Kyuhyun membuka pintu ruang kerja Changmin dengan kasar kemudian membantingnya. Ia melangkahkan kakinya lebar-lebar menuju meja kerja sahabatnya itu yang tengah menatapnya dengan wajah terkejut.
"Apa salah pintu ruanganku sampai kau memperlakukannya seperti itu, Cho Kyuhyun? Itu pintu kayu jati dan khusus didatangkan dari Bali. Kalau rusak, apa kau mau bertanggung jawab? Itu karya seni, dan limited edition. Satu-satunya!" Changmin menatap Kyuhyun dengan wajah marah yang dibuat-buat.
Kyuhyun tidak memperdulikan ocehan Changmin, ia menghempaskan tubuhnya di kursi depan meja kerja sahabatnya itu kemudian mengusap wajah gusar.
Changmin menatap Kyuhyun heran. Ada apa gerangan sampai pria itu terlihat kacau balau seperti itu?
"Kau kenapa? Ada masalah?" Changmin mencondongkan tubuhnya, mendekati Kyuhyun.
Kyuhyun menghela nafas kasar kemudian menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi, menatap Changmin lemas. "Dia benar-benar membuatku gila, ShimChang.."
Changmin mengerutkan keningnya, kemudian mengangguk mengerti. "Apa lagi? Bukankah kalian sepasang kekasih sekarang?"
Kyuhyun mendesah, "dia masih belum menganggapku kekasihnya. Aku menjemputnya pagi ini dan dia mengelabuiku. Kabur dengan temannya.. menyebalkan!"
Changmin tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Ini sungguh lucu baginya. Cho Kyuhyun yang biasanya cuek dan tidak peduli soal wanita, kini jatuh cinta pada seorang gadis SMA. Bahkan mengabaikan putri-putri konglomerat kelas atas yang selama ini mengincarnya.
Kyuhyun manatap Changmin kesal, "kenapa tertawa? Tidak ada yang lucu Shim Changmin! Aku sedang serius kau malah tertawa!"
"Kau yang lucu!"
"Aku?"
"Iya. Dia sudah menolakmu secara terang-terangan tapi kau masih saja mengejarnya. Apa tidak ada gadis lain lagi?"
"Dia berbeda. Aku sudah mengatakannya padamu, 'kan?"
"Apa selama ini benar-benar tidak ada kemajuan sama sekali?"
"Terakhir dia pulang bersamaku, aku mengajaknya makan malam di tempat yang ia pilih. Besoknya aku menjemputnya, dia sudah berangkat. Padahal aku menjemputnya pagi-pagi sekali. Saat aku menjemputnya di sekolah, dia pulang dengan temannya. Selalu saja punya alasan untuk menghindariku. Dia tidak pernah mau bertemu denganku..." Kyuhyun menundukkan wajahnya.
Changmin menatap Kyuhyun prihatin. Baru kali ini ia melihat sahabatnya seperti itu. "Apa yang bisa kubantu?"
Kyuhyun mengangkat wajahnya, menatap Changmin ragu. "Kau mau membantu?"
"Aku juga tidak tahu sebenarnya apa yang bisa kulakukan untuk membantumu. Chaerin itu, kalau bukan keinginannya, dia tidak akan melakukannya. Dia bukan tipe gadis yang mudah terpesona. Kau hanya harus tetap konsisten dan bersungguh-sungguh mengejarnya. Sabar. Kalau kau menyerah, dia akan menganggapmu sama seperti lelaki lainnya. Buktikan padanya kalau kau benar-benar bersungguh-sungguh. Lama-lama, dia juga akan luluh dan mulai melihatmu.."
"Aku sudah bersabar selama ini..."
"Jadi kau ingin menyerah? Astaga, Cho Kyuhyun. Ini baru dua minggu. Kau sungguh-sungguh atau tidak?"
"Aku bersungguh-sungguh. Tapi..aku ragu dia punya hati atau tidak.."
"Kau harus berusaha! Kau tidak ingin menyesal, 'kan?"
"Tentu saja tidak. Dia harus jadi milikku.." wajah Kyuhyun kembali berbinar penuh semangat.
"Nah begitu. Sekarang pergilah. Pekerjaanku banyak dan aku ingin segera menyelesaikannya. Pergi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rather Absurd
Fanfiction"jadi dia sangat cuek dan keras kepala?" "kau benar-benar tertarik padanya?" "ini akan menarik..." "aku hanya memperingatimu, jangan perlakukan dia seperti wanita lainnya..." ==========================================================================...