Myesha POV
Aku terbangun dari tidurku. Aku melihat kesamping. Masih ada Tara.
Akhirnya aku beranjak dari kasur, menuju ke kamar mandi. Aku hanya buang air kecil dan cuci muka. Aku malas mandi.
Aku menatap bayangan ku dicermin. Mengapa hidupku seperti ini?
"Mama jahat"gumamku pelan. Tapi untuk apa aku terus menyalahkan mama, bila Tuhan sudah merencanakan semuanya demi kebaikanku?
Tapi mungkin aku hanya syok dengan berita ini. Tentang perkawinan muda. Rasanya aku belum mengerti, apakah nanti aku harus jadi ibu rumahtangga? Hei umurku sudah 23 tahun.
Sudahlah memang benar apa yang dikatakan semuanya, aku harus mengikuti alur hidupku ini.
****
"Nah Lo kudu gitu, akhirnya lu ngerti!" Ucap Tara bangga padaku. Sesudah dari kamar mandi tadi aku langsung melangkah mantap untuk mengikuti semuanya. Siapa tau iya jodohku hehehe.
"Iya, makasih ya Ra, Lo bener-bener ada buat gue!"kataku tersenyum sambil memeluknya.
Ia pun melepaskan pelukanku. "Iya eh emang tanggal berapa kamu nikahnya?" Tanyanya.
Aku menggeleng pelan. Sungguh aku tak tau semuanya. Bahkan untuk sekadar fitting baju pun belum.
"Hahahaha lucu deh lu!" Tara tertawa kecil.
"Habis mana gue tau!"jawabku sekenanya.
Cklek
Terdengar suara pintu kamarku dibuka. Aku serentak menoleh, Mama.
"Eh ada Tara ya disini?" Tanyanya sambil tersenyum. Aku hanya menunduk. Entah kenapa aku masih enggan menatap mama.
"Iya Tante, ehmm. Tara pulang dulu ya Tante, eh myesha gue balik dulu yaa!" Tara pamit padaku. Lah kenapa sih nih anak pamit?
"Eh cepet banget! Ya udh hati-hati sayang!"ucap mama.
'Iya Tante assalamualaikum!" Katanya.
"Waalaikumsallam!"jawabku dan mama.
Lalu, mama melangkah mendekati aku. Ia lantas duduk disebelah kananku.
"Myesha, mama minta maaf ya, kalo misalkan mama suka maksa kamu, mama juga berpikir, kalo mama nggak bisa maksa kamu, jadi kalo kamu mau membatalkannya pernikahan itu, batalkan saja." Kata mama. Spontan aku membelalakkan mata, tapi..... Ah sudahlah lebih baik aku melanjutkan saja perjodohan ini.
"Enggak kok mah, sekarang aku ngerti, sekarang aku bisa menerima dengan ikhlas perjodohan ini!"kataku sambil mendekap erat tubuhnya.
"Haa? Serius? Ya udah makasih ya sayang udah ngertiin mama" ucapnya dengan berbinar. Ia membalas memelukku. Kami berdua pun menangis terharu.
"Oh ya, hari ini kamu akan fitting baju ya!" Lanjutnya. Aku mengernyitkan kening.
"Keenan juga bakal ikut kok" mama menggodaku. Aku hanya tersenyum.
"Ya udah gih mandi!"ia menyuruhku, lalu pergi meninggalkan aku.
****
KALOLA BUTIQ
Aku melangkah masuk ke butik ini bersama mama. Aku tak tau dimana Keenan. Mungkin sudah di dalam.
"Mrs. Mahezar?" Ucap seorang pelayan wanita.
"Ya, dimana tempatnya? Apakah sudah ada ibu Firna?" Tanya mama. Aku hanya diam memperhatikan semua koleksi baju dan gaun pengantin yang mewah.
"Mari saya tunjukkan!" Katanya sambil mempersilahkan kita masuk ke ruang kerja, tepatnya ruang penyimpanan baju.

KAMU SEDANG MEMBACA
takdir bersamamu
EspiritualMyesha bersama orangtuanya datang ke sebuah cafe yang dimana cafe itu adalah tempat terjadinya perjodohan Myesha dengan seorang CEO yang juga anak teman bisnis ayahnya. Namun ia hanya lah manusia yang siap menerima permintaan orang tuanya ia rela de...