🌹dua-belas

443 68 18
                                    

"Cuy. Malika,"

Mingyu langsung menoleh dengan wajah kesal ketika Dokyeom memanggilnya 'Malika'. "Gausah panggil malika bisa?"

Dokyeom nyengir. "Berarti lu nyadar kalo lu malika kan ya,"

"Tai."

"Abis," Dokyeom menopang dagu. "Lu daritadi gua panggilin gak nyaut-nyaut sih."

"Masa?" Tanya Mingyu. "Gua gak denger lu manggil ah."

"Ya tadi lu bengong bege," balas Dokyeom, menoyor kepala Mingyu.

Mingyu menatap Dokyeom, lalu menghela napas.

Entahlah. Sejak semalam kepala Mingyu penuh dengan Mina.

Mungkin gara-gara kemarin.




"Gyu, sekarang masih belom move-on?" Tanya Mina.

"Belom," sahut Mingyu pendek.

"Move-on dong! Jieqiong juga sedih kali, kalo kamu belom move-on juga!" Seru Mina menyemangati.

Mingyu nyengir. "Susah Min."

"Aku bantuin kamu biar move-on deh," tawar Mina.

"Move-on ke siapa? Elu?" Canda Mingyu, lalu tertawa.

"E-eh? Kalo mau mah yaudah," sahut Mina, agak terkejut.

Alis Mingyu langsung berkerut. "N-nggak gitu juga. Bisa dilabrak Wonwoo hyung nanti gua."

"Emang lu selama ini sama dia gimana?" Tanya Mingyu.

Mina mengangkat bahu. "Aku sih masih biasa aja. Wonwoo sunbaenya aja yang ngejar aku.. mungkin?"

Mina kemudian tertawa. "Aku kegeeran banget ya."

"Oh, disini rumah aku," Mina mendongak menatap gedung tinggi didepannya.

"Lu tinggal di apartemen?" Tanya Mingyu.

"Iya. Orangtua aku ada urusan di kota lain, jadinya aku tinggal sendiri di apartemen," Mina menoleh pada Mingyu. "Mau ikut masuk dulu?"

"Gausah gausah," tolak Mingyu cepat. "Gua mau balik aja."

"Yaudah. Kalo mau mampir, mampir aja ya, lantai 4, kamar nomor 403," kata Mina santai, lalu meninggalkan Mingyu.




Tapi Mina gatau, kalau ucapannya itu membuat Mingyu kepikiran sepanjang malam.

"Mikirin seseorang?" Tanya Dokyeom.

Mingyu tanpa sadar mengangguk.

"Pinky?" Tebak Dokyeom.

Mingyu menggeleng.

Alis Dokyeom mengkerut. "Aneh. Biasanya mikirin Pinky, inimah enggak. Atau jangan-jangan... udah move-on Gyu?"

Mingyu langsung menoleh dengan tatapan tidak setuju. "Belom kok!"

"Terus? Sekarang lagi mikirin seseorang selain Pinky kan?" Tanya Dokyeom.

Mingyu terperangah ketika dia tanpa sadar memberitahu isi kepalanya pada Dokyeom.

"Y-ya emangnya kalo mikirin seseorang selain Pinky tandanya gua udah move-on gitu?" Tanya Mingyu, nyolot.

Dokyeom mengangkat bahu. "Kan bisa jadi."

"Belom!" Seru Mingyu.

"Ya santai aja sih? Kan gua ngomong doang," kata Dokyeom, tertawa.

"Kyeom!"

Si pemilik nama menoleh, kemudian senyumnya langsung mencerah.

"Yuju!" Sahut Dokyeom.

Yuju menghampiri meja kantin yang diduduki Dokyeom dan Mingyu, lalu merangkul cowoknya. "Ntar pulang sekolah jadi jalan?"

"Jadilah. Kayaknya sih hari ini gaada rapat," balas Dokyeom, mendongak untuk menatap Yuju.

Mingyu menyedot jusnya, untuk menghilangkan rasa canggung karena jadi nyamuk.

"aDoOOh ini gua malah jadi nyamuk disini" sindir Mingyu tanpa menatap Dokyeom maupun Yuju.

Merasa, Dokyeom dan Yuju menoleh.

"Makanya cari cewek Gyu!!" Seru Yuju, setengah meledek.

"Gimana mau cari cewek Juy, dianya aja masih gamon," balas Dokyeom.

Mingyu tertawa hambar. "Tai lo berdua."

Sementara itu, selagi ketiganya tertawa, ada seseorang memperhatikan Mingyu dari jauh.

Dengan perasaan sangat bersalah.

~

"Mingyu,"

Mingyu menoleh ke belakangnya, dan langsung malas.

Cewek ini.

"Apaan lagi?" Tanya Mingyu, terlalu malas untuk meladeni gadis yang satu ini.

Yulhee menatapnya sedikit cemas. "G-gue mau ngomong."

"Ngomong apaan? Nembak gua lagi sampe mampus kayak dulu? Karena gua lagi sendiri sekarang? Gausah deh. Gaguna tau ga," jawab Mingyu ketus, lalu berbalik akan meninggalkan Yulhee.

"Gyu, plis," pinta Yulhee, lalu menahan lengan Mingyu. "Ini penting."

Mingyu meliriknya sesaat.

~

"Cepet ngomong. Gua mau balik."

Yulhee menunduk, memainkan jari-jarinya.

Gugup.

"Lama banget sih?!" Bentak Mingyu, membuat Yulhee jadi ciut.

Wajar kalau Mingyu kasar pada Yulhee. Gadis ini dulu--mungkin sampai sekarang--sangat mengejar cintanya Mingyu. Ada kesempatan, pasti nembak, walau ditolak terus. Dan terus seperti itu, hingga akhirnya Mingyu jadian sama Pinky.

Yulhee perlahan menjauh dari Mingyu, begitu pula dengan beberapa penggemar Mingyu, walaupun enggak se-fanatik Yulhee.

Mereka, yang tidak sejenis Yulhee, mendukung hubungan Mingyu dengan Pinky.

Yulhee sendiri? Entahlah.

Mingyu mengacak rambutnya kasar. Dia berbalik, berniat akan pergi. "Kalo masih gamau ngomong, gua beneran pulang."

"P-Pinky kecelakaan kan?" Tanya Yulhee, ketika Mingyu hampir habis kesabaran.

Mingyu menoleh. "Semuanya juga tau itu."

"I-itu bukan kecelakaan yang tidak sengaja," kata Yulhee, suaranya mengecil.

"Maksud lu?" Tanya Mingyu, mendekati Yulhee.

Sesaat, Yulhee diam. Dia membuka mulut, dan mengatakannya dengan sangat pelan.

"... g-gue yang bikin Pinky kecelakaan."

-------

a/n;

Hhe apalah in
Drama bngt anjir

Btw, tolong jangan hate yulhee, ini cuman cerita dan karena aku kehabisan tokoh buat dijadiin antagonis jdi aku ngambil yulhee buat dijadiin antagonis

jANGAN DIBAWA SERIUS YA COY

move-on | mingyu, mina✔Where stories live. Discover now