28 - Pergi & kembali

80.6K 6.9K 285
                                    

"Kamu dan galakmu adalah sebuah kombinasi yang lucu. Bikin aku ketawa. Tapi jangan terlalu sering, takutnya aku malah jatuh cinta."

Fero Fernanda Lewis

***

AKU dan Fero sedang berjalan dari parkiran motor menuju ruang kelas masing-masing. Karena sudah kelas dua belas, sekarang kami belajar di gedung yang sama. Cuma terpisah beberapa ruang saja.

Fero masih tergelak di sampingku. Sejak berangkat dari rumah tadi, kami asyik bercerita tentang hal lucu apa saja yang pernah kami alami sepanjang hidup.

"Kalo dipikir-pikir, muka lo rada mirip juga sama tokoh kartun, Fre."

"Maksud lo? Muka gue kayak Elsa frozen gitu? Atau ... Belle di beauty and the beast?"

"Idih, ya bukan lah. Ya kali," bantah Fero.

"Trus? Muka gue mirip tokoh kartun apaan?"

"Larva."

Antara kesal atau ingin ketawa, aku lantas meninju lengan besar cowok itu sampai dia meringis dan menyebabkan banyak pasang mata menyaksikan kami berdua.

"Jayus!"

"Eh, jayus apaan? Orang bener juga," Fero menahan tawanya. "Lo sama larva kan mirip. Udah kecil, galak, ngeselin pula!"

Mendengar ocehannya, aku jadi punya keinginan untuk melahap kepala Fero bulat-bulat.

"Lo juga mirip tokoh kartun. Dulu tuh ya, pas gue kecil, muka lo terus yang nampang di tivi gue!"

"Siapa, siapa?" Wajah Fero berubah antusias.

"Squidward!"

Aku tertawa sampai memegangi perut saking gelinya. Sedangkan Fero hanya diam, tidak tergerak sedikitpun untuk mengeluarkan hahahaha dari mulutnya yang tertutup rapat. Aku jadi merasa kalau banyolanku garing.

"Nggak lucu ya?"

"Lucu kok,"

"Kok diem?"

"Ada kegiatan yang lebih asik dari ketawa untuk sekarang,"

"Hah? Maksudnya? Kegiatan apa?" tanyaku heran.

"Ngeliatin lo ketawa. Berasa kepingan surga lagi jatoh ke dunia." Tandas Fero seraya melirikku. Gerakan anak itu berkorelasi dengan sudut bibirnya yang membentuk sebuah lengkungan.

Aku merasakan pipiku memanas saat itu juga. Rasanya sampai berubah warna menjadi merah muda. Ada keinginan untuk membalas senyum anak itu tapi kutahan sebisa mungkin. Aku tidak mau dia melihatku sedang blushing sekarang.

"Garing lo!" Sahutku untuk mencairkan suasana yang berubah aneh.

Fero tidak menjawab. Dia masih saja menatap ke depan dengan senyuman tipis yang ditahan. Sesekali anak itu menjawab sapaan anak laki-laki yang berdiri di dekat koridor.

Di ujung lorong dekat belokan, Althaf muncul sambil menenteng sebotol air mineral. Mungkin dari kantin. Cowok itu sendirian. Tidak dengan anak-anak Seven Gerrard lainnya.

Fre & Fer (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang