8 - Jadi begini

91.9K 7.2K 246
                                    

"Kepada hati yang biru membeku
Kusampaikan sumringahku
Kepada hati yang terletak jauh dalam membran paling malu
Kurengkuhkan lelahku
Kepada hati yang diam-diam mencuri rongga rusukku
Kusesalkan rasaku
Kutarik sukmaku yang terlanjur melebur menggebu"
-Fresha Ainnabilla-

***

BAGAIMANA sih rasanya ketika kebaikanmu tidak dihargai oleh seseorang? Kesal, marah, kecewa atau ingin protes? Ya, boleh saja memang. Karna itu alamiah sifat manusia.

Tapi kalau dipikir-pikir, bagaimana jika seandainya kalian pingin protes tapi tidak tau mau protes ke mana. Apa yang kalian lakukan? Kurasa sebagian besar dari kalian akan menghela napas sambil berkata yaudah-lah-ya.

Akhirnya konteks memendam perasaan pun terjadi lagi. Padahal menurut survei sebuah riset, kebiasaan itu bisa menimbulkan efek yang kurang baik bagi perkembangan emosional manusia.

Tapi ya mau gimana, takutnya kalo dikeluarin, malah jadi boomerang buat kita. Seperti aku gini, kesal pada Althaf, tapi cuma berani mengeluh macam-macam di selembar kertas. Menulis sajak-sajak yang meringis hati.

Baru saja aku menyadari jika aku jatuh hati padanya, tapi belum apa-apa saja dia sudah bikin aku sedih. Hari ini aku menolongnya dari orang-orang itu, susah payah membawa dia masuk ke mobil, gelagapan menyetir mobilnya, menunggu berjam-jam di rumahnya yang sepi itu, eh dia malah ketus padaku. Dan terakhir malah mengusirku dari rumahnya secara halus.

Jangan lupakan helm-ku yang juga sudah terberai tinggal nama itu. Tapi Althaf sepertinya memang tidak mau tau apa yang terjadi padaku karena menolongnya tadi. Bukan aku tidak ikhlas, tapi setiap orang tentunya butuh dihargai. Sedikit saja.

Padahal setahuku, Althaf tidak sebegitu menyebalkan di saat pertemuan awal kami. Kuingat jelas di saat dia mengucapkan terimakasih pada Dion karena telah mengantarnya pulang. Dan aku melihat sisi manis Althaf waktu itu. Tapi kenapa hari ini dia berubah menjadi sosok yang seperti tidak butuh bantuan orang lain.

Drrrtttt..

Sebuah pesan singkat masuk ke ponselku. Kulirik sekilas, ah notifikasi grup chat ternyata.

Najla : Keknya ada yg lg galau banget nih malam ini. Siapa yaaaaaa:))

Hmm, Najla tau saja apa yang sedang terjadi padaku.

Michiko : Hooo gue tau. Pasti yg besok mau pemilihan kannn? Asiq.

Oh ... jadi mereka menganggapku galau karna hari esok. Padahal, ada hal lain yang justru bikin aku galau sekarang.

Fresha : Sa ae lu pecahan opak

Najla : Lemesin aja Fre, jgn dilawan:)

Michiko : Kalo lo kepilih besok, lo bakal ngapain nih?

Fresha : Ngapain apanya?

Michiko : Iyalah. Semacam nazar gitu. Biar afdhol.

Michiko : Orang kan kalo mau dapet sesuatu, biasanya dinazarin dulu.

Fresha : Hm, gue bakal ngapain ya?

Michiko : Keliling monas pake baju jaring-jaring awkarin?

Fre & Fer (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang