Again

2.1K 177 6
                                    

Setelah perdebatan panjang didalam pikirannya, Dara berakhir dengan menyerah pada kata hatinya. Ia kini sedang duduk di sisi Jiyong yang masih mengurus rekaman suara sang maknae. Menemaninya seperti apa yang dimintanya beberapa saat yang lalu. Ini tidak seburuk apa yang Dara bayangkan sebelumnya.

Dara memperhatikan Seungri dari layar monitor dihadapannya sambil sesekali melirik pada Jiyong yang kini sudah lebih kalem. Mengagumi ketampanan dan kecerdasan Jiyong dalam pekerjaannya. Bukankah dia lelaki yang sempurna?

"Woaah!" seru Dara riang begitu Seungri menyelesaikan bagiannya sambil bertepuk tangan. "Apa yang kau lakukan disini, Dara?! Kenapa kau terlihat sangat antusias?" rutuk Dara dalam hati.

Jiyong tersenyum melihat respon Dara, "apa begitu bagus?" tanyanya sambil mengelus puncak kepala Dara.

Dara mengangguk.

"Kalau begitu kau juga harus melihatku saat rekaman nanti. Aku juga ingin terlihat bagus" ujarnya lalu kembali berbicara pada seungri melalui microphone kecil dihadapannya, "...Baiklah kalau begitu. Kau boleh pulang" ujarnya pada Seungri.

"Aku akan hubungi Youngbae hyung" ujar Seungri begitu ia keluar dari ruang rekaman.

"Katakan padanya, datang satu jam lagi"

"Kau akan lanjut bekerja lagi?" tanya Dara lalu melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 12.30 malam. "Apa dia selalu seperti ini saat bekerja? Ini sudah lewat dari tengah malam! Apa yang ada dipikirannya? Hey! Seorang idol juga berhak untuk beristirahat!" Protes Dara dalam hati.

Jiyong mengangguk, "ayo, aku antar kau pulang"

"Tidak usah, aku pulang sendiri saja. Kau istirahat saja"

"Jangan bercanda. Kau pikir aku bisa istirahat kalau kau pulang sendirian ditengah malam seperti ini? Dara?" Jiyong memasang wajah kecutnya.

"Baiklah" Dara menyerah.

***

"Dara. Dara. Dara. Kenapa selalu dia yang aku ingat sepanjang waktu? Aku bahkan tidak mengingat ibuku seperti itu. Aku sampai menuliskannya lagu, tapi dia tetap saja dingin padaku. Apa dia tidak tau kalau banyak wanita diluar sana yang menginginkanku? Menginginkan berada diposisinya saat ini? Bayangkan, 'seorang G-Dragon menuliskan sebuah lagu untuk wanitanya' bukankah itu luar biasa? Aku bahkan menuliskan 2 lagu yang telah diliris bahkan seluruh VIP tau kalau lagu sengaja aku tulis untuk wanita spesial, Dia, dan sebuah lagu yang mungkin saja akan aku masukkan kedalam album— jika dia menerimaku" pikir Jiyong.

"Jiyong-ssi"

"Bisakah kau tidak sekaku itu padaku?" potong Jiyong sambil fokus pada jalanan malam.

"Jiyong-ah?"

Jiyong menggeleng, "Honey saja"

"Ne?"

"Darling?" tawarnya.

"Apa?!"

"How about 'Baby Boy'?"

Alis Dara menyatu, "jangan bercanda"

"Lihatlah! kau selalu saja menganggapku bermain-main. Bukankah sudah aku katakan kalau aku bersungguh-sungguh padamu, Dara?" protes Jiyong yang masih fokus pada setirnya.

"Bagaimana aku bisa percaya dengan semua perkataan manismu itu? Kau selalu membuat hatiku lemah, Jiyong!" batin Dara.

"Apa diam kali ini artinya kau 'Ya'?" tanyanya lagi.

Dara menatap kesal wajah Jiyong yang kini sedang tersenyum.

"Kau setuju?" tanyanya lagi sambil sesekali melirik Dara.

ParkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang