Aku galau. Perasaanku sangat kacau. Minggu depan aku melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri dengan bos besar, tetapi aku tak menyiapkan apa pun. Seno tak mengizinkanku untuk bertanya pada rekan kerja di hotel dan hanya boleh menghubungi Jimmy—asisten Seno—jika ada pertanyaan mengenai perjalanan nanti. Sedangkan Jimmy mengatakan bahwa ia sudah menyiapkan segalanya. Aku merasa gabut alias gaji buta.
Mendesah pelan, aku melirik pada ponselku—pemberian Seno yang harganya puluhan juta. Terkadang aku berpikir untuk meninggalkan ponsel itu di rumah dan menyimpanya. Tidak lucu jika aku lupa menaruh ponsel di gudang saat mengecek barang dan ponselnya hilang. Mungkin aku harus mengepel seluruh lantai hotel untuk ganti rugi.
Posisi dudukku mendadak tegak saat teringat Tian. Mungkin aku harus bertemu dengannya dan membicarakan hal ini. Aku juga tidak ingin pergi tanpa pamit dan Tian kangen, lalu menyusulku ke Malaysia, Tian melamarku di sana, aku terima dan kita menikah saat itu juga. Oh, sangat indah masa depanku dengan Tian.
Rita
Tian, entar malem pergi, yuk?Tian
Pergi ke mana? Pergi ke rahmatullah? Duluan aja. Gue belakangan.Aku berpikir sebentar. Setelah mencerna dan memahami balasan pesan dari Tian, aku membanting ponsel itu di atas meja. Bocah kurang ajar! Eh, aku buru-buru mengambil ponsel itu dan memeluknya. Tiga puluh juta, ya, Tuhan.
Rita
Lama-lama gue lelepin di empang lo!Tian
WkwkwkwkRita
ayo, pergi. Kita ke kafe.Seketika aku membayangkan berada di sebuah kafe bersama Tian. Iringan musik romantis, tempat yang nyaman, minuman atau makanan lezat, waktu mungkin akan cepat berlalu karena kami sangat menikmati kebersamaan nanti.
Tian
Ayo, deh. Entar malem ya. Jam sebelasan, lah.Rita
Lo ngajak gue ke kafe atau pos ronda? Malem banget, Anak Setan!Tian
Wkwkwk. Iyak, gue jemput jam enem aja, deh. Jam lapan lo tidur, 'kan?Rita
SialanTian
miss you too, Kak.Bocah ngehe! Tian sangat menyebalkan sebagai pacar. Aku menghirup udara dan mengeluarkannya perlahan. Menoleh ke arah jam digital di layar monitor, aku terperanjat. Ini sudah melewati jam kerjaku. Mengapa aku belum pulang? Rajin bener! Aku buru-buru membereskan beberapa peralatan kantor dan mematikan komputer sebelum pulang.
****
****
Xie xie : thank you
Bu ke qi : you're welcome
Kalian suka? Vote dan komentar yang banyak, ya. Thank you ❤️
Vintari Aslanbey
Wife of Azat SadogluHAHAHAHA
KAMU SEDANG MEMBACA
SenoRita
RomanceRita bersedia menjadi selingkuhan Tian. Suatu malam, Rita justru berakhir di ranjang hotel bersama Seno, paman Tian. *** Mendekati usia 27 tahun, Rita Delvina belum juga mendapatkan jodoh. Kini Rita percaya bahwa jodoh itu bukan ditunggu, tetapi dir...