Aku tersenyum saat ia mengantarkan ku sampai di depan pintu rumah. Hatiku hari ini sungguh berbunga-bunga ya Rabb terimakasih atas semua nikmatmu.
"Dah, jangan lupa habis ini kamu langsung tidur ya!" Katanya sambil berjalan ke depan rumah.
"Ganti baju dulu dong!" Jawabku sambil nyengir. Dia tertawa kecil.
"Kalo gitu aku pulang dulu ya, assalamualaikum!" Pamitnya.
"Waalaikumsallam, hati-hati ya" jawabku. Ia mengangguk dan masuk ke mobil.
Aku pun membuka pintu rumahku, upss.. kok banyak bungkusan plastik sih disini? Ih kayak kapal pecah aja deh. Tapi SA BODO AMAT ah..
"Eh sayang udah pulang?" Sambut mama sambil membereskan sedikit plastik yang berserakan. "Iya, eh ini plastik bekas apa maa?" Tanyaku.
"Ini plastik bekas ngebungkus kotak-kotak buat hantaran nanti!" Jawab mama. Aku hanya ber-oh ria.
"Ya udah Myesha mau ke kamar dulu!" Aku pun pergi ke lantai atas, ke kamarku. Tak lupa aku mengganti bajuku dulu. Dan aku melihat kotak cincin tadi.
Hmm..... Tadi aku kok nanyanya lancang ya? Tapi kalo misalkan aku gak nanya gitu, aku takut salah pilih langkah. Tapi setelah mendengar pernyataan dia tadi, aku sedikit lega mendengarnya. Setidaknya ia menghargai perjodohan ini dan bisa menjadi imamku nanti, inshaa Allah.
Aku pun teringat bahwa aku belum shalat isya, aku pun menuju ke kamar mandi dan mengambil air wudhu.
Selesai shalat...
"Terimakasih ya Allah atas nikmat dan berkah-Mu pada hari ini, semoga engkau terus memberiku hidayah semasa hidupku, berilah aku kebahagiaan selalu dan tidak ada rasa kekurangan agar aku terus bersyukur pada-Mu. Aamin"
****
"MYESHAAAA!! Banguuun!" Teriak mama dikupingku. Aku pun memgerjapkan mataku sebentar.
"Apaaan sih ma?" Ucapku tidak terima, lagian lagi mimpi indah malah dibangunin.
"Mama mau ngomong sama kamu!" Kata mama.
Ngomong apa lagi...
"Mau ngomong apa?" Tanyaku malas.
"Mama tunggu di meja makan!" Sahut mama melangkah pergi. Aku mulai mengambil gulingku yang jatuh kebawah namun mama malah berteriak "SEKARANG". Kepaksa deh, aku pun akhirnya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diriku.
Biasa cuma sikat gigi+cuci muka aja hehe.
Aku pun turun ke bawah untuk sarapan, disana sudah ada mama dan papa. Alana gak tau kemana.
"Apa mah?" Tanyaku sambil mengambil selembar roti dan mengolesnya dengan Nutella.
"Ehmm.. pernikahan kamu dipercepat ya!" Ucap papa tiba-tiba. Hah kenapa kok bisa?
"Loh emang kenapa pah?" Tanyaku, kok mendadak gini sih.
"Please, urgent sayang!"
Hmm.. gimana yaa? Masa dipercepat sih? Kan belum terlalu siap lahir batin.
"Aku nanya dulu, emang kenapa?" Sahutku sedikit memaksa.
Papa menoleh pada mama, sedangkan mama hanya mengangguk mengiyakan saja.
"Jadi apaa sih?"
"Yaaa oke, jadi kakeknya calon suamimu sedang terbaring sakit, ia ingin melihat Keenan menikah. Kakeknya maksa-maksa sayang, papah sama mamah gak tega. Mohon ya Myesha" ucap papa.
Aku hanya diam, lagian percuma aja kalo nolak, mereka tetep maksa. Salam sindir keras hehehe.
"Please Yaaa sayang! Lagian mama pingin mangku cucu nih" kali ini mama angkat bicara.
![](https://img.wattpad.com/cover/94858518-288-k760329.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
takdir bersamamu
SpiritualeMyesha bersama orangtuanya datang ke sebuah cafe yang dimana cafe itu adalah tempat terjadinya perjodohan Myesha dengan seorang CEO yang juga anak teman bisnis ayahnya. Namun ia hanya lah manusia yang siap menerima permintaan orang tuanya ia rela de...