KEENAN POV
When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause, girl, you're amazing
Just the way you areTUK... TUK... TUK...
OH SHIT!! kenapa sih pas romantis-romantisan gini ada aja yang ganggu.
Ya Allah, lagian aku belum muhrim. Aku lekas menghampiri seseorang yang tadi mengetuk pintu kaca mobilku.
Sekilas, aku melihat wajah ehmm Myesha yang blush memerah. Aku meninggalkannya, untuk melihat apa yang aku tabrak tadi. Aku turun dari mobil. Dan setelah berbasa-basi dengan si pengendara motor tersebut. Aku masuk lagi ke dalam mobil.
"Maaf lama!" Ucapku. Aku bergegas memasuki kunci dan menyalakan mobil.
"Nggak papa"jawabnya grogi. Eh dia kenapa grogi gitu sih?. Emang aku apa? Eh calon ya calon suaminya.
Tapi perjodohan ini didasarkan bukan dari cinta. Memang sih rata-rata perjodohan itu tidak dengan orang yang dicintai. Apalagi kita baru kenal.
Aku pun menancapkan gas dan segera pergi ke toko perhiasan. Setelah sampai aku pun turun dan tanpa menghampiri Myesha aku segera menuju ke toko perhiasan.
"Kak, kok gak nungguin sih?" Ucap Myesha menggerutu. Aku pun berbalik badan dan menjawab omelannya.
"Jalan aja cepet bisa gak sih?" Tanyaku dingin dengan tatapan tajam. Ia terlihat menunduk, ah menyesal aku membentaknya.
Ia pun bergegas hampiri ku. Akhirnya kita bersama-sama jalan menuju toko perhiasan.
Pintu toko perhiasan itu pun terbuka otomatis.
"Oke, sekarang kamu tinggal milih mana yang kamu suka!" Perintahku. Ia pun bergegas ke etalase khusus cincin maskawin.
Pluk.... Ada yang menepuk pundakku, aku pun melihat kebelakang.
Dia........ Lagi
ILENA.
"Hai sayang ku" ucapnya sembari hampir memelukku. Namun berhasil kucegah.
"Ngapain kamu disini?" Kataku dingin. Dasar iblis. Wanita murahan kau.
"Ihhhhh sayang kok gitu? Eh sayang kita kan udah flashback gitu, kamu pasti kesini mau beli cincin buat aku yaa?" Ucapnya manja yang kasarnya genit.
"Hah? Beli cincin buat kamu? Ngimpi ya Lo! Mantan terburuk gue" ucapku sadis sambil tersenyum sinis.
"Alaaah kamu bohong! Hah mantan terburuk? Bukannya kita masih pacaran kan say....." Ucapannya terpotong oleh kehadiran seseorang diantara aku dan si iblis Ilena..
"Kak....." Panggil Myesha.
Aku pun refleks untuk membawa Myesha kepelukkanku.
"Siapa dia?" Tanya Ilena, terlihat dari tatapannya bahwa ia sedang menilai penampilan Myesha.
"Ini adalah tunangan gue, calon istri Solehah gue, gak kayak Lo yang selalu mikirin harta. Dan gue kesini buat beli cincin maskawin gue sama dia bukan sama LO! NGARTI?" Bentakku sambil memamerkan Myesha pada Ilena. Sebenarnya dengan ucapan ku tadi aku sih aku tidak begitu meragukannya lagi.
"Hah? Dia? Dasar brondong tua hahahaha!! Terlalu kecil tau buat kamu! Mending gue lah!" Ucapnya seraya tertawa. Aku hanya menatap matanya tajam.
"Tapi lo sayangnya udah dipake orang!" Jawabku dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
takdir bersamamu
EspiritualMyesha bersama orangtuanya datang ke sebuah cafe yang dimana cafe itu adalah tempat terjadinya perjodohan Myesha dengan seorang CEO yang juga anak teman bisnis ayahnya. Namun ia hanya lah manusia yang siap menerima permintaan orang tuanya ia rela de...