Part 9

318 21 0
                                    

"Hei sayang, kau kenapa? Kau terus saja menutupi wajahmu sejak tadi dan tidak mau melihatku. Apa ada yang salah?"

Gadis itu mendengus kemudian kembali membelakangi Kyuhyun. Sejak pengakuan Kyuhyun beberapa saat yang lalu, ia jadi pendiam dan membuat Kyuhyun khawatir.

"Sayang..."

"Kau tidak serius dengan ucapanmu barusan, 'kan?" akhirnya satu pertanyaan keluar dari bibir gadis itu. Ia menatap Kyuhyun penuh tanya dengan pipi bersemu merah. "Oh Tuhan, aku malu sekali.." katanya sambil kembali menunduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Kyuhyun terkekeh "kenapa harus malu?" memandang ke depan, ke hamparan kolam yang hampir menyerupai danau, kemudian tersenyum sambil menghirup nafas dalam-dalam. "Kalau aku bilang aku serius, bagaimana?" katanya kemudian menatap gadis itu dengan tatapan lembut.

Gadis itu mengalihkan padangannya, "aku tidak bisa percaya..."

"Aku tahu," Kyuhyun kembali menatap ke depan kemudian menegakkan tubuhnya, "kau bahkan tidak mengingat namaku.." ia menghela nafas, "bahkan saat di pesta waktu itu, aku sudah mengenalimu. Tapi..kau melupakanku. Aku sangat kecewa.."

"Aku benar-benar tidak ingat.." lirih gadis itu sambil menundukkan kepalanya.

"Tapi kau ingat ciuman itu..."

Gadis itu menghela nafas, "wajahmu sangat berbeda waktu itu. Aku bahkan hanya memanggilmu 'Oppa'. Aku tidak ingat namamu. Kau tahu 'kan umurku masih sangat kecil ketika itu.."

Kyuhyun terkekeh geli, "setidaknya kau ingat ciuman itu.." gadis itu menatap Kyuhyun kesal, Kyuhyun melanjutkan, "iya. Kau masih kecil ketika itu. Bahkan aku harus selalu menggendongmu ketika kau pulang bermain dari lapangan.." Kyuhyun menerawang, "aku tidak tahu kenapa waktu itu kita bisa menjadi dekat, bahkan dengan jarak umur seperti itu.."

Gadis itu tidak menjawab, ia sibuk menundukkan kepalanya sambil memainkan jari jemarinya. Kyuhyun mengalihkan pandangan dan menatap gadisnya, "kenapa sekarang kau tidak memanggilku 'oppa' lagi seperti dulu?"

"Eh?" gadis itu mengangkat wajahnya menatap Kyuhyun yang kini menatapnya dengan wajah penasaran. Ia kembali menundukkan wajahnya membuat Kyuhyun menghela nafas.

"Aku tidak akan memaksamu. Memaksamu untuk memanggilku 'oppa' ataupun mengingat kembali kenangan kita dulu. Aku hanya ingin kau tetap berada disisiku. Itu saja. Tidak meninggalkanku lagi.." Kyuhyun tersenyum menatap gadis itu kemudian menghela nafas, "uugh nyaman sekali disini.." ia merebahkan badannya diatas tikar, menjadikan kedua lengannya sebagai bantalan kemudian memejamkan mata. Menikmati hembusan angin dan hangatnya sinar matahari.

Gadis itu tidak menanggapi perkataan Kyuhyun lagi. Ia sibuk dengan pikirannya sendiri dan Kyuhyun juga tidak ingin mengganggunya, jadi ia membiarkannya saja.

"Apa kau jatuh cinta padaku waktu itu?"

Pertanyaan gadis itu seketika membuat Kyuhyun membuka mata kemudian menatapnya. Gadis itu tengah menatap Kyuhyun dengan tatapan yang sulit diartikan.

Kyuhyun tersenyum, "mungkin. Ketika itu, aku tidak tahu apa itu cinta. Tapi kurasa aku memang menyukaimu," Kyuhyun menghela nafas, "kau sendiri, kenapa waktu itu menciumku?"

Pipi gadis itu seketika kembali merona, ia mengalihkan pandangannya menghindari Kyuhyun, "aku tidak tahu. Waktu itu aku akan segera pergi ke Busan. Mungkin hanya salam perpisahan..."

"Salam perpisahan yang masih kau ingat sampai sekarang.." Kyuhyun terkekeh, "aku bahkan masih bisa merasakan bibirmu di atas bibirku waktu itu, sampai sekarang.."

Rather AbsurdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang