08 | Innocent

7.4K 1K 22
                                    

Arabella berdiri di tengah-tengah walk-in closet-nya dengan kedua tangan saling tersilang dan sebelah kaki dihentak-hentakkan tidak sabar. Tidak peduli sudah lebih dari satu jam ia berputar-putar di dalam sana mencari pakaian yang pas, Arabella tidak dapat menemukannya. Lebih tepatnya, ia tidak tahu pakaian seperti apa yang dikenakan oleh pengunjung kelab pada umumnya.

Ia belum pernah pergi ke kelab sedangkan film-film yang ditontonnya tidak memberikan gambaran jelas akan sebuah kelab. Dan lagi, Joshua berkata bahwa Eros adalah kelab kalangan jetset, yang berarti apa? Arabella tidak tahu. Apakah itu artinya pengunjungnya diharuskan memakai pakaian high-end? Atau mereka memberikan suasana dan minuman-minuman mahal?

Arabella ingin bertanya pada Joshua, tapi ucapan terakhir pria itu tentang Eros membuatnya tidak berani melakukan hal itu.

"Jangan berhubungan lagi dengan pria tadi, Belle. Karena pria seperti itu dan Eros bukanlah hal yang cocok untuk gadis polos sepertimu."

Ucapan Joshua beberapa hari yang lalu masih terngiang di kepalanya. Selain berkata demikian, Joshua pun hampir mengambil kartu nama Lincoln agar Arabella tidak dapat menghubungi pria itu. Hanya setelah Arabella bersumpah bahwa ia tidak akan menghubungi Lincoln, barulah Joshua mengembalikannya.

Well, Arabella memang tidak menghubungi Lincoln. Ia tidak tahu apa yang harus dikatakan olehnya melalui telepon, jadi ia memutuskan untuk bertemu langsung dengan pria itu saja. Tidak benar-benar bertemu, mungkin hanya untuk melihat. Sah-sah saja, bukan?

Dan malam ini merupakan malam yang tepat. Kedua orangtua Arabella baru saja pergi ke Paris untuk launching game terbaru sedangkan Terrell sedang kembali ke rumah keluarganya sendiri. Pelayan-pelayannya pun sudah dipastikan terlelap pada jam seperti ini sehingga yang perlu Arabella lakukan adalah memanggil taksi, pergi selama beberapa jam, kemudian kembali sebelum satu orang pun yang bangun dan mendapatinya tidak ada.

Masalahnya, Arabella masih sibuk memandangi seluruh isi lemari pakaiannya. Jam hampir menunjukkan pukul dua belas malam. Jika ia tidak berangkat sesegera mungkin, ia tidak akan memiliki cukup banyak waktu untuk melihat Lincoln.

Screw it! Pikir Arabella akhirnya. Ia mengambil sebuah tube dress hitam simpel yang dibelikan oleh Kate musim panas lalu. Modelnya belum terlalu ketinggalan jaman dan Arabella rasa seharusnya cukup pantas untuk dikenakan ke kelab malam. Tidak terlalu seksi namun tidak juga terlalu tertutup dan yang terpenting tidak akan membuatnya terlihat seperti seorang gadis kuper.

Berdandan seadanya, Arabella siap meluncur kurang dari tiga puluh menit kemudian. Naik ke dalam taksi yang sudah ia pesan, Arabella memberitahukan tujuannya. Jantungnya berdegup kencang sedang tangannya mulai mengeluarkan keringat dingin. Pemandangan jalanan yang gelap seperti malam ini terasa asing bagi Arabella, menyadarkannya bahwa banyak hal yang belum pernah ia lakukan selama ini.

Mungkin hal tersebut bisa berubah mulai malam ini. Ia dapat merasakan adrenalin rush di sekujur tubuh, membanjirinya dengan perasaan excited dan senang yang belum pernah dirasakannya hingga ke tingkatan seperti sekarang ini.

Sayangnya, perasaan tersebut langsung hilang dan digantikan oleh rasa ngeri begitu Arabella menginjakkan kaki di luar Eros. Antrian masuk ke dalam kelab tersebut cukup panjang, tapi bukan hal tersebut yang membuatnya ngeri melainkan bahwa Kimmy dan Blair ada di barisan tersebut.

Mata kedua 'teman'nya membulat kala melihat Arabella dan sudah terlalu terlambat untuk berbalik meninggalkan tempat itu. Senyum miring dan tatapan penuh ketertarikan yang diberikan oleh keduanya membuat Arabella tidak nyaman.

Ia tahu ia sedang menghadapi masalah saat Kimmy keluar dari antrian, menghampirinya, dan merangkulkan sebelah tangan pada pundaknya.

"Well, well, well, apa yang sedang dilakukan oleh seseorang sepertimu di tempat ini?" sindiri Kimmy sambil menarik tubuh Arabella merapat. Kimmy juga sedikit memaksanya untuk melangkah menuju antrian dan Blair. "Lookie, lookie, Blair. We got daddy's little girl here!"

Good Girl Gone Bad [TMS #2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang