#13

711 14 2
                                    

Happy reading guys 🎉

*****
Author POV

"Keenan sayaaang, kamu dimana?" Terdengar teriakan sayang dari luar ruangan, semuanya langsung menatap Myesha, dengan tatapan yang sulit diartikan oleh Myesha.

Suara wanita itu terdengar jelas, saking jelasnya ternyata ia sudah di depan pintu ruangan ini.

Keenan diam terpaku di depan pintu kamar mandi, ia benar-benar tidak tahu bahwa tamunya adalah Si Wanita 'itu'.

"Keenan..." Ayahnya memanggil namanya dengan sinis, ia tahu betul siapa wanita itu. Hampir semua orang mengenal siapa Dia, terkecuali keluarga Myesha, termasuk Myesha juga sih, tapi kan mereka pernah bertemu.

Wanita 'itu' masih diam di tempatnya tadi. Ia mengekspose tubuh modelnya dengan pakaian nan ketat dan glamour.

"Lagi ada acara apa sih disini? Kok banyak banget orang ya?!" Ucapnya polos tanpa tau situasi.

Ayah Keenan benar-benar murka, tak habis pikir dengan wanita itu, maunya apa sih dia?

"ILENA!!!" Bentak Keenan kasar. "PERGI KAU SEKARANG JUGA!!" Usir Keenan, ia benar-benar tak bisa menahan emosinya bila berhadapan dengan Ilena.

Diana segera membopong anak-anak nya keluar dari ruangan tersebut. Ia tak mau anak-anaknya melihat kekerasan.

"Mbok Mimin!!!" Panggil Dania. Mbok Mimin lalu datang dengan tergopoh-gopoh.

"I-iya Bu?"

"Bawa anak-anak main ke kamar!" Suruh Dania. Mbok Mimin mengangguk dan langsung mengajak Zeffan dan Stella ke kamarnya.

Ia kembali masuk ke ruangan tadi. Lewat tangga yang menghubungkan dengan Ruang tamu. Tak mungkin bila ia melewati Ilena yang jelas-jelas ada di depan pintu.

****
Melihat Ilena yang diam saja tanpa melangkahkan kakinya keluar dari rumahnya, membuat Keenan benar-benar ingin mencincang tubuhnya sekarang juga.

Keenan berjalan ke depan dengan telapak tangan di atasnya, siap-siap untuk menampar pipi Ilena. Ilena diam saja seolah-olah apa pun yang terjadi, aku tak peduli.

Melihat hal itu, Myesha yang berada di dekat Ilena langsung sigap menahan tangan Keenan yang sudah hampir mendarat di pipi Ilena. Bagaimanapun juga, ia sama-sama wanita.

"Mas! Jangan!" Larangnya, walaupun ia sebenarnya memerintah. Semua orang yang tadinya diam langsung terkejut melihat perlakuan Myesha, bagaimana bisa ia melarang Keenan untuk menamparnya, padahal 'wanita itu' memang harus diberi pelajaran, mungkin seharusnya lebih dari menampar.

Keenan langsung terdiam saat tangannya dicengkeram erat oleh 'istrinya'.

"Istighfar Mas." Ucap Myesha. Keenan mulai menenangkan dirinya dengan istighfar.

"KEENAN! AYO TAMPAR AYO TAMPAR! KENAPA KAU TAK JADI MENAMPARKU HAH? KENAPA?" Racau Ilena, ia mengacak-ngacak rambutnya, bulir-bulir air mata sudah jatuh ke pipinya. "DAN KAU?!! KENAPA KAU MELARANG KEENAN UNTUK MENAMPARKU? KAU JUGA, KENAPA KAU MEREBUT KEENAN DARIKU? KENAPA? KENAPA? DASAR SOK ALIM! JALANG KAU! DASAR PELACUR!!!"

Plaak..

Merryn, langsung menampar pipi Ilena, ia tak terima bila anak perempuannya dikatai seperti itu.

"Apa maksud kau menghina anakku hah?" Bentak Merryn, Myesha berusaha untuk menenanginya tapi apa daya, ibu nya ini keras kepala.

"Padahal, dia lebih-lebih suci daripada kau!" Sindir Firna. Ilena tiba-tiba saja terdiam.

takdir bersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang