Gadis itu melangkah perlahan keluar gerbang sekolahnya sambil tersenyum riang. Cuaca dingin diakhir musim gugur yang cukup menusuk kulit tidak membuatnya berhenti tersenyum. Meskipun pelajaran di sekolah hari ini terasa cukup melelahkan, ia tetap merasa senang. Ulangan dikerjakannya dengan sangat baik sehingga kembali mendapat nilai sempurna, seperti biasanya. Memang itu hal biasa, tapi itulah yang membuatnya bisa mewujudkan mimpinya. Mimpi jangka pendeknya. Ya, jangka pendek. Ia menyebutnya seperti itu.
Ia berhenti sejenak setelah keluar dari gerbang. Mengamati lingkungan sekitar kemudian menghela nafas dan tersenyum. Ia melihat arlojinya. Pukul 17.30. Ia mengerutkan keningnya perlahan dan kembali melihat sekitar. Sekitar lima puluh meter di depannya, ia melihat pria itu berdiri, menyandarkan tubuh di mobilnya. Seperti biasa.
Pria itu tersenyum saat pandangan mata mereka bertemu. Ia menegakkan tubuhnya lalu melmbaikan tangannya pada gadis itu. Gadis itu tersenyum kemudian berjalan perlahan menghampiri pria itu.
Kyuhyun memeluk gadisnya sebentar sambil mengecup keningnya sekilas. Ia merasa sangat bahagia hari ini. Pertama kalinya berhasil mengantar gadis itu ke sekolah tanpa penolakan. Pertama kalinya bergaul tanpa kesulitan setelah empat bulan menyandang status sebagai sepasang kekasih. Tidak bisa dibayangkan bagaimana perjuangan Kyuhyun yang setiap hari harus menerima penolakan dari gadis itu selama empat bulan kebelakang. Ia hanya bisa tersenyum ketika mengingat itu sekarang. Sesuatu yang menjengkelkan tapi manis bila kembali diingat. Dia tak ingin membuat kesalahan yang membuatnya mengulang perjuangan itu lagi. Ia ingin melanjutkannya, sampai gadis itu benar-benar menjadi miliknya. Tidak ingin membuat gadis itu menghindarinya lagi seperti dulu. Ia ingin selalu berada didekat gadis itu. Berbincang dengannya dan mengenalnya lebih dekat. Walaupun empat bulan ini ia sudah cukup mengetahui kebiasaan-kebiasaan gadis itu. Apa yang disukai maupun tidak disukainya. Kyuhyun hanya tidak ingin membuatnya tidak nyaman dengan kehadirannya. Meskipun ia akan selalu ada untuk gadis itu, sekarang dan seterusnya. Setidaknya, itu adalah harapannya.
"Kau bilang ada rapat hari ini..." gadis itu menatap Kyuhyun sambil memicingkan mata.
Kyuhyun tersenyum kemudian mengusap pipi gadisnya, "aku sudah menyelesaikannya..."
"Aku sudah sering mengatakan untuk tidak meninggalkan pekerjaanmu karena aku.."
"Aku tahu. Tapi aku ingin menjemputmu.." dia tersenyum menatap mata gadisnya, "katakan padaku. Apa yang begitu membuatmu senang hari ini? Kau terlihat sangat bahagia. Tentunya ada hal lain yang menjadi penyebabnya selain bertemu denganku.."
"Ck! Percaya diri sekali kau.."
"Apa kau tidak senang bertemu lagi denganku?"
Gadis itu terlihat berfikir, mengangkat sebelah alisnya, "aku lebih senang kalau kau tidak menjadikanku alasanmu bolos bekerja..."
Kyuhyun tertawa, "oh tenang saja, Sayang. Aku direkturnya jadi tidak masalah kalau aku meninggalkan kantor lebih awal.."
"Tetap saja kau harus menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan memberikan contoh pada karyawanmu.." gadis itu mengerucutkan bibirnya.
Kyuhyun tersenyum, "tentu...ayo pulang.." ia menggandeng tangan gadis itu kemudian menuntunnya memasuki mobil.
"Kau belum mengatakan apa yang membuatmu begitu senang hari ini.." Kyuhyun berkonsentrasi pada jalanan kota yang cukup ramai sore itu. Ini waktu pulang kantor, jadi banyak mobil atau pejalan kaki di jalanan.
Gadis itu tersenyum, "cita-cita jangka pendekku tercapai..."
Kyuhyun mengerutkan keningnya, "cita-cita jangka pendek?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rather Absurd
Fanfiction"jadi dia sangat cuek dan keras kepala?" "kau benar-benar tertarik padanya?" "ini akan menarik..." "aku hanya memperingatimu, jangan perlakukan dia seperti wanita lainnya..." ==========================================================================...