sabar dan tabah saja untuk masalah ini " ucapku .
"Aku hanya ingin melupakam itu untuk sementara . Aku ingin hidup seperti dulu tanpa gangguan para sasaeng seperti sekarang ini . Apakah aku benar , jika menjadi fangirl modal kuota seperti kita dulu lebih menenangkan daripada ini?" Ucapnya makin serius .
"Eonni , kau benar benar salah jika membandingkan sekarang dengan dahulu . Apa yang kita alami sekarang adalah resikonya kita menerima tawaran tugas tersebut dari kepsek . Waktu itu kita terlalu bodoh , sangking excitednya kita hanya ingin bertemu dengan bias , tanpa memikirkan resiko nya" ucapku lebih tenang lagi .
"Kita memang terlalu bodoh pada saat itu , kini apa yang kita rasakan berbalik dari semua yang kita harapkan" ucap nya menyender di sofa .
"Namun, jika kita memilih untuk meninggalkan mereka secara tiba2 juga adalah hal yang salah , eonni . Nanti dikiranya kita tidak tau terima kasih" ucapku .
"Itu sih terserah kau , jika kita sudah dapat klarifikasi dari Big Hit tapi belum mempan juga , lebih baik aku menjauh dari BTS dan Taehyung oppa " ucap Jihan eonni .
"Akupun setuju dengan mu , tapi jika kita masih bisa mengusahakan solusi lain mengapa tidak ?" Jawabku .
"Iya lah" ucap Jihan eonni cuek sambil mencari remote Tv .
KAMU SEDANG MEMBACA
LFIT 1 - Falling In Love With You
FanfictionLFIT : Lucky Fans Is True [Next To Sequel] Bagaimana perasaan kalian jika ada sesuatu yang mengharuskan bertemu bias kita ? Happy read🖤 Characters: 1. All member of BTS 2. Shin Ji Han 3. Kang Ha Young 4. Jung Yu Ra 5. Park Hyo Lyn 6. Kim Yun-Ah...