Showdown

2K 182 12
                                    

Dara's POV

Aku hanya ingin hari libur yang tenang. Hanya ada aku, deru angin dan gemerisik dedaunan. Mungkin aku lelah. Iya, mungkin saja aku lelah. Sejak aku bertemu dengan lelaki ini hidupku tidak pernah setenang dulu. Aku benci orang-orang yang mengganggu privasiku, orang-orang yang melewati garis batas yang telah kubuat dengan susah payah. Aku bahkan tidak bisa menikmati hari-hariku dengan tenang sekarang.

"Aku sudah cukup bersabar menunggumu tiga hari ini, nona Park" katanya sambil menghadap kearah jendela. "Bukankah terakhir kali aku mengatakan kalau aku menyukaimu? Aku akan menunggu kau menghubungiku? Setidaknya kau menjawab pernyataanku" Lanjutnya lagi lalu membalik tubuhnya menghadapku, "Kalau kau tidak menghubungiku, aku yang akan menghubungimu. Padahal aku.." kata-katanya menggantung.

Apa begitu mudah baginya untuk menyukai seseorang? Dia pikir dia itu siapa? Apa dia pikir dengan statusnya dia bisa dengan mudahnya bermain dengan perasaan? Kau salah.

Kedua telapak tangannya menangkup wajahku, jari-jarinya menghapus air mataku. Aku terkesiap dengan perlakuannya untuk sesaat hingga kesadaranku kembali.

"Keluar" Aku berusaha menepiskan tangannya dari wajahku ketika ia tiba-tiba memelukku lalu mengusap puncak kepalaku lalu keluar dari losmen.

Sedangkan aku masih terpaku ditempatku berdiri, berusaha menyadarkan diriku sendiri atas apa yang baru saja terjadi.

Sadarlah, Dara! Jangan sampai kau terjatuh dalam kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Dia bukanlah berasal dari level yang sama denganmu. Dia bahkan dari dunia yang berbeda.

Tenanglah hati! Jangan berdebar terlalu kencang. Kau menyakitiku. Kenapa aku harus berdebar seperti ini lagi setelah sekian lama aku mengira bahwa hatiku telah mati rasa.

Kwon Jiyong, tolong jangan muncul lagi dihadapanku. Hatiku tidak akan tenang setiap kali melihatmu.

***

"Muhan Company akan dirilis tanggal 18 Agustus. Akan ada red carpet kecil-kecilan dan kau serta seluruh pemain akan menyaksikan bersama hasil akhir kerjamu selama ini" jelas Soonho.

"Aku bahkan punya jadwal di hari ulang tahunku? Haha" Jiyong tertawa miris.

"Mungkin saja sutradara akan memberikanmu hadiah. Setelah itu kau free hingga tanggal 21. Kau bisa liburan"

"Hadiah?Liburan? Kau bercanda" tanggap Jiyong dingin.

"Besok kau comeback stage. Sebaiknya kita segera berangkat rehearsal"

"Baiklah" jawab Jiyong masih bersandar di jok mobil sambil menutup wajahnya dengan punggung lengannya.

Pikirannya masih tertuju pada Dara. Setiap harinya dia selalu memeriksa handphonenya, bahkan saat ia tidak bisa memeriksanya, ia memaksa Soonho untuk memegang handphonenya. Berjaga-jaga jika Dara membalas salah satu dari ratusan pesan yang ia kirim setiap harinya.

"Hey"

"Sedang apa?"

"Aku sedang rekaman"

"Mau dengar lagu terbaruku?"

"Dara"

"Aku akan ke jepang hari ini, aku akan merindukanmu"

ParkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang