Hanguk international high school. Bel istirahat pertama berbunyi. Guru yang sedang mengajar menghentikan kegiatan mereka. Hingga membuat seluruh murid bersorak kegirangan.
Dari bangku yang berada di urutan paling belakang tepat di samping jendela, Jinaa merentangkan kedua tangannya. Semua unsur kimia sungguh membuatnya gila. Ia menguap lebar, matanya mengantuk.
"Jinaa!" Teriak seorang gadis dari ambang pintu. Sedikit terengah ia berjalan mendekat. "Ayo kita makan."
"Aku sedang tidak memiliki napsu makan." Ujar Jinaa ringan.
"Ya!" Dengan gerakan cepat satu pukulan mendarat di bagian belakang kepala Jinaa. Meskipun gadis itu terlihat manis dan lembut. Tapi Jinaa tidak dapat memungkiri bahwa rasanya kepalanya akan meledak. Ia meringis kesakitan.
Gadis itu, Oh hyun ra mengetuk meja Jinaa beberapa kali. " jangan bilang kamu mau diet lagi."
"Aish, michoseo." Rutuk Jinaa kesal sembari mengusap bekas pukulan temannya itu. "Aku hanya tidak ingin saja."
"Ayolah, aku dengar hari ini ada menu spesial. Biasanya juga kamu yang lebih bersemangat." Rayu Hyun ra. Ia bergelayut manja pada lengan Jinaa. " mau ya, mau ya."
"Anio." Tolak Jinaa mentah-mentah. Kontan saja Hyun ra melonjak-lonjak semakin memaksa. " aku bilang tidak. Ya tidak."
"Jinaa." Sebuah suara memecahkan keributan yang ada di ruangan itu. Sontak beberapa pasang mata yang ada di sana menoleh tanpa terkecuali Jinaa.
"Tae ho." Seru Jinaa dan Hyun ra serentak.
Cowok itu berjalan mendekat dan berhenti di depan bangku Jinaa. " ayo ke kantin."
"Aku sedang...."
Belum sempat Jinaa menyelesaikan kalimatnya, sebuah tangan menarik lengannya cukup keras. " ya! Apa yang kamu lakukan!" Tae ho tak menggubris. Sedangkan Hyun ra hanya dapat termenung tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Aku sudah mengatakannya, bahwa mereka berpacaran." Celetuk salah satu gadis berbadan gempal yang ada di dalam kelas. Kontan gadis-gadis yang lain mengangguk di sertai rengutan di bibir mereka.
Begitu sadar, Hyun ra mendesis pelan. Ia melirik sekilas tiga gadis yang ada di dekatnya. "Dasar bodoh. Ya! Kalian melupakanku!" Teriak Hyun ra mengejar Jinaa dan Tae ho yang menghilang begitu saja dari hadapannya.
***
Hyun ra menghampiri Jinaa dan Tae ho dengan kedua tangan yang memegang piring makanan. "Kalian pacaran?"
Serentak Jinaa dan Tae ho tersedak makanan mereka. " mwo?" Ucap Jinaa.
"Aku tanya, kalian berpacaran?" Ulang Hyun ra bergantian menatap kedua temannya. " Aku hanya bertanya."
Tae ho meraih minumannya. Tak menanggapi pertanyaan Hyun ra. Terkecuali Jinaa. Gadis itu mencubit gemas pipi Hyun ra. "Amado."
"Heol." Ujar Hyun ra singkat.
Jinaa memberikan satu kedipan mata kepada Tae ho yang memandangnya aneh. Ia tau bahwa sekarang cowok itu masih menunggu lanjutan dari perkataanya."Gheojitmal." Seru Hyun ra.
" aish, jinjjha." Balas Jinaa. Melihat wajah polos Hyun ra seketika tawanya meledak. Senang rasanya bisa membuat gadis itu kesal. "Tenang saja, aku hanya berteman dengan Tae ho." Lanjutnya menjelaskan.
Napas Tae ho yang sempat tertahan di hembuskannya perlahan. Lalu menyendokkan kembali makanan kedalam mulutnya.Untuk beberapa menit Jinaa dan Hyun ra terus berdebat. Entah itu mengenai pelajaran, hoby, shopping, dan idol yang mereka banggakan. Sesekali Hyun ra merengek saat Jinaa berhasil memetahkan pertahanan agar dirinya tidak masuk kedalam jebakan untuk memanas-manasinya.
Namun di sela-sela akhir waktu istirahat. Seorang gadis dengan mesra melingkarkan tangannya pada leher Tae ho. Kontan saja semua mata terfokus pda adegan itu.
"Oppa." Seru Yong joon semakin mempererat pelukannya. "Pulang sekolah nanti temani aku belanja, ya."
"Ya! Saekkia!" Pekik Hyun menjauhkan tangan Yong joon dari area tubuh Tae ho.
"Kecilkan suaramu." Pinta Jinaa menarik ujung rok Hyun ra agar gadis itu kembali duduk. "Lagi pula Tae ho juga tidak mempermasalahkan kelakuan Yong joon." Ucapny tanpa menoleh Tae ho yang terkejut dengan perkataannya baruasan.
Mendengar pernyataan Jinaa. Yong joon memberikan leletan lidah kepada Hyun ra dan kembali melingkarkan tangannya. Tetapi belum sempat gadis itu melayangkan aksinya. Tae ho sudah lebih dulu bangkit dari duduknya. "Aku ingin berbicara denganmu, Jinaa."
"Oppa." Panggil Yong joon.
"Aish, dasar jalang satu ini." Celetuk Hyun ra tanpa ampun. "Sebelum aku dan Jinaa menghabisimu lebih baik kamu pergi dari sini."
"Apa? Jalang?" Ulang Yong joon, kedua matanya membara. Hyun ra pun membalasnya tak kalah berapi.
"Pergi." Pinta Jinaa dingin. Kemudian menatap Tae ho yang sedari tadi diam tanpa suara. Dasar pengecut?
"Kita bicara di tempat lain."
Jinaa berjalan lebih dulu dan Tae ho mengekor di belakangnya. Tapi saat Yong joon akan mengikuti kedua orang itu. Secepat kilat Hyun ra menjambak rambutnya. "Mau kemana?""Ya! Lepaskan!"
Hyun ra menghentak kepala Yong joon cukup keras. "Jangan pernah datang di hadapan Tae ho lagi. Kalau itu masih kamu lakukan. Aku benar-benar akan menghabisimu sebelum Jinaa yang melakukannya." Ancamnya lalu berjalan melalui Yong joon yang meringis kesakitan.
"Brengsek, tunggu saja aku akan menghabisi teman kesayanganmu itu."
Bersambung...
***
Terjemahan :
*Michoseo : Apa kamu gila
*Anio : tidak
*Mwo : apa?
*Amado : Mungkin
*Gheojitmal : Bohong
*Jinjjha : benar
*Oppa : Kakak laki-laki (di gunakan pada wanita)
*Saekkia! : dasar anjing!
***
Di bagian ini akan ada berberapa part. Sebelum melanjutkan ke bagian lainnya. Jadi aku harap kalian semua menyukai 'Falling in Love'
Jangan lupa guys!!! Sisipkan komentarnya ya!!!
Tak lupa juga. Aku sangat berterima kasih kepada semua teman baikku yang selalu memberikan saran untuk 'Falling in Love'
Dan... pada setiap partnya akan ada selalu ada bahasa koreanya!!!
Baca juga Promise ya!! Kisah cinta antara dokter psikologi dan wanita cantik bernama Soo hee.
Salam manis,
SulisTia
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling in Love
RomancePercaya cinta pada pandangan pertama? Jika kamu percaya, beranikah kamu menyatakan cintamu itu. Sebuah perasaan yang datang entah dari mana sanggup membuat Jinaa tak bisa bernapas. Ia tak pernah menyangka akan mencintai seorang pria tampan yang jel...