Part 10

338 23 0
                                    

"Apa yang kau lakukan!?"

Gadis itu menatap kesal pada Kyuhyun yang tengah tersenyum polos menatapnya. Kyuhyun mengangkat buku bersampul tebal itu kemudian menutupnya, lalu meletakkannya di sebelah gadis itu. Senyum masih mengembang di bibirnya sementara gadis itu menatapnya dengan wajah memberenggut kesal.

"Aku ujian minggu depan, Tuan Cho dan aku ingin mendapatkan nilai yang bagus. Kau mengerti?" gadis itu menatap Kyuhyun tajam kemudian mengambil kembali bukunya.

Kyuhyun yang melihat apa yang dilakukan gadis itu, terperangah kemudian segera merebut buku itu sambil memberengut, "tidak.." ia meletakkan buku itu di belakang tubuhnya kemudian menatap gadis itu dengan dahi berkerut. Gadis itu menghela nafas kasar kemudian menatap Kyuhyun sangar.

"Cho Kyuhyun!!"

"Aku ingin mengobrol denganmu, tapi kau malah sibuk dengan buku itu!" Kyuhyun memberengut, mengerucutkan bibirnya.

"Ck. Kekanakan!" gadis itu menghela nafas, "aku tidak memintamu menemaniku, ingat? Dan aku sedang tidak ingin mengobrol..."

"Tapi kau memintaku membawamu kesini.."

"Kau datang menjemputku dan memaksa mengantarku. Kalau tidak, aku bisa kesini sendiri seperti biasanya.." gadis itu menatap Kyuhyun dengan senyum miring.

Kyuhyun menghembuskan nafas frustasi kemudian mengacak rambutnya. "Kita sangat jarang berbicara akhir-akhir ini dan ada banyak hal yang ingin kuceritakan padamu. Apa tidak ada hal yang ingin kau ceritakan padaku juga? Kau benar-benar tidak pernah punya waktu untukku.." Kyuhyun menundukkan kepalanya sambil menghela nafas.

Gadis itu tertegun menatap Kyuhyun, "ma..maaf.." katanya terbata. Ia sibuk. Ujian tinggal dua minggu lagi. Itulah alasan kenapa ia jarang menghiraukan Kyuhyun akhir-akhir ini. Lagi pula, pria itu pun cukup sibuk dengan pekerjaannya. Akhir-akhir ini, ia banyak menghabiskan waktunya di kantor dan mengurus admission-nya di kampus untuk kuliah S3 yang akan dimulai musim semi nanti. "Kau juga sibuk 'kan?"

Kyuhyun tersenyum, "iya. Aku agak sibuk juga, tapi..sekarang aku sedang meluangkan waktu dan kuharap kau melakukan hal yang sama. Aku benar-benar merindukanmu.." kata Kyuhyun yang terdengar pelan diakhir kalimatnya.

Gadis itu terkekeh kemudian menatap Kyuhyun dengan tatapan geli, "sebegitu berharganyakah aku untukmu?" tanyanya sambil mengerutkan dahi.

Kyuhyun berdecak, "lebih dari yang bisa kaubayangkan, sayang. Rasanya ada yang salah dengan diriku ketika aku tidak melihatmu.."

Gadis itu terkekeh lagi, "bagaimana kalau seandainya aku tidak merasakan seperti yang kaurasakan? Apa kau akan tetap bersikeras untuk mendekatiku dan menjadikanku pacarmu? Bagaimana kalau aku bilang kalau aku sudah punya kekasih?"

Kyuhyun terhenyak sejenak tapi kemudian tersenyum, "aku tidak perduli kau merasakan hal yang sama atau tidak, aku akan tetap berada di dekatmu. Aku mencintaimu, dan aku hanya akan merasa bahagia jika kau bersamaku. Jadi jangan pernah berfikir kalau aku akan melepaskanmu. Apapun alasannya, aku tidak akan pernah melakukannya.." katanya mantap. "Dan soal pacar, kau memang kekasihku. Calon istriku. Dan kau memang memilikiku sebagai kekasihmu...perlukan aku jelaskan lagi?" Kyuhyun mengeluarkan smirknya.

Senyum gadis itu memudar digantikan dengan tatapan tidak mengerti untuk Kyuhyun. "Jadi maksudmu, kau akan tetap bersikeras tidak peduli apapun yang aku katakan dan aku lakukan untuk menolakmu?" tanyanya.

Kyuhyun menggenggam tangan gadis itu sambil tersenyum dan mengangguk mantap, "tepat sekali!"

"Oh Tuhan, rasanya lama-lama aku bisa gila..." desah gadis itu sambil menunduk menggeleng-gelengkan kepalanya.

Rather AbsurdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang