Keenan POV.
Benarkah aku sudah sah menjadi suami bagi Myesha? Berarti mulai saat ini dia sudah jadi istri aku?
Lamunanku buyar ketika ia duduk di sampingku yang sudah melakukan ijab Kabul.
"Untuk Ananda Keenan, ayo pasang cincin nikahnya di tangan Myesha."
Aku pun segera memasang cincinnya. Lalu dengan segera ia mencium tanganku. Ya seperti biasa, di pernikahan lainnya aku melakukan kecupan di zidatnya, hanya sebentar.
"Alhamdulillah kalian sudah menjadi sepasang suami istri!" Ucap Ayah. Aku hanya diam, sama seperti Myesha.
Flashback on
"KEENAN, KAKEKMU MASUK RUMAH SAKIT!!!" aku yang pada saat itu sedang jogging track di pinggir kolam segera menghentikan aktivitasku.
Kakek sakit? Lalu?.
"Ada apa un?" Tanyaku sambil mengelap keringatku. "Pokoknya kamu ikut bunda cepat! Lalu mandi, lalu pakai baju yang nanti bunda kasih!" Jawab bunda sembari mengutak-atik handphonenya. Ada apa sih? Kakek sakit aja riweuhna minta ampun.
Akhirnya tanpa ba-bi-bu lagi, aku segera mandi. Selesai mandi aku pun memakai baju pemberian bunda.
Apa-apaan ini? Kok kerumah sakit harus pake jas sih? Aaah dunia terbalik.
"Keenan, kamu tuh cewek apa cowok? Pake baju aja lama!" Ucap bunda sambil menggedor-gedor pintu kamarku.
"Cowok Bun!" Jawabku. Habisnya ngeselin sih.
"Bunda tunggu di mobil SEKARANG!" perintah bunda sembari memberi penekanan pada kata sekarang. Aku pun segera menyelesaikan semuanya, lalu segera menuju ke mobil.
Di mobil....
"Keenan...." Panggil Bunda pelan. Aku pun menoleh ke belakang pada Bunda, ya karena aku duduk di kursi depan bersama Ayah.
"Ya Bun?" Tanyaku.
"Bunda ingin, nanti kamu bisa jadi imam yang baik ya nak! Yang bisa membimbing keluarga kecil kamu menuju surga nya Allah."
Kok, Bunda ngomong itu sih? Ya sudahlah aku hanya mengangguk saja.
****
Tak berapa lama kemudian aku pun sampai di rumah sakit itu. Aku pun bersama Bunda masuk ke ruangan kakek, disana sudah ada Pak Ustadz, dan pembantu dari rumah Kakek. Oh ya perkenalkan nama kakek itu adalah Prabu, entah apa nama lengkapnya, padahal aku adalah salah satu cucu kesayangannya. Dan sepertinya aku tidak peduli akan hal itu.
"Pak, ini Keenan udah datang!" Ucap Bunda. Kakek pun lalu menyuruhku untuk mendekatinya. Aku pun melangkah menuju ke samping ranjang kakek.
"Keenan... Kakek minta sesuatu sama kamu, tapi kamu harus berjanji akan menepati nya ya!" Ucap kakek. Kakekku ini memang kondisi tubuhnya sedang drop mengingat nenek yang sudah lebih dulu pergi meninggalkan kami semua.
"Inshaa Allah kek, kakek minta apa?" Tanyaku.
"Kakek, ingin kamu menikah dengan Myesha sekarang!" Nikah? Dengan Myesha sekarang? Aaah ya Tuhan, aku benar-benar tidak siap. "Sebelum kakek menyusul nenekmu!" Lanjut kakek lagi. Aku terdiam saja tanpa menanggapi omongan Kakek.
"Keenan, Bunda sama Ayah mau ngomong sama kamu!" Ucap bunda pelan sambil membawa diriku keluar dari ruangan itu. "Sebentar ya Pak, kami akan berbicara dulu dengan keenan."
Setelah itu kami pun menuju taman belakang rumah sakit.
"Maksudnya apa coba Bun?" Tanyaku.
"Keenan, kamu gak mau kan ada apa-apa sama Kakek? Please ya Keenan.." ucap Bunda penuh harap.
Melihat wajah Bunda yang memelas, dan tak ingin terjadi apa-apa dengan Kakek, aku hanya mengangguk lemah saja.
"Benar Keenan kamu setuju? Terimakasih ya nak!" Bunda pun lalu memelukku sedangkan Ayah tersenyum lalu memeluk aku dan Bunda juga.
Akhirnya kami semua pun masuk ke kamar inap kakek.
"Ya sudah, Keenan ayo ikut ayah untuk menjemput Pak Ustadz dan rombongannya!" Ucap Ayah. Aku hanya mengangguk dan segera ke mobil.
Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya kami sampai di depan gedung KUA. Terlihat disana ada beberapa orang, dan sebuah mobil Honda jazz, yang ternyata dia adalah Alana dan disebelahnya ada Wanita, entah siapa.
Ada Ipay juga disana. Akhirnya setelah semua siap kami pun menuju ke rumah sakit lagi.
*****
Flashback offSetelah acara semua itu selesai, aku segera pulang ke rumah. Tentunya dengan Myesha.
"Sekarang aku panggil kamu apa?" Tanyanya ketika di dalam mobil.
"Mas aja!" Sahutku cepat, walaupun jijik juga sih dengernya. Tapi dia terlanjur mengangguk.
"Jadi kita pulang ke rumah siapa? Aku? Kamu? Atau orang tua aku?" Tanyaku. Aah si Myesha cuma ngangkat bahunya aja sih.
"Eh, kerumah mama aku aja dulu please!" Katanya tiba-tiba. "Tadi katanya terserah?"
"Gak mau, mau ke rumah mama aku dulu!" Ucapnya memaksa.
Alih-alih menjawab aku malah menambahkan kecepatannya.
Setelah melalui drama tadi (ceileh :v)
Akhirnya kami sampai di rumah Myesha.Ting tong....
Tak berapa lama pintu terbuka, oh si Bibi.
"Wih si Eneng? Ini suaminya ya? Kok gak cerita ama
bibi sih?" Tanyanya."Mama aja sono yang cerita!" Ucapnya sambil melenggang pergi.
Aku hanya melongo ditinggal begitu saja.
"Udah den, non Myesha suka begitu kalo lagi kesel!" Oooh begitu penjelasan dari si Bibi.
Aku pun mengangguk dan segera masuk kedalam rumah.
Tiba-tiba Mama datang menghampiriku aku pun segera menyalaminya.
"Loh Keenan? Myesha nya mana?" Tanya Mama. Aku hanya nyengir-nyengir, lagian aku kan gak tau Myesha dimana.
"Kurang ajar ya dia kebiasaan, MYESHAAAAA!!! SUAMIMU KOK DITINGGAL SIH??" Teriak Mama, sedangkan aku harus menutup telingaku. Aduh ini mertua gue suaranya dahsyat.
"Duuh Mama nih berisik banget sih! Ya udah sih kak Myesha paling lagi beres-beres bajunya! Ehh ada kakak ganteng, hai kak!" Tiba-tiba Alana datang dari lantai atas sambil marah-marah pada Mamanya dan ia juga melambaikan tangannya padaku. Aku hanya tersenyum dan aku balas lambaiannya
"Maa..."
Nah itu Myesha! Loh dia bawa koper?
"Gak sopan banget sih sama suami sendiri, masa ditinggal?" Bentak mama pada Myesha.
Myesha diam tak menjawab, akhirnya aku segera mengalihkan suasana.
"Udah mah gak apa-apa kok, kalo gitu kita pamit dulu ya!"aku pun langsung menyalami tangan mama, begitu juga dengan Myesha.
"Oh iya papa mana?"tanyaku. "Masih di kantor! Oh ya Myesha hati-hati ya sayang, terus Keenan jaga Myesha baik-baik ya!"pesan Mama padaku dan juga Myesha sambil menciumi dan memeluk kami berdua.
"Iya Ma, Mama harus dateng besok! Gak mau tau!"kata Myesha.
"Iya nak mama datang besok kerumah kamu!" Ucap mama.
****
"Ini rumah kamu sendiri?"tanyanya.
Aku tersenyum dan menjawab iya.
💙💙💙💙
Pendeeek aaah di chapter inii, hampuraa yaa🙏🙏..Entah kenapa kalo POV nya Keenan selalu aja pendek, karena hawanya beda aja kali ya...

KAMU SEDANG MEMBACA
takdir bersamamu
SpiritualMyesha bersama orangtuanya datang ke sebuah cafe yang dimana cafe itu adalah tempat terjadinya perjodohan Myesha dengan seorang CEO yang juga anak teman bisnis ayahnya. Namun ia hanya lah manusia yang siap menerima permintaan orang tuanya ia rela de...