5. Cinta Telah Direstui

11.3K 1.5K 198
                                    

Cast Rita dan Seno seumuran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cast Rita dan Seno seumuran. Kisaran 32-33 tahun. Cast Rita ini emang imut-imut banget. Sesuai sama tokoh Rita yang childish dan ditambah baby face pula.

Cast untuk memperindah cerita, tidak ada sangkut paut antara kehidupan artis/aktor dan alur cerita, ya.

Kalian bebas berimajinasi tokoh-tokoh cerita ini akan seperti apa.

Thank you untuk NoonaManiez69 udah bantuin kasih info perhotelan.

Ikuti Instagram: vintariwp
Untuk spoiler cerita-cerita Vintari.

Happy reading ❤️

🌸🌸🌸🌸

Pukul sepuluh malam, aku menelepon Tian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul sepuluh malam, aku menelepon Tian. Rasanya aku tak bisa tidur. Pikiranku terisi tentang Seno.

"Ya, Kak?"

"Gue telepon dari sore, kok, baru diangkat?"

"Lagi di jalan tadi. Pas pulang, langsung mandi, makan, nugas. Ada apa, Kak Rita? Lo baik-baik aja, 'kan?"

"Gue mau mati."

"Hush, sembarangan aja lo. Kenapa emangnya?"

"Gue kangen elo," erangku, berguling ke kanan dan ke kiri.

"Samperin gue besok."

Seharusnya aku senang, tetapi saat teringat rumah itu milik Seno, aku mulai enggan. "Eh, Yang, gue mau nanya, dong."

"Apaan?"

"Kalo cowok ngasih hadiah ke cewek, maksudnya apaan?"

Jantungku berdebar kala menantikan jawabannya.

"Ya, tergantung, Kak. Hadiahnya apa dulu. Dari siapa."

Aku tak mungkin mengatakan omnya memberiku hadiah jam tangan seharga dua ratus juta padaku. "Jawab aja, deh," desakku.

"Christmas."

"Masih lama kali."

"Mungkin lo pernah ngasih ke dia. Dia bales lagi gitu. Sebagai bentuk ucapan terima kasih."

Aku berpikir keras. Tak ada satu barang mewah pun yang aku beri untuk Seno. "Kalo barangnya mewah ... mahal, gitu?"

"Cincin? Lo diajak kawin, lah." Tian tergelak di ujung telepon.

"Cincin mah dari elo," gumamku. "Kalo hadiahnya kayak jam tangan gitu yang mahal."

"Kalo hadiahnya mahal, berarti si Cowok ini anggep penting orang itu. Orang spesial, lah. Ya, logikanya nggak mungkin dong, orang ngasih hadiah mahal ke sembarang orang. Pasti ke orang terdekat."

Aku semakin pusing. Masalahnya, yang memberi hadiah ini adalah Seno. Dia memberikan ini juga waktu aku terlambat kerja di hotel miliknya.

"Oke, deh. Gue tidur aja."

"Ya, tidur sana. Udah malem juga."

Setelah mengucapkan selamat malam ala orang pacaran, aku memutuskan sambungan telepon. Kata-kata Tian kembali terngiang. Seno menganggapku penting? Ah, pasti itu. Seno merestui hubunganku dengan Tian! Lega dengan pemikiranku sendiri, aku pun memilih beristirahat lebih cepat malam ini.

****

Terima kasih udah baca! Support me with vote, komentar, share. Nantikan SenoRita part selanjutnya, ya.

22/11/2020

SenoRitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang