Missing you

1.9K 178 9
                                    

Dara tidak lagi mendebat Jiyong yang memaksa untuk mengantarnya pulang. Pikirannya benar-benar kacau hari ini.

Jiyong memakaikan syal dan jacket tebal pada Dara. Sementara dirinya menggunakan masker dan topi.

"Kita harus menggunakan ini kalau kau tidak mau aku memelukmu lagi seperti waktu itu"

Dara hanya menatap Jiyong kosong.

Mereka menunggu di sudut parking lot yang sepi demi menghindari media dan fans.

Jiyong menelepon manajernya sementara Dara masih sibuk dengan pikiran kusutnya.

"Soonho hyung, kau dimana? Kami di..."

"Kami?" potong soonho cepat

"Nanti akan aku jelaskan. Cepat saja jemput kami"

Soonho baru saja mau bertanya dimana tepatnya mereka, sampai Soonho melihat dua orang yang sedang mengendap-endap didekat pohon yang ada diparkiran.

Soonho melihat semuanya, bagaimana Jiyong mengurus Dara. Jiyong memasangkan penutup kepala Dara, membenarkan letak syal yang dipakai wanita itu. Bagaimana Jiyong menatap Dara, tersenyum pada Dara, mengusap puncak kepala Dara.

"Kau benar-benar menyukainya, Ji?" gumam Soonho dalam hati.

"Hyung?" tanya Jiyong sambil memeriksa sambungan telepon di handphonenya.

"Aku ada dibelakang kalian" jawab Soonho.

Jiyong menoleh kearah belakangnya, sudah terlihat van yang dikendarai Soonho yg mulai mendekat.

"Ayo. Berbahaya disini" Jiyong mematikan sambungan telepon dan menarik Dara yang termenung kedalam Van.

***

Soonho's POV

This is not G-Dragon. This is not G-Dragon. Aku menyakinkan diriku sendiri kalau dia yang kulihat sekarang ini bukanlah G-Dragon yang kukenal. Dia terlihat seperti orang lain. Aku memperhatikan keduanya sejak tadi dari kaca depanku. Dia terus-terusan memperhatikan wanita itu dengan tatapan yang tidak biasa. Aku sudah terbiasa melihatnya bersikap seakan-akan dia peduli, sikap manjanya, sikap romantisnya, tapi ini berbeda.

-

"Hyung!"

"Big Seunghyun!"

"Apa yang kau lakukan disini? Apa anak nakal itu tidak ada jadwal?"

"Dia sedang di club bersama +82crewnya"

Seunghyun duduk disampingku.

"Kau harus bekerja ekstra hyung, kau tau anak nakal itu sedang jatuh cinta dengan wanita random itu" Seunghyun memulai percakapan kala itu.

"Yak, berhentilah memanggilnya seperti itu hyun-ah"

"Wae? Kau setuju dengan pilihannya kali ini? Dia benar-benar tidak pandai memilih wanita."

"Aku sebenarnya bingung. Aku tidak mengerti kenapa dia begitu menyukai wanita seperti itu. Tapi, jika kau melihatnya kau pasti akan mengerti. Dia bersungguh-sungguh kali ini"

Seunghyun tertawa mengejek.

Aku menatapnya.

"Aku juga melihatnya, hyung. Itulah alasan kenapa aku tidak lagi mendebatnya. Bukan karena aku lelah dengan banyak skandal yang dibuatnya, aku hanya ingin dongsaengku itu bisa bahagia"

Aku tersenyum mendengarnya, "aku lega jika kau berpikiran seperti itu Seunghyun-ah"

"Kau berpikir aku bisa menentang keinginan anak nakal itu, hyung? Kau ingat? Dia itu leader Bigbang, leaderku. Dia anak emas YG!" jawab Seunghyun sambil tertawa. "Dan lagi, dia selalu tersenyum saat membicarakan wanita itu. Dia mampu membuat banyak lirik lagu dalam waktu singkat hanya dengan memikirkan wanita itu. Dia bahkan menulis lagu tentang wanita itu untuk comeback kami"

ParkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang