13 - Perlahan mulai masuk

88.7K 7.1K 188
                                    

HARI Minggu pagi adalah hari yang memang di takdirkan sebagai hari bermalas-malasan semua orang di negeri ini. Eh tidak juga sih, itu hanya sebagian opiniku saja. Kadang aku heran juga dengan hari Minggu, kenapa sih hari itu identik dengan hari libur? Apakah matahari di hari Minggu itu berbeda dengan matahari di hari yang lain? Kenapa bukan hari Jumat yang libur? Kenapa harus minggu? Ya kan?! Ya kan?!

Aku memandangi cahaya yang masuk menelusup di antara celah-celah gorden warna cokelat susu. Sesekali mendengarkan suara berisik di luaran kamar yang berasal dari TV yang menyiarkan acara yang aku tebak pasti itu acara travelling.

Kuraih ponselku yang nyungsep ke sisi pangkal tempat tidur. Kemudian mendengus melihat notifikasi grup chat Seven Gerrard di aplikasi LINE.

Dengan wajah yang belum sepenuhnya segar karena bangun pagi, aku menggeser chat itu ke kiri dan memencet tulisan delete chat.

Kriiiinggggg... Kringggggg

Aku terkaget sebentar mendengar suara nyaring dari nada dering ponselku. Saat aku melihat nomor yang aku kenal di bagian ujungnya, mataku pun membulat sempurna. Walaupun nomor itu belum kuberi nama pemiliknya, tapi aku langsung tau hanya melihat dari tiga angka terakhirnya saja.

"Apaan?" Aku menjawab malas, seperti biasa.

"Eh, Oneng! Lo kalo jawab telfon itu bisa pake selamat pagi dulu kek, assalamualaikum kek, apa gitu?!

"Lah?" Aku sempat terkaget mendengar ucapan cowok itu.

Ini orang kenapa sih?

"Ni cewek kok ga ada sopan-sopannya ya heran gue."

"Gue ga sopan?"

"Iya."

Aku terdiam sebentar, mencoba mencerna keanehan dari cowok yang sedang bicara di seberang sana.

"Oke-oke, selamat pagi Abang Ferooo,"

"Nah kan gitu enak dengernya,"

"Aneh lo,"

"Gue aneh?"

"Ada gitu ya preman sekolah, hobinya berantem, tampang sangar tapi kalo nelfon ngucap salam dulu?"

"Ya kalopun gak ngucap salam, seenggaknya jangan lo jutekin gitu lah,"

"Iya maap."

"Lo lagi berhadapan sama ketua Seven Gerrard ini ya asal lo tau,"

"Pret! Iye maap."

"Minta maap mulu lo kayak sinetron episode akhir!"

"Lo pagi-pagi emang suka ngeselin gini ya?"

"Gue pagi-pagi suka makin cakep,"

"Iyain aja biar cepet. Lo kenapa nelfon? Mau pamer pulsa?"

"Lo ga suka gue telfon?"

"Gue nanya doang, Pak Aji."

Fre & Fer (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang